Ibu Kota Negara

Jokowi Tengok Progres Pembangunan IKN Nusantara Akhir Mei Ini, Cek Proyek yang Digroundbreaking

Jokowi tengok progres pembangunan IKN Nusantara akhir Mei ini, cek proyek yang digroundbreaking

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/Kementerian PUPR
KONSEP IKN NUSANTARA - Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Jokowi tengok progres pembangunan IKN Nusantara akhir Mei ini, cek proyek yang digroundbreaking 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi dijadwalkan kembali meninjau progres pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur, akhir Mei ini.

Jokowi juga dijadwalkan melakukan ground breaking sejumlah proyek investasi yang masuk di IKN.

Diketahui, Jokowi dikabarkan akan berkantor di IKN Nusantara mulai Juli ini.

Salah satu proyek yang akan digroundbreaking Jokowi adalah Sekolah Islam Terpadu Al Azhar yang dibangun PT Summarecon Agung Tbk.

Baca juga: Tanda Ibu Kota Pindah dari Jakarta ke Kaltim Makin Nyata, Jokowi Berkantor di IKN Nusantara Juli Ini

Sekolah Islam Al Azhar Summarecon IKN ini menempati area Sub Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU) 1 seluas 2,9 hektar.

Saat ini, sedang dalam proses penerbitan Surat Keputusan (SK) Lahan oleh Otorita IKN (OIKN).

Dirancang sebagai bangunan modern berwawasan lingkungan, sekolah ini menghadirkan jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA.

Fasilitas yang melengkapinya adalah fasilitas olahraga, laboratorium dan gedung serbaguna.

Selain itu juga akan dibangun Masjid Al Azhar Summarecon IKN yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum di IKN.

President Director PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan, pembangunan sekolah ini merupakan bentuk dukungan perusahaan kepada program pemerintah yang tengah mempercepat pembangunan IKN.

Menurutnya, kerjasama dengan YPI Al Azhar dalam bentuk penyediaa guru dan sistem pendidikan termasuk pembinaan dan pengawasan akademis.

"Sedang Yayasan Syiar Bangsa (yang di irikan oleh Summarecon) menyediakan gedung, perlengkapan, sarana, prasarana, dukungan kegiatan non akademis dan SDM operasional non akademis," jelas Adrianto kepada Kompas.com, Senin (13/5/2024).

Keunggulan sekolah ini dibanding yang lain adalah konsep bangunan yang mengutamakan ruang terbuka hijau.

Sekolah Al Azhar Summarecon IKN akan berkonsep sekolah alam dengan fasilitas pembelajaran di luar kelas lebih banyak seperti amphitheatre, laboratorium tanaman, interaksi luar ruang dan lainnya.

"Kami harapkan sekolah ini dapat bermanfaat bagi keluarga ASN dan masyarakat umum untuk melahirkan generasi muda yang unggul," imbuh Adrianto.

Hadirnya Sekolah Islam Al Azhar di Summarecon tidak pernah lepas dari peran Yayasan Syiar Bangsa yang didirikan oleh Summarecon pada tahun 2012.

Baca juga: Prabowo Umbar Janji di Hadapan Media Asing, Jamin Kesejahteraan Masyarakat Adat di IKN Kaltim

Yayasan ini diinisiasi oleh Presiden Komisaris PT Summarecon Agung Tbk Soetjipto Nagaria yang memprakarsai kerjasama antara Summarecon dan Sekolah Islam Al Azhar.

Summarecon melalui Yayasan Syiar Bangsa memilih Sekolah Islam Al Azhar yang bernaung di bawah Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar sebagai mitra dalam menghadirkan fasilitas pendidikan terpadu di kawasan Summarecon.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Syiar Bangsa Edi Darnadi mengharapkan, dalam waktu beberapa tahun mendatang, perkembangan dan mutu pendidikan di IKN dapat tumbuh dengan pesat sehingga berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

"Dengan pengalaman yang dimiliki Al Azhar, insyaa Allah, akan memberikan kontribusi secara bersama-sama dengan lembaga pendidikan lain yang juga akan hadir di kawasan ini," imbuh Edi.

Hingga saat ini, kerjasama Yayasan Syiar Bangsa dan YPI Al Azhar telah memasuki tahun ke-12.

Melalui kerjasama ini sebanyak 4 sekolah Islam Al Azhar telah dikembangkan di Summarecon dengan total 3.000 murid.

