Jejak Islam di Bumi Etam

Jejak Islam di Bumi Etam 15 - Ubah Kampung Maksiat jadi Kampung Masjid

Salah satu peninggalan Pangeran Bendahara yang sampai saat ini masih kokoh berdiri adalah Masjid Shirathal Mustaqiem atau masjid tua.

|
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Masjid Shirathal Mustaqiem atau masjid tua di kawasan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Masjid ini merupakan peninggalan dari Pangeran Bendahara, seorang ulama yang mengubah wilayah di tempatnya berdakwah dari kawasan maksiat menjadi kawasan yang agamis. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Tiang yang lebih dikenal sebagai soko guru itu disumbangkan oleh empat tokoh, yakni Kapitan Jaya, Pettaloncong, dan Lusulunna, serta Habib Abdurachman sendiri.

"Sebelum masjid berdiri, lokasi ini merupakan tempat maksiat. Judi, sabung ayam, minuman keras, dan lain sebagainya. Siang dan malam masyarakat seperti itu.

"Beliau (tekun) berdakwah dengan lemah lembut, pelan-pelan, artinya hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun berganti, Allah SWT memberikan kesadaran kepada masyarakat ini untuk bertaubat, setelah itu semua dipikul oleh Habib Abdurrahman Assegaf," ungkap Sofyan.

"Masyarakat setuju, dan masing-masing mencari bahan untuk keperluan masjid untuk empat pilar masjid yang bakal didirikan bangunan," sambungnya.

Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 2 - Adu Kesaktian Berujung Syahadat

Keempat tiang soko guru merupakan sumbangan dari para tokoh adat, diawali satu tiang dari Habib Abdurachman didatangkan dari Dondang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kemudian tiang kedua, Lusulunna dari Gunung Lipan, Samarinda Seberang.

Disusul tiang ketiga sumbangan dari Petta Loloncang berasal dari Sungai Kapih, Sambutan, Samarinda.

Terakhir tiang keempat dari Kapitan Jaya didatangkan dari Samarinda Seberang sendiri.

"Masjid mulai dibangun tahun 1881 menyimpan sejarah peradaban Islam, serta memiliki makna mendalam bagi masyarakat muslim saat itu, hingga sampai saat ini," pungkas Sofyan.

(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved