Pemilu 2024

Puan Dinilai Punya Gerbong Sendiri hingga Hak Angket Layu, PDIP Tersandera Ganjar dan Harun Masiku

Puan dinilai punya gerbong sendiri hingga hak angket layu. Sementara PDIP sendiri tersandera Ganjar dan Harun Masiku.

Penulis: Aro | Editor: Christoper Desmawangga
Dokumentasi Tim Puan Maharani
HAK ANGKET - Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2023). Pengamat menilai Puan Maharani mempunyai gerbong sendiri dan lebih dekat dengan Jokowi. Sikap Puan ini dinilai membuat PDIP tidak solid dalam pengambilan keputusan terkait Hak Angket kecurangan Pemilu 2024. Sementara PDIP sendiri tersandera Ganjar dan Harun Masiku. Simak ulasan lengkapnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Wacana menggulirkan hak angket untuk membongkar dugaan kecurangan Pemilu 2024 dinilai bakal layu sebelum berkembang karena sejumlah hal di PDIP termasuk faktor Puan Maharani.

Dua kasus yang dinilai membuat PDIP tersandera untuk mengambil keputusan soal hak angket kecurangan Pemilu ini adalah Ganjar yang dilaporkan ke KPK dan Harun Masiku yang masih buron. 

Sementara Puan Maharani, Ketua DPP PDIP sekaligus anak Megawati, Ketua Umum PDIP dinilai juga mempunyai gerbong sendiri hingga membuat pengambilan keputusan tidak solid termasuk soal hak angket.

Analisa terkait Hak Angket dan PDIP yang merupakan partai juara sekaligus penguasa di DPR ini disampaikan pengamat politik Dedi Kurnia Syah.

Baca juga: Wacana Hak Angket di DPR RI Meredup, Nasdem Bantah Isu Dapat Jatah 2 Menteri di Kabinet Prabowo

Baca juga: NasDem, PKB, dan PKS Ternyata Sudah Siapkan Syarat Hak Angket, Segera Berkomunikasi dengan PDIP

Baca juga: Puan Maharani dan Cak Imin Sama-sama tak Hadir Rapat Paripurna DPR, Sikap Keduanya soal Hak Angket

"Membaca situasi, memang sulit terwujud, karena parpol pengusung tidak begitu steril dari sandera politik," kata Dedi, Jumat (8/3/2024).

Menurut dia, persoalan eks kader PDIP, Harun Masiku yang menjadi buronan KPK menjelma bom waktu.

Harun Masiku menjadi buron sejak awal 2020 lalu, ketika eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan dicokok KPK.

Mantan caleg dari dapil Sumatera Selatan I itu diduga menyuap Wahyu untuk kepentingan mengganti caleg pemeroleh suara terbesar yang meninggal dunia, Nazarudin Kiemas pada 2019.

Hingga kini, batang hidung Harun Masiku belum terlihat, walau sempat disebut-sebut terdeteksi keberadaannya masih di Indonesia.

Terlebih, kini, capres nomor urut 3 usungan PDIP, Ganjar Pranowo, juga dilaporkan ke KPK karena dugaan menerima suap atau gratifikasi sebesar Rp 100 miliar lebih.

"Ini memungkinkan PDIP akan takluk pada pertarungan kekuasaan," ujar Dedi.

Di samping itu, Dedi menuturkan bahwa Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani tampak tidak solid dengan kader lainnya.

Presiden Jokowi bersama dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Jelang Pilpres 2024, anak dan mantu dukung Prabowo Subianto. Bagaimana status Jokowi di PDIP? Kata Gibran, Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto.
HAK ANGKET - Presiden Jokowi bersama dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pengamat menilai Puan Maharani, Ketua DPP PDIP dan Ketua DPR RI dinilai lebih dekat ke Jokowi. Menurutnya, Puan menjadi salah satu faktor yang membuat Hak Angket bakal layu karena PDIP sebagai partai penguasa di parlemen tidak solid dalam pengambilan keputusan. (Kompas.com)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu cenderung melihat Puan dekat ke Jokowi.

Perpecahan di tubuh banteng membuat hak angket sulit bergulir.

Baca juga: Hak Angket Berportensi Ambyar, Pengamat Sebut Jokowi Tak akan Tinggal Diam, Ada Operasi Senyap

"Bahkan sejak sebelum Pemilu, Puan cenderung memihak pada Jokowi (Joko Widodo). Ini juga masalah lain dari sulitnya hak angket digulirkan," ucapnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved