Pilpres 2024
Nasib Koalisi Perubahan Pendukung Anies Jika MK Tetap Sahkan Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres
Nasib Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan jika Mahkamah Konstitusi tetap sahkan kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
TRIBUNKALTIM.CO - Gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi.
Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD menuntut MK membatalkan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Lantas, bagaimana jika MK akhirnya menolak permohonan paslon 01 dan 03, dan memilih memenangkan Prabowo-Gibran?
Bagaimana nasib Koalisi Perubahan yang selama ini menjadi pengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar?
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memprediksi Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan bubar jika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk menolak gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan paslon 01 dan 03.
Baca juga: Hakim MK Soroti Ketua KPU 3 Kali Kena Peringatan Keras Etik, Sekali Lagi Harusnya Dipecat
Baca juga: Hasto Curhat Diintimidasi Lewat Kasus Harun Masiku, KPK Tak Tinggal Diam Minta Sekjen PDIP Beri Info
Jamiluddin menduga, PKB dan Nasdem akan bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Koalisi Perubahan bepeluang bubar bila putusan MK menolak gugatan paslon 01 dan 03.
PKB dan Nasdem tampaknya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka," ujar Jamiluddin saat dimintai konfirmasi, Minggu (7/4/2024).
Jamiluddin menjelaskan, PKB dan Nasdem akan merasa lebih nyaman dan mendapat keuntungan bila bergabung dengan Prabowo-Gibran.
Bagi PKB dan Nasdem, kata dia, masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran akan menguntungkan secara ekonomis dan politis.
"Hal itu akan membawa PKB dan Nasdem lebih stabil dalam mengarungi riak-riak politik Indonesia ke depan," tuturnya.
Sementara itu, Jamiluddin berpandangan PKS akan tetap memilih jalan sebagai oposisi.
Menurutnya, hubungan antara PKS dan Prabowo relatif tidak baik, khususnya ketika Prabowo masuk ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 lalu.
"Jadi, PKS tampaknya tidak akan sejalan dengan Prabowo.
Gap di antara mereka tampaknya masih sangat lebar, sehingga sulit menyatu dalam waktu dekat," jelas Jamiluddin.
Baca juga: Pengamat Prediksi Hakim MK Kabulkan Gugatan Kecurangan Pilpres Kubu 01 dan 03, Bukan Tanpa Alasan
Baca juga: Timnas AMIN dan Ganjar-Mahfud Yakin MK akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran, Cek Respons Kubu 02
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.