Ibu Kota Negara
Sisi Lain IKN Nusantara di Kaltim: Ancaman Gempa, Banjir hingga Potensi Konflik di Masyarakat
Di balik pesatnya kemajuan IKN Nusantara di Kaltim, ternyata juga terselip sejumlah ancaman, baik dari lingkungan, ataupun masalah sosial.
Meski aspek geologi ini sangat penting dalam pembangunan IKN Nusantara, Andang Bachtiar menyebut bahwa ahli geologi belum pernah dilibatkan saat pemilihan lokasi IKN baru di Kalimantan Timur.
Bahkan, perwakilan dari ikatan ahli geologi Indonesia juga tidak diundang dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang IKN.
“Badan Geologi juga tidak masuk dalam struktur besar perencanaan. Padahal, kita perlu melihat apa yang kita pijak dan di dalam Bumi ini sebelum lebih jauh melangkah,” katanya.
Sebagai catatan ke depan, Andang Bachtiat mendorong agar Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat berperan lebih signifikan guna pembangunan IKN Nusantara lebih optimal dari berbagai aspek khususnya geologi.
Struktur Badan Geologi juga harus diperkuat dan ditingkatkan agar bisa mendukung proyek penting masa depan seperti IKN Nusantara.
Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Saut Aritua Hasiholan Sagala mengatakan, mempertimbangkan aspek geologi memang sangat penting dalam implementasi pembangunan IKN Nusantara.
Intervensi dalam mengatasi aspek geologi ini dapat dilakukan melalui keteknikan maupun sistem zonasi atau penyediaan ruang terbuka untuk mengurangi dan menghindari hal-hal yang berisiko tinggi.
”Jadi, inilah yang dimaksud dengan resilient city. Kita berharap IKN bisa menjadi kota yang memiliki resiliensi dan contoh untuk kota-kota lainnya di Indonesia,” tuturnya.
Baca juga: Bangun Hutan Tropis di Kawasan IKN, PKT Pulihkan Lahan Eks Tambang Sungai Seluang Samboja
Potensi Konflik
Potensi konflik di masyarakat dengan adanya pembangunan IKN Nusantara menjadi atensi Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo.
Kehadiran IKN Nusantara di Kaltim merupakan hal baru, sehingga perlu pendekatan secara lebih intens kepada masyarakat, khususnya di sekitar lokasi.
Menurut Danrem, jikapun ada persoalan yang muncul nantinya, maka personel TNI harus menjadi penengah atas situasi tersebut.
"Saya selalu mengimbau kepada aparat saya untuk bisa selalu menjadi ion yang bisa menetralkan segala konflik di wilayah," ungkapnya.
Saat ini, , belum ada pemetaan potensi konflik yang dilakukan oleh pihaknya. Pun jika ada, ia yakin masih bisa diatasi dengan baik oleh Dandim setempat.
Peran Babinsa juga dianggap utama. Jika memungkinkan maka akan dilakukan penambahan. Hal itu jika melihat kondisi sosial dan jumlah masyarakat di sekitar lokasi IKN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.