Berita Samarinda Terkini
Kisah Juru Kunci Makam La Mohang Daeng Mangkona Samarinda, Rawat Situs Pakai Uang Pribadi
Dialah Abdillah, membeberkan, secara mandiri mengelola dan merawat Makam La Mohang Daeng Mangkona di Kota Samarinda
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terungkap kisah yang dialami juru kunci Makam La Mohang Daeng Mangkona, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Dialah Abdillah, membeberkan, secara mandiri mengelola dan merawat Makam La Mohang Daeng Mangkona di Kota Samarinda.
Selama ini, Abdillah konsisten untuk menjaga dan melestarikan Makam La Mohang Daeng Mangkona dengan kemampuan dirinya dan uang pribadinya.
Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memiliki berbagai situs budaya yang menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi.
Baca juga: Tradisi Ziarah Kubur di Samarinda, Ada Warga Terpaksa Duduk di Atas Makam karena Kondisi Padat
Salah satu situs yang ditemukan yakni Makam La Mohang Daeng Mangkona. Informasi yang diperoleh TribunKaltim.co, makam ini membawa latar belakang sejarah terbentuknya Kota Samarinda.
Hingga saat ini, situs sejarah tersebut menjadi salah satu kawasan yang dijaga dan dirawat, Rabu 13 Maret 2024.
Abdillah, juru kunci ketiga Situs Makam La Mohang Daeng Mangkona, menuturkan bahwa dirinya telah mengabdikan diri selama kurang lebih 15 tahun untuk menjaga dan merawat situs tersebut.
Dirinya menjadi juru kunci ketiga setelah mendiang ayah dan juga saudaranya.
Kendala Air dan Listrik
Namun, Abdillah mengungkapkan bahwa terdapat kendala dalam pengelolaan situs Makam La Mohang Daeng Mangkona, yaitu terkait biaya perawatan air dan listrik.
Sebab itu, Abdillah harus menggunakan dana pribadinya untuk membiayai kebutuhan air dan listrik di situs yang terletak di Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini.
"Pengeluaran pribadi, Rp 300 ribu per bulan, untuk perawatan situs," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Rabu (14/3/2024).
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya hal ini sempat disampaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui camat dan lurah setempat.
Baca juga: Tradisi HUT Samarinda, Ziarah ke Makam Pendiri Kota La Mohang Daeng Mangkona, Sejarah dan Syukur
“Namun belum ada titik temu sampai sekarang," katanya.
Sebab itu, dirinya berharap agar Pemkot Samarinda dapat memberikan perhatian lebih terhadap situs budaya ini, termasuk membantu biaya perawatannya.
“Harapannya, ke depannya pemerintah bisa bantu,” tutupnya.
Makam Pendiri Kota Samarinda
Berita sebelumnya, pada Januari 2024, Walikota Samarinda dan jajarannya di Pemkot Samarinda berziarah ke makam pendiri Kota Samarinda, La Mohang Daeng Mangkona di Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (19/1/2024).
Ziarah dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-356 Kota Samarinda dan hari jadi ke-64 Pemkot Samarinda.
Selain sebagai sebuah rutinitas, ziarah ini juga dapat dilihat dari sisi sejarah dan ucapan syukur.
Menurut Walikota Samarinda Andi Harun, ini tidak hanya sebagai refleksi atas peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai ungkapan syukur atas kemajuan yang telah dicapai dan komitmen untuk terus membangun kota ke depan.
"Samarinda yang kita huni hari ini mengalami kemajuan, itu berkat dedikasi dan karya yang juga telah ditorehkan oleh pemimpin terdahulu," ungkapnya, Jumat (19/1/2024).
Baca juga: HUT Kota dan Pemkot Samarinda, Jajaran Pejabat Ziarah ke TMP dan Makam Daeng Mangkona
Dalam konteks sejarah Kota Samarinda, ia menegaskan, tradisi ziarah ke makam Daeng Mangkona merupakan ungkapan rasa syukur atas fakta sejarah yang tercatat hingga hari ini.
"Kegiatan ini bukan hanya sebagai tanda terima kasih atas nikmat Tuhan dan prakarsa tokoh Daeng Mangkona sebagai pendiri Kota Samarinda, tetapi juga sebagai refleksi atas karya-karya yang telah dibangun dalam hidup saat ini dan sebagai warisan untuk generasi yang akan datang," tuturnya.
Tradisi Tahunan Samarinda
Selain itu, Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi menjelaskan, pelaksanaan ziarah makam La Mohang Daeng Mangkona ini memang sebagai tradisi tahunan.
Sebab sosok La Mohang Daeng Mangkona dianggap sebagai tokoh penting yang membawa kesejarahan warga Bugis Wajo untuk hijrah ke Samarinda, yang kemudian menjadi cikal bakal penduduk Samarinda Seberang.
Aditya menyampaikan, ziarah tersebut dilanjutkan dengan silaturahmi bersama tokoh masyarakat dan warga Samarinda Seberang, serta shalat Jumat berjemaah dan santap siang. "Jadi kami berziarah untuk menghormati pendiri Kota Samarinda," sebutnya.
Dalam momentum ini, Aditya juga mengungkapkan harapannya kepada warga Kota Samarinda untuk dapat berkontribusi dan mewujudkan kemajuan pembangunan Kota Samarinda.
"Saya yakin warga Kota Samarinda berharap kehidupan jadi lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Peringati HUT Ke-73 Penerangan TNI AD, Pendam VI Mulawarman Ziarah Makam di TMP Dharma Agung
Selain itu, Aditya menyampaikan harapannya agar kehidupan di Kota Samarinda semakin baik, terutama dengan akselerasi pembangunan yang diwujudkan oleh Walikota Andi Harun.
"Saya lihat sendiri secara langsung betapa luar biasa intens Pak Wali menggenjot jajaran pemkot," tuturnya.
"Kami yang ada di tiap wilayah, tiap waktu selalu diminta untuk memperhatikan seluruh aspek di kota ini, terutama dalam memajukan pembangunan di Samarinda," pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240314_Makam-La-Mohang-Daeng-Mangkona-Samarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.