Ibu Kota Negara
2 Cara Pelestarian Budaya Kaltim dalam Pembangunan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara
Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Otorita IKN, sebagai bentuk permintaan restu dan dukungan, untuk kelancaran pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Badan Otorita IKN Nusantara berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan budaya di Kalimantan Timur demi IKN Nusantara.
Saat ini tengah ada pembangunan IKN Nusantara di daerah Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar.
Kali ini pihak otorita menegaskan ada dua cara dalam rangka melestarikan budaya Kalimantan Timur.
Sebagai langkap konkrit, otorita pun mendukung kegiatan budaya dalam rangka sambut IKN Nusantara.
Baca juga: Alasan Calon Pengantin di IKN Nusantara di Kaltim Wajib Di-Screening Tinggi/Berat Badan Diperiksa
Saat ini ada belasan dari perwakilan adat mengikuti kegiatan Ritual Adat 2024 untuk IKN Nusantara.
Lembaga adat Dayak dan Paser yang ada Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara dan sekitarnya, menggelar ritual adat.
Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Otorita IKN, sebagai bentuk permintaan restu dan dukungan, untuk kelancaran pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengungkapkan bahwa ritual adat ini merupakan tradisi masyarakat Dayak.
Yakni untuk meminta izin kepada leluhur sebelum mendirikan kampung atau bangunan di tanah mereka.
Baca juga: 9 Tank Harimau Telah Hadir di Tenggarong Kukar, Alat Tempur Baru Pelindung IKN Nusantara
Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Dayak maupun warga Paser untuk mengadakan ritual setiap kali ada bangunan baru atau kampung baru.

"Ritual adat ini diyakini dapat terhindar dari bala bencana,” ungkapnya pada Minggu (12/5/2024) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kegiatan ini juga dimaksudkan, untuk melestarikan kebudayaan dan adat istiadat masyarakat lokal di IKN Nusantara, serta memperkuat kolaborasi antara Otorita dengan masyarakat adat di IKN Nusantara.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, tercipta hubungan yang harmonis antara Otorita IKN dengan masyarakat dan lembaga adat.
"Juga bergandengan tangan di dalam membangun IKN Nusantara,” sambungnya.
2 Cara Pelestarian Budaya demi IKN Nusantara
Otorita IKN melakukan upaya pelestarian budaya dengan dua cara, yaitu Culture Experience dan Culture Knowledge.
Culture experience dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti ritual adat, kemudian kompetisi olahraga tradisional seperti sumpit yang merupakan salah satu obyek pemajuan kebudayaan dan seni pertunjukan dalam kegiatan-kegiatan seremonial seperti tari-tarian.
Baca juga: Pesawat Aerobatik Bakal Hiasi Langit IKN Nusantara Kaltim, Datang Bertahap Mulai 5 Agustus 2024
Sedangkan culture knowledge dengan beragam kegiatan seperti rembuk budaya, focus group discussion (FGD) pengembangan kebudayaan, penyusunan rencana induk kebudayaan dan pengembangan museum kehidupan (living museum).
Terdapat 12 kelompok masyarakat adat yang mengikuti kegiatan Ritual Adat 2024 untuk IKN Nusantara.
Diantaranya,
- Suku Paser;
- Suku Balik;
- Suku Dayak yang terdiri dari sub-sub suku seperti: Tonyooi Benuaq, Bahau Busang, Bahau Saq, Aoheng Soputan Buket, Bentian, Kayaan Mahakam, Modang, Lundayeh, dan Kenyah.
Sementara itu, Wakil Presiden Urusan Internal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Andersius Namsi mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mendukung dan mengawal pembangunan IKN Nusantara.
Ia juga menyebutkan bahwa bentuk dukungan itu telah diberikan dalam bentuk deklarasi bersama, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Ingin Tenggarong Jadi Pusat Budaya Jelang Kepindahan IKN
“Komitmen kami sangat tegas, yakni mendukung dan mensukseskan pembangunan," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, terdapat beberapa ritual yang digelar, salah satunya Belian, yang bertujuan menyucikan hutan dan tanah agar kelak peradaban IKN Nusantara selama masa pembangunannya berjalan baik, lancar dan aman.
Sejumlah rangkaian upacara serta pertunjukkan kesenian adat Dayak, juga ditampilkan dalam kegiatan ini.
Mulai dari penampilan tarian Ajay, tarian Ronggeng Paser Balik, tarian Ta’landeq, dan lainnya.
(TribunKaltim.co/Nita Rahayu)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.