Ramadhan 2024
Bolehkah Itikaf di Rumah? Penjelasan, Pengertian, dan Aturan Dalam Melaksanakan Itikaf
Inilah penjelasan dan informasi terkait bolehkah itikaf di rumah? penjelasan, pengertian dan aturan dalam melaksanakan itikaf.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab, Inilah penjelasan dan informasi terkait bolehkah itikaf di rumah? penjelasan, pengertian dan aturan dalam melaksanakan itikaf.
Itikaf adalah sebuah praktik ibadah dalam agama Islam di mana seseorang mengisolasi dirinya di masjid atau tempat ibadah lainnya dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Praktik ini dilakukan dengan membatasi kontak dengan dunia luar dan fokus pada ibadah, refleksi, dan dzikir.
Itikaf biasanya dilakukan selama bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, tetapi juga dapat dilakukan pada waktu-waktu lain di luar bulan Ramadan.
Baca juga: Bolehkah Mandi Junub Setelah Imsak? Beserta Tata Cara dan Aturannya
Baca juga: Bolehkah Menghirup Inhaler Saat Puasa? Simak Hal yang Membatalkan Puasa
Baca juga: Bolehkah Sholat Dhuha Berjamaah?
Praktik Itikaf memiliki manfaat spiritual yang besar bagi umat Muslim, termasuk meningkatkan kesadaran spiritual, membersihkan hati dari hal-hal yang tidak bermanfaat, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Dalam melaksanakan itikaf sendiri terdapat 2 perbedaan ulama yang memperbolehkan dirumah dan tidak, oleh sebab itu inilah penjelasannya.
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya: "...Dan kamu dalam keadaan beri'tikaf dalam masjid." [QS. al-Baqarah ayat ke 187]
Meskipun ada perbedaan pendapat di antara ulama tentang melaksanakan I'tikaf di rumah, kita dapat mengikuti pandangan yang memperbolehkannya sebagai solusi alternatif ketika berada dalam situasi di mana beribadah I'tikaf di masjid tidak memungkinkan.
Namun, terdapat dua pendapat yaitu yang memperbolehkan dan tidak.
Selanjutnya praktek utama dan lebih disukai adalah menjalankan I'tikaf di masjid, sesuai dengan contoh Rasulullah dan ajaran Islam yang terdapat dalam riwayat hadis Bukhari.
Aisyah RA berkata, "Sungguh Rasulullah memasukkan kepala beliau kepadaku ketika beliau sedang berI'tikaf di masjid, lalu saya menyisirnya. Apabila beliau beri'tikaf, tidak masuk ke rumah kecuali ada keperluan." (HR Bukhari).
Dikutip dari laman resmi NU dan buku berjudul 'Meraih Lailatul Qadar Haruskah I'tikaf' (2019) karya Ahmad Zarkasih, terdapat beberapa pendapat ulama mengenai sah tidaknya jika ibadah I'tikaf dilaksanakan di rumah.
Boleh Melaksankan Itikaf di Rumah?
"jika sholat sunnah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka I'tikaf di rumah semestinya bisa dilakukan." (Syekh Abdul Karim bin Muhammad ar-Rafi'i, al-'Aziz Syarh al-Wajiz, huz 6, hal. 503).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.