Ramadhan 2024
Benarkah Mimisan Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustaz Ahmad Hawasyi
Benarkah Mimisan Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustaz Ahmad Hawasyi
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Benarkah mimisan bisa membatalkan puasa? Ini penjelasannya.
Mimisan adalah kondisi dimana seseorang mengalami keluarnya darah dari hidungnya.
Mimisan terjadi ketika pembuluh darah di dalam hidung rusak atau pecah, yang mengakibatkan darah keluar dari hidung.

Pada manusia terdapat dua rongga hidung, mimisan bisa terjadi di satu rongga saja atau dua duanya.
Mimisan dapat terjadi pada semua rentang usia mulai dari anak-anak hingga lansia.
Lalu, benarkah mimisan bisa membatalkan puasa? Simak penjelasan Ustaz Ahmad Hawasyi berikut ini.
Baca juga: Bagaimana Hukum Menelan Ludah atau Dahak Saat Melaksanakan Puasa Ramadan? Ini Penjelasannya
Baca juga: Hukum Menangis di Siang Hari saat Puasa Ramadhan, Batalkah atau Mengurangi Pahala?
Baca juga: Bolehkah Minum Kopi Saat Sahur? Ini Penjelasan Ahli Jika Ingin Puasa Lancar Seharian
Benarkah Mimisan Bisa Membatalkan Puasa?
Menurut penjelasan dari Ustaz Ahmad Hawasyi, Lc dikutip dari YouTube Salam TV, mimisan tidak membatalkan puasa.
Ustaz Ahmad Hawasyi mengatakan mimisan tidak membatalkan puasa dengan catatan darah tersebut tidak ditelan.
Sehingga ketika mimisan maka tinggal dilap atau dibersihkan saja.
Hal serupa juga dikatakan oleh Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid yang dikutip dari laman islamqa.info.
Menurut Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid mimisan juga tidak membatalkan puasa.
Hal ini karena darah yang keluar dari hidung bukan karena keinginan kita, sehingga keberadaannya tidak berpengaruh dengan puasa anda untuk berbuka.
Pendapat tersebut diperkuat dengan firman Allah dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 6 berikut ini.
Baca juga: Bagaimana Hukum Melaksanakan Salat Tahajud Setelah Salat Tarawih dan Witir? Inilah Penjelasannya
Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru'ūsikum wa arjulakum ilal-ka‘bain(i), wa in kuntum junuban faṭṭahharū, wa in kuntum marḍā au ‘alā safarin au jā'a aḥadum minkum minal-gā'iṭi au lāmastumun-nisā'a falam tajidū mā'an fa tayammamū ṣa‘īdan ṭayyiban famsaḥū biwujūhikum wa aidīkum minh(u), mā yurīdullāhu liyaj‘ala ‘alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma na‘matahū ‘alaikum la‘allakum tasykurūn(a).
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."
Faktor Penyebab Mimisan
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan mimisan meliputi:
1. Trauma atau cedera pada hidung
Benturan atau cedera pada hidung dapat merusak pembuluh darah di dalamnya dan menyebabkan mimisan.
2. Hidung kering
Udara yang kering dapat membuat lapisan dalam hidung menjadi kering dan rentan terhadap pecahnya pembuluh darah, terutama saat hidung digosok atau terlalu sering bersin.
Baca juga: Bagaimana Hukum Bayar Zakat Fitrah Pada Hari Raya Idul Fitri? Ini Penjelasannya
3. Perubahan tekanan darah
Lonjakan tekanan darah, baik itu karena stres, aktivitas fisik, atau kondisi medis tertentu, dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah dan mengakibatkan mimisan.
4. Infeksi atau peradangan
Infeksi hidung atau sinus, peradangan pembuluh darah, atau kondisi medis seperti rinosinusitis dapat membuat pembuluh darah di hidung menjadi lebih rentan terhadap pecah dan menyebabkan mimisan.
5. Gangguan pembuluh darah
Beberapa kondisi medis seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit darah, atau kelainan pembuluh darah di hidung dapat meningkatkan risiko mimisan.
6. Faktor lingkungan
Paparan zat-zat iritan seperti asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam hidung dan mengakibatkan mimisan.
Baca juga: Masih Ada 28 Hari untuk Tampil Glowing Saat Lebaran, Coba Amalkan Doa Nabi Yusuf yang Satu Ini
Cara Menangani Mimisan
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani mimisan:
1. Duduk tegak
Mintalah orang yang mengalami mimisan untuk duduk tegak dengan kepala sedikit condong ke depan.
Jangan biarkan mereka berbaring karena hal itu bisa menyebabkan darah mengalir ke belakang tenggorokan dan menyebabkan mual atau tersedak.
2. Tekan hidung
Mintalah orang tersebut untuk menekan bagian lunak hidungnya dengan lembut, dekat dengan tulang hidung selama 10-15 menit.
Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memencet bagian depan hidung selama 10 menit untuk menghentikan perdarahan.
3. Jangan bersihkan darah
Hindari kebiasaan untuk membersihkan darah yang keluar dari hidung dengan sering mengusapnya.
Hal ini dapat mengganggu pembekuan darah yang sedang berlangsung.
4. Pakai kompres dingin
Tempatkan kantong es atau handuk dingin yang dibungkus es di bagian hidung atau di belakang leher untuk membantu meredakan pembuluh darah yang meradang.
5. Jangn buang ingus terlalu keras
Setelah mimisan berhenti disarankan untuk beristirahat dan tidak membuang ingus terlalu keras, dengan tujuan menghindari perdarahan ulang.
Baca juga: Inilah Surat yang Sering Dibaca Rasulullah SAW saat Mengerjakan Shalat Tahajud
6. Istirahat
Hindari melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam.
7. Jangan mengorek hidung
Hindari mengorek-korek hidung karena dapat menimbulkan luka baru yang mudah berdarah, dan menghindari paparan asap yang dapat mengiritasi hidung serta penting untuk menjaga kelembapan udara sekitar.
Jika mimisan tidak berhenti setelah 20 menit atau lebih, atau jika mimisan berulang kali terjadi, segera hubungi profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut.
Pencegahan
Untuk mencegah mimisan, hindari pemicu yang diketahui seperti hidung yang kering, cuaca yang sangat panas atau dingin, serta cedera atau trauma pada hidung.
Menjaga kelembaban di dalam ruangan dan menggunakan pelembap hidung juga bisa membantu.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.