Ibu Kota Negara
2 Strategi Pengolahan Sampah pada Penyangga IKN Nusantara di Kaltim
Dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang sedang berlangsung.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA - Dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang sedang berlangsung, mencuat isu pengelolaan limbah.
Hal ini jadi sorotan utama. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur proaktif dalam mempersiapkan infrastruktur pengelolaan sampah.
Termasuk Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di wilayah penyangga IKN Nusantara.
Kepala DLH Kalimantan Timur, Encek Achmad Rafiddin Rizal, menekankan pentingnya kesiapan ini sebagai langkah preventif untuk menghindari masalah lingkungan di masa depan.
Baca juga: Siapa yang Tergusur dari IKN Nusantara? Alimuddin Berikan Penjelasannya
Wilayah penyangga IKN Nusantara merupakan refleksi dari IKN itu sendiri.
"Sehingga menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi prioritas," terang Encek.

Tawaran Dua Strategi
Rafiddin Rizal memaparkan dua strategi utama yang sedang diterapkan oleh DLH Kaltim.
Pertama, mengajak perusahaan-perusahaan di sekitar wilayah penyangga IKN untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Alasan 2 Desa Kaltim Ogah Gabung IKN Nusantara di Tengah Gegap Gempita Pembangunan Ibu Kota Baru
"Kami mengharapkan kontribusi dari sektor swasta untuk meningkatkan standar pengelolaan sampah, khususnya di kabupaten dan kota penyangga," ujarnya.
Kedua, DLH Kaltim berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang mendukung pengelolaan sampah yang efektif.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah yang ada.
Selain itu, DLH Kaltim juga fokus pada pembinaan masyarakat di wilayah penyangga.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab," tambah Rafiddin Rizal.
Baca juga: Dampak IKN Nusantara, Tidak Semua Desa Masuk Ibu Kota Negara dan Babulu jadi 2 Kecamatan
Dengan peningkatan infrastruktur seperti penyediaan truk sampah dan kontainer, serta implementasi strategi-strategi tersebut.
Rafiddin Rizal yakin bahwa pengelolaan sampah di wilayah penyangga IKN Nusantara akan mengalami peningkatan signifikan.
"Target kami adalah dalam dua tahun ke depan, wilayah-wilayah penyangga IKN dapat meraih penghargaan Adipura," katanya.
"Sebagai pengakuan atas lingkungan yang bersih dan terkelola dengan baik," pungkas Rafiddin Rizal.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.