Ibu Kota Negara
Kereta Otonom untuk di IKN Nusantara Masuk Agenda Demonstrasi Kelayakan Ide dan Produk
Kereta Otonom untuk di Ibu Kota Negara baru atau IKN Nusantara masuk agenda demonstrasi kelayakan ide dan produk
TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA - Kereta Otonom untuk di Ibu Kota Negara baru atau IKN Nusantara masuk agenda demonstrasi kelayakan ide dan produk.
Rencananya kereta otonom tanpa rel ini akan diwujudkan di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Ini bagian dari angkutan moda transportasi umum yang modern, efektif dan optimal alat angkut yang diandalkan secara baik.
Kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN Nusantara akan menjalani proses proof of concept (PoC).
Baca juga: Yohanes Avun Yakin Pertanian Mahakam Ulu jadi Andalan untuk Pangan di IKN Nusantara
PoC merupakan demonstrasi kelayakan dari ide, produk, layanan, maupun rencana bisnis ART agar dapat berjalan optimal. Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, Rabu (13/3/2024).
Menurut Ali, saat ini ART masih dalam tahap diskusi dengan penyedia teknologi (technology provider) untuk dilakukan PoC, termasuk purwarupa atau show case-nya.
"Jadi, jadwal uji cobanya pun masih sedang berproses," tambah Ali.
Demikian halnya dengan tainset-nya, masih belum diputuskan waktu pengirimannya oleh China Railway Rolling Stock Construction (CRRC), perusahaan China yang juga mengerjakan proyek Whoosh atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tidak Butuh Lintasan Rel
Kendati demikian, Ali memastikan target uji coba tidak berubah, tetap tahun ini. Hal tersebut sesuai dengan waktu penyelesaian jaringan jalan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Ali menjelaskan, kereta otonom yang akan beroperasi di IKN Nusantara ini akan memanfaatkan sensor sinyal dari marka jalan sehingga tidak membutuhkan lintasan rel (trackless) atau jalur khusus.
ART menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang.
Sementara kecepatan operasionalnya 40 kilometer per jam dan maksimal 70 kilometer per jam.
Baca juga: Jadwal Penggunaan Rumah Tapak Menteri di IKN Nusantara, Tersedia 36 Unit
Nantinya, kereta tersebut beroperasi di kawasan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, dengan tahap pembangunan rute dilakukan dalam dua fase.
Adapun panjang jalur ART Fase I sekitar 1,2 kilometer, sedangkan panjang jalur Fase II adalah mencapai 5,2 kilometer.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.