Ramadhan 2024
Bagaimana Hukum Keluar Darah Haid Jelang Buka Puasa Ramadhan, Sah atau Tidak Puasanya?
Bagaimana hukum keluar darah haid jelang buka puasa Ramadhan, sah atau tidak puasanya?
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Bagaimana hukum keluar darah haid jelang buka puasa Ramadhan, sah atau tidak puasanya?
Puasa merupakan kewajiban bagi semua umat Islam di dunia pada bulan Ramadhan.
Salah satu alasan tidak boleh berpuasa di bulan Ramadhan yaitu perempuan yang sedang haid atau menstruasi.

Sebagai gantinya, mereka wajib menjalankan puasa qadha sesuai jumlah hari yang ditinggalkan di luar Ramadhan.
Darah haid, juga dikenal sebagai menstruasi, adalah darah yang dikeluarkan oleh rahim wanita setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi normal.
Baca juga: Inilah Daftar Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi saat Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan 2024
Baca juga: Terjawab Kenapa Sebaiknya Tidak Minum Kopi saat Sahur, Dapat Menyebabkan Dehidrasi
Siklus menstruasi terjadi sebagai respons terhadap pergantian hormon di dalam tubuh wanita, dan merupakan proses alami yang biasa dialami oleh wanita yang telah mencapai masa pubertas dan belum mencapai masa menopause.
Sayangnya, keluarnya darah haid ini sering kali tidak dapat diprediksi.
Akibatnya, tak jarang perempuan mengucapkan niat puasa, tetapi menjelang berbuka justru keluar darah haid.
Bahkan, bisa jadi darah haid keluar beberapa menit saja jelang adzan maghrib, sehingga memicu dilema apakah perlu menggantinya di kemudian hari atau tidak.
Lalu, apakah sah puasa seorang wanita yang keluar darah haid menjelang buka puasa?
Simak jawaban berikut ini.
Keluar Darah Haid Menjelang Buka Puasa, Sah atau Tidak Puasanya?
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menjelaskan, seorang perempuan yang berpuasa Ramadhan tetapi tiba-tiba haid, maka wajib mengganti puasanya.
Anwar mengatakan, hal serupa juga berlaku bagi perempuan yang baru mengecek keluarnya darah haid usai berbuka, tetapi ragu kapan darah tersebut mulai keluar.
Baca juga: Bagaimana Hukum Menelan Ludah atau Dahak Saat Melaksanakan Puasa Ramadan? Ini Penjelasannya
Terdapat sebuah hadis yang mengatakan untuk meninggalkan apa yang diragukan dan mengambil apa yang tidak membuat ragu.
Namun, tidak perlu khawatir karena pahala tetap akan mengalir meski tidak bisa menyelesaikan puasa hingga azan maghrib.
Sebab, menurut Anwar, apa saja yang manusia kerjakan, jika hal tersebut didasari karena Allah pasti akan mendapat ganjaran.
Baru Tahu Darah Keluar Setelah Berbuka Puasa
Ustazah Lulung Mumtaza, seorang penceramah, mengungkapkan, perempuan yang keluar darah haid menjelang berbuka, meski hanya kurang tiga menit, wajib mengganti puasa di lain waktu.
Kendati demikian, pahala menjalankan ibadah puasa sehari penuh tetap akan mengalir, meski dari segi fiqih perlu mengganti puasa.
Baca juga: Apakah Mengumpat di Media Sosial Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan? Ini Jawabannya
Di sisi lain, jika yang bersangkutan baru memeriksa dan menyadari adanya darah haid setelah berbuka, maka tidak perlu mengganti puasa Ramadhan.
Namun, dengan catatan memang tidak mengetahui keberadaan darah haid saat berpuasa, dan baru menyadarinya setelah waktu berbuka.
Proses Keluarnya Darah Haid atau Menstruasi
Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita, dan penting bagi kesehatan reproduksi dan kesuburan wanita.
Hormon yang mengatur siklus menstruasi juga memiliki dampak penting pada kesehatan keseluruhan wanita.
Darah haid, juga dikenal sebagai menstruasi, adalah darah yang dikeluarkan oleh rahim wanita setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi normal.
Baca juga: Bagaimana Hukum Menggunakan Obat Tetes Mata saat Berpuasa di Bulan Ramadhan 2024?
Siklus menstruasi terjadi sebagai respons terhadap pergantian hormon di dalam tubuh wanita, dan merupakan proses alami yang biasa dialami oleh wanita yang telah mencapai masa pubertas dan belum mencapai masa menopause.
Proses menstruasi dimulai ketika lapisan dinding rahim yang disebut endometrium mengalami pembentukan untuk mempersiapkan diri menerima telur yang telah dibuahi.
Jika telur tidak dibuahi oleh sperma, lapisan ini akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk darah menstruasi.
Proses ini biasanya terjadi sekali setiap siklus menstruasi, yang rata-rata berlangsung sekitar 28 hari.
Darah haid biasanya berwarna merah tua dan dapat diiringi oleh gumpalan-gumpalan darah dan jaringan endometrium yang terlepas dari dinding rahim.
Menstruasi biasanya berlangsung selama 3 hingga 7 hari, meskipun panjang dan intensitas menstruasi dapat bervariasi antara wanita yang satu dengan wanita yang lainnya.
Tips Mengurangi Rasa Nyeri Saat Haid
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengurangi atau menghindari nyeri saat menstruasi:
Baca juga: Bolehkah Sikat Gigi saat Sedang Berpuasa di Bulan Ramadhan 2024? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
1. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein sehat.
Hindari makanan yang tinggi gula atau lemak jenuh, serta minuman berkafein atau beralkohol, yang dapat memperburuk gejala nyeri menstruasi.
2. Lakukan olahraga ringan atau latihan fisik secara teratur. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah, merangsang pelepasan endorfin (hormon pereda nyeri alami), dan membantu mengurangi ketegangan otot yang dapat menyebabkan nyeri menstruasi.
3. Lakukan pemanasan dan peregangan ringan sebelum dan setelah olahraga, terutama pada otot-otot di sekitar perut, pinggul, dan punggung bawah.
Ini dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan nyeri menstruasi.
4. Lakukan pijatan lembut pada daerah perut dan pinggul dengan menggunakan minyak aromaterapi atau minyak esensial yang memiliki sifat relaksasi seperti lavender atau peppermint.
Pijatan ini dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meredakan nyeri menstruasi.
5. Gunakan bantalan pemanas atau botol air hangat ke daerah perut atau punggung bagian bawah untuk meredakan nyeri.
Panas dapat membantu merelaksasi otot dan mengurangi ketegangan yang dapat menyebabkan nyeri menstruasi.
6. Lakukan terapi panas dingin dengan menggunakan kantong es atau kantong air dingin yang dibungkus dengan handuk tipis di daerah perut atau punggung bagian bawah untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
7. Pastikan Anda mendapatkan cukup tidur yang berkualitas dan mengelola stres dengan baik.
Kurang tidur dan stres dapat memperburuk gejala nyeri menstruasi.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.