Berita Nasional Terkini

PKS dan PDIP Bakal Ditinggal? Pengamat Ungkap Prabowo-Gibran Bangun Koalisi Gemoy yang Gemuk

PKS dan PDIP bakal ditinggal? Pengamat ungkap Prabowo-Gibran bangun koalisi gemoy yang gemuk

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram cakiminow
PKB DUKUNG PRABOWO-GIBRAN - Pertemuan Prabowo dengan Muhaimin Iskandar yang dilakukan sebelunya. PKS dan PDIP bakal ditinggal? Pengamat ungkap Prabowo-Gibran bangun koalisi gemoy yang gemuk 

TRIBUNKALTI.CO - Peta politik usai Pilpres 2024 berakhir semakin jelas.

Partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju yang merapat ke Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming semakin jelas.

Dua yang sudah menyatakan sikap yakni Nasdem dan PKB, partai pengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Sementara, dari partai pengusung Ganjar-Mahfud, ada PPP yang diprediksi bergabung ke Prabowo-Gibran.

Baca juga: Antarkan Prabowo-Gibran Menang di MK, Hotman Paris Kini Singgung Soal Jatah Menteri, Berminat?

Bergabungnya PKB dan NasDem ke dalam kelompok partai pengusung presiden dan wakil presiden terpilih dinilai sebagai upaya Prabowo-Gibran untuk membuat koalisi gemoy semakin gemuk.

“Prabowo-Gibran ingin membangun koalisi yang gemoy yang gemuk, koalisi yang mayoritas, koalisi yang kuat,” kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi, Jumat (26/4/2024).

Koalisi yang kuat disebut Ujang harus banyak dan besar dari sisi kuantitas.

Sejauh ini ada 9 partai yang berada di barisan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 ini.

Ada empat partai parlemen: Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Sementara itu partai di luar parlemen: PBB, PSI, Gelora, Garuda, dan Prima.

Kini jumlah itu bakal bertambah dengan bergabungnya PKB dan NasDem.

Kemudian Ujang juga melihat ada satu partai lagi yang bakal menyusul untuk bergabung, yakni PPP yang kala itu dalam Pilpres 2024 mengusung lawan Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

“Maka ketika NasDem dan PKB masuk, maka PPP juga akan masuk menyusul,” ujarnya.

Hanya ada dua partai yang hingga saat ini masih belum menetapkan posisinya, PDIP dan PKS.

Ujang menyebut kedua partai itu kemungkinan besar bakal berdiri di luar pemerintahan atau menjadi oposisi.

Hal ini mengingat PDIP sebagai partai pengusung paslon 03 harus menelan pil pahit kekalahan dalam Pilpres 2024.

“PDIP saya melihatnya masih fifty-fifty masuk pemerintahan Prabowo-Gibran, bisa juga jadi oposisi.

Tapi kebatinan PDIP menjadi oposisi lebih besar, lebih kuat dibandingkan gabung pemerintahan Prabowo-Gibran,” tuturnya.

Saat ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai calon presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024), Prabowo mengajak semua pihak untuk kembali rukun dan bersatu karena kontestasi Pilpres 2024 telah berakhir.

Baca juga: Status Pernikahan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto Ramai Disorot Lagi, Bakal Jadi Ibu Negara?

"Tuntutan rakyat, kita harus bersatu, kita harus rukun. Apakah bersatu itu berada di dalam pemerintahan, atau berada di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat,” kata Prabowo.

Prabowo pun telah bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang merupakan kompetitornya pada Pilpres 2024.

Selain itu, Prabowo juga sudah menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengusung pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024. 

PKS Siapkan Karpet Merah

Satu per satu partai di Koalisi Perubahan merapat ke Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Ketua Nasdem Surya Paloh memastikan partai yang dipimpinnya akan berada di Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal senada juga tampaknya akan berlaku dengan Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB di mana Cak Imin sudah bertemu langsung Prabowo Subianto.

Terbaru, PKS ikut mengirim kode keras ingin ikut bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya bakal menggelar acara halal bihalal di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Aboe menuturkan, PKS mengundang para paslon dalam Pilpres 2024 dan semua partai politik (parpol).

Adapun direncanakan tamu utamanya adalah Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.

"Besok kami akan ada halal bihalal pada Sabtu pagi jam 08.00 WIB. Kami akan mengundang seluruh presiden dan wakil presiden dari semua calon, kami undang seluruh partai," jelas Aboe, Jumat (26/4/2024).

"Moga-moga kalau Pak Prabowo datang kami juga akan kasihkan karpet merah sebagai presiden pemenang, kami akan sambut," ujar Aboe.

Dia menuturkan, acara halal bihalal tersebut akan didesain dengan suasana hangat dan romantis.

Aboe pun berharap tercipta langkah rekonsiliasi untuk bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik ke depan.

"Kami undang seluruh partai berharap ada suasana rekonsiliasi yang baik, sehingga ke depan mari kita kerja sama memikirkan nasib NKRI lima tahun ke depan lebih baik lagi," ucapnya.

Baca juga: Setelah Nasdem, Cak Imin Pastikan PKB Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS Siapkan Karpet Merah

Sebagai informasi, parpol dari Koalisi Perubahan pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sudah menyatakan dan memberikan sinyal berlabuh dalam pemerintahan Prabowo-Gibran di antaranya NasDem dan PKB.

Sedangkan PKS, baru-baru ini memberikan sinyal untuk masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Alhasil, hanya PKS yang belum dikunjungi presiden terpilih Prabowo.

Sementara itu, kemarin petinggi DPP PKS yang dipimpin Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe menyambangi Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu, PKB dan PKS siap bekerja sama menghadapi Pilkada Serentak yang akan digelar November 2024.

"Yang cepat sudah putus adalah kolaborasi Pilkada ya, saya tawarkan PKB kalau ingin ambil jadi gubernur kita tawarkan," kata Habib Aboe.

Habib Aboe mengungkapkan, PKS juga siap membantu PKB memenangkan Pilkada yang merupakan bagian dari basis suara partai pimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Misalnya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kita siap dan kita akan bekerjasama di banyak daerah khusus di Jawa Timur, Jawa Tengah markas-markasnya PKB kita siap membantu ya, dan selanjutnya kita akan coba ke depan membangun kerja sama di parlemen," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menambahkan, pertemuan pada malam ini untuk menyamakan presepsi berbagai pengalaman bersama-sama dalam Koalisi Perubahan.

Baca juga: Narasi Perubahan Sudah Ditinggalkan, 3 Partai Pengusung Anies Buka Pintu Merapat ke Prabowo-Gibran

Cak Imin berharap kedepannya PKB dan PKS bisa meneruskan kerja sama, baik pada tingkat legislatif maupun eksekutif.

"Kalau tidak di eksekutif pusat, ya eksekutif daerah. Sebelum eksekutif, ada koalisi di tingkat Pilkada. Insyaallah kita nanti kita cari jalan agar kita bisa berkoalisi," pungkas Cak Imin. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul NasDem, PKB dan PPP Diprediksi Gabung Koalisi Prabowo, Kebatinan PDIP Jadi Oposisi Lebih Besar

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved