Ibu Kota Negara
Luhut Sorot Ukuran Rumah Menteri di IKN Nusantara, Basuki Hadimuljono Ungkap Alasan Dibangun Kecil
Luhut Binsar Pandjaitan sorot ukuran rumah menteri di IKN Nusantara, Basuki Hadimuljono ungkap alasan dibangun kecil
TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa unit rumah menteri di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur mulai rampung.
Namun, ukuran rumah menteri di IKN tersebut dinilai terlalu kecil.
Hal ini diungkapkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal ini pun diakui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca juga: IKN Nusantara akan Jadi Ibu Kota, PKS Yakin Rakyat Berontak Jika Gubernur Jakarta Dipilih Presiden
Basuki Hadimuljono mengatakan, ukuran rumah dinas menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) lebih kecil dibandingkan rumah dinas menteri di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Bahkan, menurut Basuki, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengomentari kecilnya ukuran rumah dinas menteri di IKN.
"Lebih kecil dari ukuran di Widya Chandra. Bahkan Pak Luhut bilang, 'Lho ini kok kecil?'" ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/3/2024).
Menurut Basuki, sebenarnya ukuran rumah dinas di IKN bisa diperbesar.
Hanya saja, secara keseluruhan, IKN mengusung konsep compact city sehingga bangunan yang ada dibuat efisien.
Selain itu, sudah disesuaikan dengan desain pemenang sayembara pembagunan rumah menteri di IKN.
Basuki pun membantah informasi yang sempat beredar bahwa rumah dinas menteri di IKN memiliki fasilitas mewah.
Ia justru mempertanyakan siapa yang pertama kali menyebut rumah dinas tersebut mewah.
"Ya dulu yang nyebut mewah siapa? Kalau buat saya, jadi lebih kecil. Karena saya tempati ya (rumah dinas Widya Chandra)," kata Basuki.
Dalam kesempatan itu, Basuki menyatakan dirinya siap pindah ke IKN pada Juli mendatang.
Ia juga sudah memeriksa rumah dinasnya. "Rumah saya sudah jadi," kata dia.
Baca juga: Status DKI Hilang, IKN Nusantara Segera Jadi Ibu Kota, Reaksi Warga Jakarta: Sedih, Ih Orang Daerah
Realisasi Investasi di IKN
Progres realisasi investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur terus bergerak.
Hal ini ditandai dengan peresmian dimulainya sejumlah proyek non-APBN di IKN yang dipimpin langsung Presiden Jokowi.
Terbaru, deretan investor asing dikabarkan dalam waktu dekat akan memulai investasinya di IKN Nusantara.
Dari dua hari peletakan batu pertama atau groundbreaking Tahap V Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlangsung pada 29 Februari dan 1 Maret 2024, realisasi investasi tembus Rp 2,1 triliun.
Realisasi investasi ini berasal dari pemain utama perbankan Nasional pelat merah yang mencakup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian menyusul PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), BPJS Kesehatan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Command Center, dan Stasiun TVRI.
Realisasi investasi ini menggenapi total akumulasi empat groundbreaking sebelumnya di luar proyek yang didanai APBN, yang menyentuh angka Rp 50 triliun.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, selain dari BUMN, akan menyusul perbankan swasta nasional.
"Jadi, layanan perbankan sudah lengkap ya. Ada Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan perbankan," cetus Bambang.
Menurutnya, tahap pertama pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) akan diwujudkan tahun 2024 dengan ekosistem yang lengkap.
Dengan luas kawasan sekitar 1.000 hektar, tahap pertama KIPP IKN ini mencakup Kawasan IA, IB, dan IC dengan orientasi pengembangan ke wilayah barat.
Selain ada infrastruktur, gedung, dan infrastruktur lainnya, juga akan ada fasilitas komersial alias hangout.
Baca juga: Rumah Menteri di IKN Nusantara Siap Dihuni Juli 2024, 7 Perusahaan Siap Bangun 70 Tower Rusun ASN
Ke depan, groundbreaking berikutnya fokus pada sektor pendidikan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni membangun manusia berbudaya.
"Jadi mungkin akan shifting, jumlah groundbreaking akan turun. Kami memulai topping off.
Setelah rusun ASN, TNI/Polri tadi menyelesaikan tutup atap struktur, kami fokus pada pengisiannya," imbuh Bambang.
Giliran Investor Luar Negeri
Sebelumnya diberitakan, setelah sejumlah negara menyatakan ketertarikannya dan membuat komitmen kerja sama pengembangan IKN seperti Kazakhstan, Australia, Inggris dan lain-lain, kini giliran China dan Malaysia.
Bukan sebatas komitmen kerja sama, kedua negara ini langsung masuk melalui sektor investasi swasta.
Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, usai peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN, Kamis (29/2/2024), Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono mengungkapkan, investor China akan masuk melalui Konsorsium Nusantara.
"Ini berbeda dengan Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara ya.
Investor asal China ini akan membangun hunian vertikal atau apartemen beberapa tower," cetus Agung.
Investor Malaysia pun akan masuk dengan membangun properti serupa berikut sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang akan mereka bangun sendiri.
Dengan demikian, menurutnya, ini merupakan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang tidak ada campur tangan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Perkara mereka akan bermitra dengan siapa, itu diserahkan pada investor yang bersangkutan.
Karena perusahaan kan bisa bermitra dengan siapa saja," imbuh Agung.
Namun demikian, Agung belum bisa memerinci berapa nilai investasi masing-masing investor asal negeri jiran dan sahabat itu.
Yang pasti, nilai keseluruhan investasi asing yang tercatat akan direalisasikan sekitar Rp 40 triliun dari total Rp 55 triliun tahun ini.
Termasuk di dalamnya adalah investasi Ciputra Group yang juga akan direalisasikan tahun ini.
Raksasa properti Nasional tersebut diketahui berencana mengembangkan kota mandiri lengkap dengan sejumlah fitur, antara lain perumahan, komersial, lapangan golf, dan janapada.
Proyek-proyek properti ini, lanjut Agung, sedang dalam evaluasi studi kelayakan.
Ditargetkan mulai melakukan tender sekitar Bulan April 2024.
Baca juga: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden setelah IKN Nusantara Resmi Ibu Kota? Begini Keinginan Pemerintah
Menurut Agung, ketertarikan investor asing terhadap IKN terus mengalami peningkatan.
Sejak September 2023 hingga Februari 2024 atau dalam kurun enam bulan, investasi di IKN sudah menembus angka Rp 50 triliun.
Sementara tahun ini diprediksi sekitar Rp 55 triliun atau melebihi angka Rp 100 triliun.
Jika diakumulasikan, angka investasi per enam bulan dalam jangka 10 tahun sebagai target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, IKN mulai sepenuhnya operasional, maka akan dicapai angka Rp 1.000 triliun.
"Kalau asumsi ini terbukti (benar), tidak diperlukan lagi dana APBN. Angka Rp 1.000 triliun ini bisa lebih cepat tercapai," optimis Agung. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Rumah Dinas Menteri di IKN Lebih Kecil, Basuki: Bahkan Pak Luhut Bilang "Kok Kecil?""
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
TribunEvergreen
IKN
Kalimantan Timur
IKN Nusantara
Ibu Kota Nusantara
Luhut Binsar Pandjaitan
Basuki Hadimuljono
Jawaban Wapres Gibran Rakabuming soal Harus Berkantor di IKN Kaltim, Lebih Sering di Lapangan |
![]() |
---|
Pesan Prabowo Subianto, Sarana Prasarana Inti IKN Nusantara di Kaltim Selesai dalam 3 Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Wamen Aminuddin Ma'ruf Buka Suara terkait Usulan BUMN Berkantor di IKN Kaltim |
![]() |
---|
DPR RI Desak Percepatan Pemindahan Kementerian ke IKN, Istana Pastikan Tidak Ada Moratorium |
![]() |
---|
Anggota Komisi V DPR Singgung Pembangunan IKN Kaltim, Jangan Jadi Ambisi hingga Beban Jangka Panjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.