Mereka tersebar di Summarecon Bekasi yang memulai aktivitas pendidikan pada tahun 2013, Summarecon Serpong pada tahun 2018, Summarecon Bandung pada tahun 2021 dan Summarecon Mutiara Makassar pada tahun 2022.

Baca juga: Tol IKN di Kaltim Siap Fungsional Sebelum HUT RI Agustus 2024, Progres Pembangunan Capai 81 Persen

Jokowi Tinggal di IKN

Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI terus berupaya membangun sistem pertahanan cerdas atau smart defense system di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini menyusul rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mulai berkantor di IKN pada Juli 2024.

Oleh karena itu, menurut Deputi Bidkoor Pertahanan Negara (Hanneg) Kemenko Polhukam Laksda TNI Kisdiyanto, pemerintah harus meningkatkan pertahanan melalui koordinasi intensif dengan kementerian dan pihak-pihak terkait.

"Kita mampu untuk mewujudkan sistem pertahanan IKN sesuai dengan apa yang telah ditetapkan yakni Smart Defense System,” jelas Kisdiyanto, dikutip dari Antara, Minggu (12/5/2024).

Menurut Kisdiyanto, sistem pertahanan cerdas harus dibangun di IKN karena daerah tersebut nantinya akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia, serta sesuai dengan rencana induk sistem pertahanan negara di IKN tahun 2022-2024.

Selanjutnya pada 2025 pemerintah harus fokus untuk meningkatkan sistem pertahanan IKN dan negara secara keseluruhan.

Karenanya, dia menilai dibutuhkan peningkatan di bidang teknologi dan strategi pertahanan untuk menunjang rencana induk sistem pertahanan IKN 2024 dan 2025.

“Pemanfaatan teknologi menjadi kunci, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama dalam mengawal terwujudnya sistem pertahanan negara di IKN,” tegasnya.

Kisdiyanto berharap koordinasi antar kementerian serta TNI, Polri dan seluruh lembaga pertahanan terkenal dapat berjalan dengan baik demi terciptanya sistem pertahanan cerdas di IKN.

Baca juga: Sisi Lain IKN Nusantara di Kaltim, Suasana Desa Sekitar Makin Ramai, Ada Indomaret hingga Homestay

Dengan terciptanya sistem keamanan dan pertahanan yang baik di IKN, dia yakin ibu kota negara akan aman dari serangan asing yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan.

Sikap Prabowo

Prabowo Subianto menegaskan dukungan serta komitmennya untuk melanjutkan kebijakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat melakukan wawancara eksklusif dengan media Al-Jazeera dan diunggah di YouTube Al Jazeera English pada Minggu (12/5/2024).

Prabowo menjelaskan bahwa kebijakan untuk memindahkan ibu kota Indonesia pada dasarnya sudah digagas sejak masa pemerintahan Presiden Pertama RI, Presiden Soekarno.

“Ide untuk memindahkan ibu kota sebenarnya telah ada sejak bertahun-tahun lalu, bahkan sejak Presiden Pertama RI, Presiden Soekarno. Dan selalu ada usulan agar ibu kota sebaiknya berada di posisi yang lebih sentral,” jelasnya.

Ia menambahkan, Jakarta saat ini dihadapkan pada sejumlah masalah, salah satunya yaitu kota ini sudah tidak mampu lagi untuk menampung populasi masyarakat yang angkanya mencapai 20 hingga 25 juta orang.

“Kita harus berinvestasi lebih banyak untuk menyelamatkan Jakarta,” imbuh Prabowo.

Dalam wawancara itu, Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk melindungi serta menjamin kesejahteraan masyarakat adat yang berada di IKN.

Baca juga: Cetak SDM Berkompeten di IKN Nusantara, Disnakertrans Kaltim Gandeng BLK Balikpapan dan Bontang

“Kepentingan, keamanan dan masa depan seluruh masyarakat adat adalah prioritas utama, menurut saya. Kita harus melindungi mereka, kita harus mengamankan kehidupan mereka dan kita harus melakukan banyak perencanaan serta penelitian agar kita tidak menggusur terlalu banyak orang,” tegasnya.

“Dan jika kita melakukan hal tersebut, kita harus memberikan kompensasi, kita harus menjamin kesejahteraan mereka,” sambungnya.

Lebih lanjut Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan selalu membela kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

“Kami akan membela mereka, dukungan saya yang paling kuat adalah bagi mereka yang lemah,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhir Mei, Jokowi Resmikan "Groundbreaking" Sekolah Al Azhar Summarecon IKN"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved