Berita Regional Terkini
6 Fakta Satu Keluarga Lompat Bareng dari Apartemen di Jakarta Utara, Terungkap Momen di Dalam Lift
Berikut ini 6 fakta satu keluarga lompat bareng dari sebuah apartemen di Jakarta Utara. Terungkap momen di dalam lift sebelum kejadian
Artikel berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sabtu (9/3/2024) satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 2 anak melompat bareng dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Keempat anggota keluarga yang melompat dari rooftop apartemen di kawasan Jakarta Utara tersebut ditemukan dalam kondisi tewas.
Momen di dalam lift sebelum ayah, ibu dan 2 anaknya melompat bareng dari apartemen di Jakarta Utara tersebut diungkap polisi.
Satu keluarga yang melompat bareng dari apartemen di Jakarta Utara tersebut terdiri dari ayah EA (50), ibu AI (50), anak perempuan JL (15) dan anak laki-laki JWL (13).
Baca juga: Detik-detik Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Sang Ayah Sempat Cium Kening Istri dan 2 Anaknya
Baca juga: Viral Caleg DPR RI Diduga Jadi Otak Pembunuhan, Perolehan Suara Devara Putri Prananda, Sikap Partai
Baca juga: Gus Samsudin Ditahan karena Video Boleh Bertukar Pasangan, Pesulap Merah Kirimkan Karangan Bunga
Simak 6 fakta terkait satu keluarga melompat bareng dari apartemen di Jakarta Utara berikut ini termasuk kronologinya.
1. Rekaman CCTV
Dari rekaman CCTV, terungkap bagaimana detik-detik sebelum satu keluarga tersebut melompat bareng dari apartemen di Jakarta Utara.
Dari penjelasan polisi, terlihat dari rekaman CCTV bagaimana momen terakhir satu keluarga ini ketika berada di dalam lift menuju ke rooftop.
Terlihat dari CCTV sang ayah EA (50) sempat menciumi istrinya AEL (52) dan kedua anaknya.
"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya.
Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.
Empat sekeluarga tersebut awalnya diketahui datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.

Kemudian mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," ucap Kapolsek.
Baca juga: Terungkap Penyebab Geng Tai Merundung Korban, 4 Siswa Jadi Tersangka, Nasib Anak Vincent Rompies
Polisi pun memastikan keempat orang satu keluarga ini meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri.
2. Tangan Terikat
Polisi mengatakan empat orang itu melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Menurut Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.
Setelah saling mengikatkan tangan, mereka lalu melompat dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AI terikat tali yang sama dengan JW, ikatan tali tersebut mengikat," kata Agus Ady.
"Kemudian hasil identifikasi dari inafis, disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," ucap Agus Ady.
Usai kejadian, polisi pun melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.
3. Jadi Tontotan Warga
Keberadaan empat orang yang tewas terjatuh itu juga menjadi tontonan para penghuni apartemen hingga malam ini.
Baca juga: Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bom Ikan hingga Bagian Depan Runtuh, Kondisi Anak Kusyairi
Sementara beberapa penghuni apartemen mengatakan keempat orang tersebut terjatuh pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
"Dari sore itu jatuhnya, tiba-tiba langsung empat orang jatuh dan meninggal," ucap salah seorang penghuni apartemen.
4. Bukan Penghuni
Informasi yang diperoleh, keempat orang itu pernah menjadi penghuni apartemen tersebut selama beberapa waktu.
Mereka kemudian pindah dan tak terlihat sejak dua tahun lalu.
Namun, mereka kembali muncul di apartemen tersebut pada Sabtu (9/3/2024).
Ternyata, mereka berniat untuk mengakhiri hidupnya di hari itu.
"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah 2 tahun belakangan tidak tinggal di sini," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.
"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," sambung Kapolsek.
5. Sekuriti dengar benturan keras
Baca juga: Niat Kabur Gagal, Napi di Pontianak Sembunyi 2 Minggu di Plafon Akhirnya Turun karena Bekal Habis
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, penemuan empat jenazah tersebut dijelaskan Gidion bahwa hal itu bermula ketika saksi sekuriti apartemen mendengar adanya suara benturan keras.
Setelah sekuruti itu mengecek, ternyata terdapat empat orang sudah tergeletak di pelataran parkir apartemen tersebut dalam posisi terlentang.
"Ketika saksi sedang berjaga di depan lobby apartemen mendengar suara benturan keras. Ketika menoleh ternyata empat jenazah sudah tergeletak di pelataran parkir dengan posisi terlentang," tuturnya.
Saksi pun selanjutnya langsung melapor ke Polsubsektor Teluk Intan dan tak lama kemudian petugas datang ke lokasi.
Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas lanjut Gidion empat jenazah itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk selanjutnya dilakukan proses autopsi.
"Empat jenazah tersebut dibawa tiga unit mobil ambulans ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum," pungkasnya.
6. Kesaksian warga
Suara keras terdengar saat keempat orang itu terjatuh dari lantai 21 apartemen.
Warga penghuni apartemen seketika kaget mendengar suara keras itu.
"Brak, bunyinya kencang banget itu tadi," ucap salah seorang penghuni apartemen yang enggan menyebutkan identitasnya kepada TribunJakarta.com, Sabtu malam.
Menurut warga, keempat orang tersebut terjun bebas bersamaan sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi.
"Setelah bunyi kencang gitu pada keluar, ternyata ada orang lompat dari atas, sudah ngegeletak semua," kata warga.
Kontak Bantuan
Artikel di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/
Baca juga: Lagi, Harimau Mati di Medan Zoo, Sudah 5 Harimau Mati dalam 3 Bulan, Respons Bobby Nasution Disorot
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Saksi Mata soal Satu Keluarga yang Tewas Usai Melompat dari Lantai 22 Apartemen di Jakarta dan Ayah Cium Kening Istri dan 2 Anaknya Sebelum Lompat Bareng dari Apartemen di Jakarta
Berita Carok Madura, Terungkap Kebohongan Pelaku, Adik Hasan Busri tak Tahu Lawan Pendekar Ditakuti |
![]() |
---|
Ramai Surat Kaleng Dugaan Kapolres Bitung Potong Anggaran DIPA Anggota 70 Persen, Kata Kapolda Sulut |
![]() |
---|
Mantan Gubernur Bali yang Juga Ketua PDIP Bali, I Wayan Koster Diperiksa Polisi, Kasus Apa? |
![]() |
---|
Penyebab Ricuh di Jayapura, Massa Pengantar Jenazah Lukas Enembe Terprovokasi, Warga Masih Trauma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.