Ibu Kota Negara
Sisi Lain IKN Nusantara di Kaltim: Ancaman Gempa, Banjir hingga Potensi Konflik di Masyarakat
Di balik pesatnya kemajuan IKN Nusantara di Kaltim, ternyata juga terselip sejumlah ancaman, baik dari lingkungan, ataupun masalah sosial.
Sementara untuk pengawalan dan pengamanan tamu VVIP yang datang ke IKN Nusantara menjadi tugas Kompi Senapan C Yonif Raider 600 Modang Petung.
Tugas pengawalan tamu VVIP merupakan fokus Kompi Senapan C Petung, sejak pindahnya IKN ke Sepaku.
Tamu VVIP yakni presiden dan wakil presiden, kata Komandan Kompi Senapan C Kapten Inf Defry Rhamansyah kepada TribunKaltim, Kamis (6/7/2023).
Ia menjelaskan, tugas pengawalan semakin sering dilakukan terlebih sejak kunjungan presiden juga semakin masif.
"Atensi dari pusat untuk kunjungan RI 1, kita lebih banyak dibebankan dalam hal pengamanan VVIP," ungkapnya.
Kesiapan pasukan juga telah dipastikan terhadap tugas pengamanan tersebut. Setidaknya, 50 personel dikerahkan untuk sekali pengamanan.
Pengamanan VVIP yang dilakukan Kompi C Petung, berbeda dengan satuan pengamanan lainnya. Pasukan tersebar di beberapa tempat, tetapi tetap menempel pada Paspampres.
"Kita menempel di pengamanan RI 1, bukan sekadar tirai," sambungnya.
Janji Jokowi soal Lokasi Ibu Kota Baru Bebas Banjir dan Ancaman Tsunami hingga Gempa Bumi
Presiden Jokowi (Joko Widodo) memiliki rencana memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Jokowi mengatakan, ibu kota baru ini akan bebas banjir dan macet, berbeda dari Jakarta.
Baca juga: Mengenal IKN di Kaltim, Inilah Batas dan Luas Wilayah Lengkap Destinasi Wisata Sekitarnya
Hal ini tak lepas dari bayangan ibu kota baru yang dibangun dengan konsep keberlanjutan, termasuk menggunakan energi terbarukan.
Jokowi pernah mengatakan, transportasi massal tanpa bahan bakar fosil akan menggerakkan aktivitas di Penajam Paser Utara itu.
"Banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Enggak ada banjir, enggak ada macet,” kata Jokowi saat membuka acara pencanangan sensus penduduk di Istana Negara, Jakarta pada 24 Januari 2020, dikutip dari Kompas.com.
Ucapan soal ini pun kembali dilontarkan saat Presiden Jokowi menjadi pembicara kunci dalam acara Indonesia Digital Economy Summit di Jakarta pada 27 Februari 2020.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.