Ibu Kota Negara

Sisi Lain IKN Nusantara di Kaltim: Ancaman Gempa, Banjir hingga Potensi Konflik di Masyarakat

Di balik pesatnya kemajuan IKN Nusantara di Kaltim, ternyata juga terselip sejumlah ancaman, baik dari lingkungan, ataupun masalah sosial.

Editor: Doan Pardede
HO
POTENSI BENCANA IKN - (ilustrasi) Berbagai proyek pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur dikebut pengerjaannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di balik pesatnya kemajuan IKN Nusantara di Kaltim, ternyata juga terselip sejumlah ancaman, baik dari lingkungan, ataupun masalah sosial.

Untuk lingkungan, ancaman yang paling nyata adalah gempa dan banjir.

Menurut ahli geologi yang juga Dosen Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Andang Bachtiar, ada patahan Sesar Maratua dan Mangkalihat yang membuat wilayah Kalimantan tidak bebas dari gempa.

Lokasi IKN Nusantara yang berada di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara, Kaltim masih memiliki sejumlah catatan terkait aspek geologi, khususnya daya dukung fisik.

Baca juga: Penampakan Rumah Dinas Menteri di IKN Nusantara, Progresnya 87 Persen, Siap-siap Pindah di Juli 2024

Pemindahan IKN ke Kaltim saat ini tidak bebas dari bahaya geologi karena masih berpotensi banjir, gunung lumpur, tsunami longsor bawah laut, hingga dampak dari eksplorasi minyak dan batu bara.

Andang Bachtiar menjelaskan, aspek geologi memang bukan sebuah penentu utama kelayakan pindah atau tidaknya lokasi IKN Nusantara.

Namun, aspek geologi dapat memberikan informasi terkait daya dukung fisik dan bahayanya sehingga memerlukan mitigasi hingga eskalasi biaya ke depan.

Berdasarkan informasi geologi dan observasi atau pengalaman langsung yang dilakukan Andang Bachtiar, IKN Nusantara masih memiliki catatan dari aspek daya dukung fisik lokasi, yakni minim akuifer air tanah.

Bahkan, kota atau wilayah terdekat dari IKN Nusantara, seperti Balikpapan dan Penajam juga memiliki permasalahan yang serupa terkait sumber air baku.

Kalimantan tidak bebas dari gempa bumi karena terdapat dua patahan besar di wilayah utara, yaitu Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat.

”Banyak lempung mengembang di sana ( IKN Nusantara ). Terdapat pula potensi longsor karena bidang lemah patahan dan kemiringan lereng tinggi mengingat strukturnya kebanyakan patahan naik,” ujarnya dalam webinar bertajuk ”Refleksi Pembangunan IKN dari Perspektif Lingkungan dan Kelembagaan”, Kamis (6/7/2023).

IKN DI KALTIM - Proses pembangunan Istana Negara dan kantor Presiden RI di IKN Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur.
IKN DI KALTIM - Proses pembangunan Istana Negara dan kantor Presiden RI di IKN Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. (KOMPAS.com)

Selain dari aspek daya dukung fisik, lokasi IKN Nusantara juga memiliki bahaya geologi.

Bahaya tersebut mulai dari banjir, rob, gunung lumpur, gas dangkal, tsunami longsor bawah laut Selat Makassar, kebakaran hutan, serta dampak dari eksplorasi dan produk minyak atau batu bara.

Andang Bachtiar menekankan, wilayah di Kalimantan memang bebas dari gunung api. Namun Kalimantan tidak bebas dari gempa bumi.

Pasalnya, terdapat dua patahan besar di wilayah utara yaitu Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved