Ibu Kota Negara

Rumah Menteri di IKN Nusantara Siap Dihuni Juli 2024, 7 Perusahaan Siap Bangun 70 Tower Rusun ASN

Rumah Menteri di IKN Nusantara siap dihuni Juli 2024. Sementara 7 perusahaan siap bangun 70 tower rusun ASN.

Editor: Amalia Husnul A
Dok. Sekretariat Presiden
RUMAH MENTERI - Presiden Joko Widodo saat meninjau progres pembangunan rumah tapak menteri di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Rumah Menteri di IKN Nusantara siap dihuni Juli 2024. Sementara 7 perusahaan siap bangun 70 tower rusun ASN. 

Tercatat ada 7 perusahaan yang terlibat dalam KPBU rusun ASN IKN ini, dan dua di antaranya berasal dari luar negeri, yakni China dan Malaysia.

"Ini akan ditargetkan dibangun tahun ini, total 70 tower dari 7 pemrakarsa itu, 70 tower sesuai timeline mulai dibangun tahun ini," ujar Agung seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.  

Sementara berdasarkan catatan Kompas.com, total rusun ASN yang akan dibangun dengan skema KPBU ini mencapai 166 tower rusun dan 159 rumah tapak ASN di IKN.

Badan usaha yang terlibat berasal dari dalam dan luar negeri.

Badan usaha dari dalam negeri, antara lain:

- PT Summarecon Agung Tbk dengan 6 tower,

- PT Perintis Triniti Properti Tbk 8 tower,

- PT Nindya Karya 8 tower,

- PT Intiland Development Tbk 109 tower,

- PT Ciputra Development Tbk 10 tower dan 20 rumah tapak,

- serta Rockfields yang masih dikonfirmasi.

Baca juga: Sewa Rumah Rp 80 Juta/Tahun, Respons Otorita soal Viral Biaya Hidup di Sekitar IKN Nusantara Mahal

Kemudian badan usaha luar negeri, meliputi Citic Construction dari China yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan 60 tower rusun untuk pegawai Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam), Maxim dari Malaysia 10 tower, dan IJM dari Malaysia 20 tower.

Adapun total nilai investasi dari proyek jumbo tersebut masih fluktuatif, namun diperkirakan belanja modalnya akan mencapai lebih kurang Rp 50 triliun.

"Tergantung feasibility study (FS), masih berubah.

Tapi paling tidak sekitar Rp 50 triliun untuk yang ini tadi, dari capital expenditure (capex) saja bisa Rp 50 triliun," tuntas Agung.

Paling Lambat Agustus 2024

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved