Berita Nasional Terkini

Survei Terbaru Litbang Kompas Publik Masih Percaya MK, Peluang Gugatan Timnas AMIN dan 03 Dikabulkan

Simak survei terbaru Litbang Kompas publik masih percaya Mahkamah Konstitusi, peluang gugatan Timnas AMIN dan TPN Ganjar-Mahfud dikabulkan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com
Gedung Mahkamah Konstitusi. Simak survei terbaru Litbang Kompas publik masih percaya Mahkamah Konstitusi, peluang gugatan Timnas AMIN dan TPN Ganjar-Mahfud dikabulkan 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepercayaan publik terhadap Mahkamah Konstitusi masih tinggi.

Lantas, apakah ini pertanda gugatan yang dilayangkan Timnas AMIN dan TPN Ganjar-Mahfud bakal dikabulkan MK.

Diketahui, Anwar Usman yang yang dituding sebagai pihak yang meloloskan Gibran Rakabuming tidak akan ikut dalam persidangan tersebut.

Tingkat kepercayaan publik yang tinggi kepada MK ini tergambar di survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas.

Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai punya modal penting untuk menangani sidang sengketa hasil Pilpres 2024, yakni kepercayaan besar dari publik.

Baca juga: Yusril Kumpulkan 45 Lawyer 3 Diantaranya Sosok Kondang untuk Lawan Timnas AMIN dan Kubu 03 di MK

Hasil survei Litbang Kompas pada 18-20 Maret 2024 menunjukkan, 71,2 persen publik percaya ke lembaga MK dan 69,5 persen publik yakin MK dapat menyelesaikan sengketa hasil Pemilu 2024 dengan adil.

"Modal kepercayaan dan keyakinan masyarakat di hasil polling Kompas itu menjadi modal bagi MK untuk kemudian bekerja profesional independen dan obyektif untuk menghasilkan putusan-putusan terkait sengketa pemilu yang lebih adil," kata peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu kepada Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Menurut Yohan, hasil survei ini juga menjadi modal bagi MK untuk kembali bangkit setelah citranya terpuruk akibat kasus pelanggaran etik eks Ketua MK Anwar Usman.

Pada Desember 2023, jajak pendapat Litbang Kompas mencatat citra MK berada di titik terendahnya yakni di angka 50,0 persen.

Di sisi lain, Yohan menilai, sengketa hasil Pilpres 2024 juga menjadi arena pertaruhan MK untuk menjaga citra positif mereka yang mulai merangkak naik.

"Ini kesempatan bagi MK untuk menunjukkan bahwa lembaga penjaga kosntitusi ini mampu melakukan proses pengadilan terhadap proses sengketa ini dengan seadil-adilnya gitu ya," kata Yohan.

Yohan menyebutkan, salah satu faktor yang membuat publik percaya terhadap MK adalah pergantian ketua MK dari Anwar Usman yang terasndung masalah etik ke Suhartoyo.

"Mungkin publik melihat ada harapan bahwa MK bisa kemudian dijadikan tempat karena memang secara kosntitusi hanya MK yang menjadi tempat kita mencari keadilan dalam konteks hasil pemilu," kata Yohan.

Hasil survei terkait kepercayaan publik ke MK ini pun linier dengan keyakinan publik bahwa MK akan menyelesaikan sengketa dengan adil.

Selain kesinambungan itu, Yohan menyebutkan rekam jejak MK menangani sengketa hasil pilpres juga menimbulkan keyakinan di benak publik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved