Berita Nasional Terkini

Maruarar Tegaskan Prabowo Tak akan Berada di Bawah Bayang-Bayang Jokowi, Jadi Presiden yang Mandiri

Maruarar Sirait tegaskan Prabowo Subianto tak akan berada di bawah bayang-bayang Jokowi, jadi Presiden yang mandiri

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM
Maruarar Sirait tegaskan Prabowo Subianto tak akan berada di bawah bayang-bayang Jokowi, jadi Presiden yang mandiri 

TRIBUNKALTIM.CO - Eks politikus PDIP Maruarar Sirait mengungkapkan hubungan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi.

Diketahui, Prabowo Subianto akan menggantikan Jokowi di posisi Presiden, Oktober 2024 ini.

Banyak kalangan menilai, Prabowo akan berada di bawah kendali Jokowi.

Namun, hal ini ditepis Maruarar Sirait.

Maruarar Sirait menyebut Presiden Joko Widodo tidak akan pernah menjadi bayangan Prabowo Subianto.

Putera pendiri PDI Sabam Sirait itu yakin Prabowo mampu menjadi presiden yang mandiri.

Baca juga: Pengamat Bongkar Penyebab Usulan Hak Angket Hilang, Elite Partai Tersandera Takut Dikerjai Kasusnya

Di sisi lain, Jokowi juga tidak mau terus menerus di belakang Prabowo.

Hal tersebut disampaikan Maruarar dalam acara Buka Puasa Bersama Aktivis Nasional dan Sahabat Bang Ara di daerah Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024).

"Pak Prabowo harus jadi presiden yang mandiri.

Pak Jokowi juga tidak mau membuat Prabowo jadi bayang-bayang.

Itu enggak benar," ujar pria yang akrab disapa Ara.

"Tapi bagaimana keduannya saling menghormati, saling menghargai itu dilakukan.

Yakin, Pak Jokowi saya ngerti banget karakternya, orang yang sangat baik, komit ya dan dia sangat menghormati Pak Prabowo.

Dan Pak Prabowo sangat menghormati Pak Jokowi," ujarnya.

Maruarar juga menyebut bahwa hubungan kedua tokoh tersebut baik-baik saja setelah Pilpres 2024.

Dia pun membantah rumor soal keretakan hubungan keduanya, setelah dukungan tak langsung Jokowi pada pemungutan suara Februari lalu berhasil mengantarkan Prabowo memenangkan Pilpres 2024.

Baca juga: Bobby Nasution dan Erina Dapat Restu Jokowi Maju Pilkada 2024, Golkar Ketiban Untung atau Rugi?

"Saya tahu persis Presiden Jokowi dengan Prabowo. Dalam politik itu selalu ada dinamika.

Tentu saya melihat justru hubungan Jokowi dan Prabowo itu dibangun di atas batu karang kokoh, bukan di atas pasir yang kalau kena air hujan, angin, gampang goyah," ujar Maruarar.

Dia juga meyakini bahwa hubungan Jokowi-Prabowo terjalin dengan kuat karena telah melalui banyak masalah bersama.

Bahkan, keduanya pernah menjadi rival sengit ada Pilpres 2014 dan 2019, sebelum memutuskan untuk bekerja sama pada pemerintahan 2019-2024.

Maruarar juga mengungkit bagaimana Partai Gerindra di Senayan selalu sejalan dan mendukung kebijakan pemerintah.

Bahkan, dia menilai, gugatan sengketa Pilpres 2024 terhadap kemenangan Prabowo-Gibran oleh kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dianggap sebagai sesuatu yang semakin mengukuhkan relasi Jokowi-Prabowo.

Sebagai informasi, dalam gugatannya, kubu Anies dan Ganjar sama-sama mendalilkan soal dukungan Jokowi melalui sumber daya negara untuk membantu memenangkan Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.

Mahkamah Konstitusi sampai memutuskan untuk menghadirkan langsung empat menteri Jokowi ke dalam sidang untuk dimintai keterangan soal dalil politisasi bantuan sosial (bansos) demi mendongkrak suara Prabowo-Gibran.

"Kepercayaan, kecocokan, kenyamanan, antara Prabowo dan Jokowi ini prosesnya dinamikanya sangat tinggi, jadi unik itu," kata Maruarar.

"Apa yang terjadi di MK, kemudian apa yang terjadi kemarin di DPR dinamika-dinamika, itu justru memperkuat hubungan mereka berdua.

Saya belajar politik cukup lama, saya rasa enggak banyak ya ada negara seperti Indonesia. Kita punya contoh kerukunan dari pemimpinnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Hasto Tantang Jokowi Bersikap Gentleman, Janji di Depan Publik tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Sebelumnya, Jokowi disebut-sebut menitipkan sejumlah nama untuk ditempatkan sebagai menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Menurut kabar yang beredar, beberapa nama tersebut merupakan tokoh yang selama ini dikenal loyal dengan Jokowi, salah satunya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Namun, desas-desus tersebut dibantah oleh Gibran. Putra sulung Jokowi itu mengatakan, Prabowo yang bakal menentukan siapa-siapa saja orang yang akan menjadi pembantunya di kabinet.

"Enggak. Pak Prabowo yang akan menentukan ya. Keputusannya di Pak Prabowo," ujar Gibran saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno meyakini bahwa Prabowo bakal berupaya melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi setelah resmi menjadi orang nomor 1 di Indonesia.

Dia juga menduga, pengaruh Jokowi terhadap kabinet yang bakal dipimpin Prabowo kelak hanya sepanjang sisa masa jabatannya sebagai Kepala Negara.

“Setelah tak lagi jadi presiden, saya meyakini pengaruh Jokowi soal urusan menteri akan sirna.

Bahkan, orang-orang Jokowi yang telanjur jadi menteri bisa dievaluasi di kemudian hari oleh Prabowo,” kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024) lalu.

Baca juga: Boyamin Saiman Jawab Isu Kaesang di Korupsi PT Timah? Putra Jokowi Hapus Video Podcast Helena Lim

Menyeberang ke Gerindra

Setelah resmi meninggalkan PDIP, Maruarar Sirait memberi isyarat bahwa dirinya kini kader Partai Gerindra.

Hal itu disampaikan Maruarar ketika ditanya awak media mengenai partainya saat ini, apakah dirinya berlabuh ke Gerindra setelah mendukung penuh Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya ikut Gerindra," ujarnya.

Lahir di Medan, 23 Desember 1969, Maruarar Sirait merupakan putra dari Sabam Sirait, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga orang dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam sejumlah kesempatan, Megawati juga pernah bercerita bahwa Sabam Sirait merupakan orang pertama yang membujuknya terjun ke politik.

Maruarar diketahui telah malang-melintang di dunia politik. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung itu duduk di kursi anggota DPR RI selama tiga periode.

Namun, sebulan sebelum Pemilu 2024, mantan Ketua Taruna Merah Putih itu berpamitan dari PDIP.

Saat berpamitan, Maruarar turut mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

Maruarar mengaku bahwa dirinya meninggalkan PDIP karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat itu, dia tak memerinci apakah alasan itu terkait dengan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu, atau hal lain.

Baca juga: Akhirnya Bobby Nasution Dapat Penugasan Golkar Maju di Pilkada Sumut 2024, Singgung Soal Doa Jokowi

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," kata Maruarar.

Namun, akhirnya diketahui bahwa Maruarar Sirait mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Maruarar yakin Jokowi Tidak akan Jadi Bayangan Prabowo, Pengamat: Segera Dilupakan

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved