Ramadhan 2024

Bolehkah Tidak Berpuasa Ramadhan Saat Melakukan Perjalanan Jauh? Ini Jawabannya

Bolehkah tidak berpuasa Ramadhan saat melakukan perjalanan jauh? Ini jawabannya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
GridOto.com/Agus Salim
Ilustrasi. Bolehkah tidak berpuasa Ramadhan saat melakukan perjalanan jauh? Ini jawabannya. 

Pemetaan perjalanan tersebut, antara lain mengetahui durasi perjalanan, rute jalan, tempat istirahat, tempat salat, dan tempat mengisi bahan bakar.

Baca juga: Apakah Mengumpat di Media Sosial Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan? Ini Jawabannya

6. Istirahat cukup

Selama bepergian jauh saat puasa, pengendara wajib untuk beristirahat secara berkala.

Jarak berkendara yang ideal selama tidak berpuasa adalah 2-2,5 jam bagi pengendara sepeda motor.

Artinya, maksimal perjalanan 2,5 jam, pengendara wajib beristirahat. 

Meskipun kondisi tubuh orang berbeda-beda, namun ia tetap menyarankan pengendara untuk beristirahat jika sudah menempuh perjalanan motor selama dua jam. 

Manfaatkan waktu istirahat itu untuk melakukan peregangan badan.

Hal ini karena selama perjalanan, banyak bagian tubuh yang menekuk yakni tangan dan kaki.

Dengan meregangkan badan, maka aliran darah dalam tubuh bisa kembali lancar. 

dr. Tan Shot Yen juga menyarakan pengendara untuk istirahat dengan cukup jika bepergian jauh saat puasa.

Pasalnya, puasa menyisakan rasa kantuk di perjalanan. 

Selain kantuk dan lelah, faktor kurang makan dan minum akan menurunkan fokus berkendara. 

7. Persiapan bekal 

dr. Tan Shot Yen menganjurkan pengendara membawa bekal dari rumah untuk buka puasa.

Dengan demikian, makanan terjamin lebih higienis dibandingkan beli di pinggir jalan ketika waktu berbuka tiba. 

Karena, makanan di pinggir jalan belum dijamin higienitas dan tingkat kematangannya.

Padahal, kualitas makanan dan minuman sangat penting bagi pengendara yang bepergian jauh saat puasa.

Untuk takjil, cukup dengan air dan kurma.

8. Bawa obat-obatan

Ketika bepergian jarak jauh saat puasa, tak ada salahnya membawa obat-obatan. 

Hal tersebut disebabkan terjadinya berbagai kemungkinan selama bepergian jarak jauh.

Terlebih, kondisi tubuh orang puasa yang lebih rentan. Jadi tidak ada salahnya membawa obat-obatan secara mandiri.

Beberapa obat yang bisa dibawa, antara lain obat sakit kepala, minyak angin, obat anti-mabuk, kasa, dan obat merah. 

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved