Berita Kaltim Terkini
Gelar FGD Penguatan Sistem Pertahanan IKN, BRIN Ajak Praktisi Unmul Rumuskan Smart Defense
Gelar FGD penguatan sistem pertahanan IKN, BRIN ajak praktisi Unmul rumuskan smart defense.
Penulis: Nevrianto Hardi Prasetyo | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebagai garda terdepan mendukung pertahanan dan keamanan membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar focus grup discussion (FGD).
Kegiatan ini bekerja sama denggan Kodam VI Mulawarman, KOREM 091/Aji Surya Natakesuma, Kodim 0901 Samarinda, perwakilan TNI Angkatan Laut, praktisi dan mahasiswa dari BEM di Universitas Mulawarman.
FGD yang berlangsung di Rektorat Lantai 4 Universitas Mulawarman, Kota Samarinda, ini bertajuk "Smart Defense Indonesia Penguatan Sistem Pertahanan Ibu Kota Nusantara".
"Kami ke Universitas Mulawarman dalam rangka kajian penilitian terkait penelitian pertahanan keamanan di IKN Nusantara. Saat ini kami menghubungi akademisi atau pakar Universitas Mulawarman. Smart Defense seperti apa.Karena smart defense dikeluarkan Peraturan Presiden pada tahun 2022. " kata Koordinator Pelaksana Fungsi Kebijakan Bidang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan, Direktorat Kebijakan Bidang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan, Dr Gerald Theodorus L Toruan.
"Terkait diskusi kami dapat masukan ancaman militer maupun ancaman non militer dengan output penelitian kajian kami adalah Policy Paper atau Naskah kebijakan yang nantinya akan digunakan untuk stake holder terkait kementrian pertahanan Kordinator Polhukam Pihak Markas Besar TNI," lanjutnya, Rabu (20/3/2024) sore.
Baca juga: Proyek IKN Nusantara, Hotel Bintang 3 Terbuat dari Kontainer Dipastikan Kelar Sebelum Agustus 2024
Dijelaskan Gerald Theodorus, sebelum ke Unmul, BRIN sudah melakukan FGD Smart Defense, yakni sistem Pertahanan yang menyinergikan pertahanan militer dan nirmiliter dengan menggunakan teknologi mutakhir yanng menyelaraskan denyan diplomasi atau dual strategy.
"Pada FGD di Jakarta, di Kantor BRIN di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, kami undang para pembuat kebijakan juga praktisi, akademisi, ahli di bidangnya, berlangsung dari 5 sampai 7 Maret. Di antaranya dihadiri Kementrian Pertahanan sebagai narasumber dan Kemenkopolhukam, dua instansi yang membuat atau yang tahu kebijakan Smart Defense di IKN. Selanjutnya setelah dari Kaltim, kami melakukan FGD yang serupa untik wilayah yang lain.Kami mengundang akademisi atau praktisi lainnya. Rencana kami ke Jogjakarta, Surabaya dan Bandung.Intinya kami rumuskan Smart Defense seperti apa yang diperlukan untuk IKN. Kami sudah rumuskan draft awal,kami tak berhenti di Unmul kami akan ke kampus lain yang punya konsep dalam pembangunan IKN," jelas pria yang akrab disapa Theo ini.
Theo mengatakan, pihaknya berharap melalui diskusi yang juga menghadirkan BEM KM Unmul ini, hasilnya bisa dikompilasi dan dirumuskan para dosen akademisi di Unmul untuk kelengkapan .
"Jadi, validasi data kami yang akan digunakan kami campur ke naskah kebijakan kami, yang akan kami selesaikan sebelum pemerintahan baru terbentuk. Harapan kami bisa dapat data valid juga masukan yang berguna bagi naskah kebijakan kita Smart Defense Indonesia penguatan untuk IKN Nusantara," ujarnya.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Badan Otorita IKN, Tonny Agus Setiono dalam kesempatan ini membahas soal kondisi IKN terkini, yakni terkait progres pembangunan Smart City dan progres infraatruktur yang ada di IKN.
Baca juga: Warga Sekitar IKN Nusantara yang Mau Jual Tanah Harus Tawarkan ke Otorita Dulu, Baru ke yang Lain
Sementara itu, Rektor Unmul Prof Dr Abdunnur MSI, IPU, ASEAN, Eng menyambut positif FGD diselenggarakan BRIN.
"Jelas FGD ini momen membanggakan dari BRIN menyusun peneliatanya dari Dr Gerald Theodorus dan kawan kawan terkait dengan penyususan pertahanan dnk ekamanan negara .Dan ini penyusunan naskah akademik dalam penyusunan kebijakan pertahanan keamanan di kawasan IKN. Tentu melalui sebuah forum diskusi FGD secara Hybrid semua pihak, dihadiri para stake holder dan para akademisi Maka Unmul diminta jadi host dan memfasilitasi pada kegistan FGD hari ini. Bersama dengan Otorita Ibu Kota Nusantata (OIKN) yang menjadi sebuah objek pertahanan keamanan negara, yang kita diskusikan ini menjadi sangat penting. Masukan baik dari para peneliti akademisi dan lembaga pertahanan keamanan sangat tentatif dihadiri Kodam Korem 091/ASN, Kodim yang berada di IKN, yakni Kodim Samarinda Balikpapan Penajam, Lanud Balikpapan juga hadir," tuturnya.
Prof Abdunnur melanjutkan, hasil diskusi ini secara represententatif memberikan penguatan pada wilayah IKN.
Unmul pun siap mendukung dan memfasiltiasi berbagai lembaga yang ada, baik itu teknologi pembangunan IKN hingga penyusunan naskah akademik pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.
"Dari penelitian ini tentu ada ruang lingkup terkait pertahanan keamanan negara, sehigga saya sampaikan pertahanan keamanan negara tak hanya dari pertahanan-keamanan. Tapi, pertahanan-keamanan banyak aspek dari idoeologi, poltiik, sumber daya alam, potensi yang harus kira kuatkan sehingga bisa jadi konsep pertahanan lebih positif dibandingkan konsep pertajanan kemaanan yang umum," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.