Ibu Kota Negara
Inilah Tujuan Jalur Bawah Tanah Penyeberangan Khusus Satwa Akan Dibangun di IKN Nusantara
Jalur bawah tanah penyeberangan khusus satwa akan dibangun di IKN Nusantara, salah satu titiknya ada di Jalan Tol Kariangau.
TRIBUNKALTIM.CO - Jalur bawah tanah penyeberangan khusus satwa akan dibangun di IKN Nusantara, salah satu titiknya ada di Jalan Tol Kariangau.
Salah satu titik jalur penyeberangan khusus saatwa ini salah satunya ada di Jalan Tol Kariangau.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto berujar, nantinya pembangunan akan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain membangun jalur bawah tanah, ucap Pungky, juga akan dibangun jalur di atas jalan.
Baca juga: DPRD Kaltim Imbau Warga tak Mudah Termakan Isu Negatif, Dukung IKN dan Pelestarian Masyarakat Adat
Dia mengatakan OIKN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga akan membangun overpass penyeberangan satwa untuk memastikan habitat mereka di IKN tetap terjaga.
"Ini sudah dilakukan survei, baik survei bentang alam maupun survei satwa yang melintas di area tersebut," ujar Pungky di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Otorita IKN mengatakan, hal tersebut dilakukan dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati.
Selain membangun lintasan khusus satwa, kata Pungky, Otorita IKN juga melakukan sejumlah hal, seperti meningkatkan status Teluk Balik Papan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung.
"Teluk Balikpapan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan hutan mangrove yang masih tebal dan berperan penting dalam penyerapan karbon," imbuh Pungky.
Pungky juga menyampaikan, Otorita IKN akan meluncurkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) IKN, di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Master plan ini sejalan dengan Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) dengan 65 persen merupakan area hijau.

Rencana induk ini ditujukan untuk mengembalikan kejayaan Kalimantan, menyusul kondisi eksisting yang sangat jauh dari asalnya, akibat konversi besar-besaran selama puluhan tahun.
Konversi ini disebabkan oleh kepentingan Hutan Tanaman industri (HTI) monokultur, kegiatan perkebunan kelapa sawit, penambangan, dan lain-lain.
Pungky memaparkan, berdasarkan data, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 kilometer dari IKN.
"Dari jumlah tersebut, di antaranya 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi), 1.369 spesies ikan, 735 spesies tumbuhan, lebih dari 3.000 spesies serangga, dan 5 spesies arakhnida," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.