Berita Nasional Terkini
Demi Proyek Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering di 7 Provinsi Jadi Kawasan Hortikultura
Untuk proyek makan siang gratis, 10.000 hektar lahan kering di 13 kabupaten yang tersebar di 7 provinsi bakal dijadikan kawasan holtikultura.
TRIBUNKALTIM.CO - Proyek Makan Siang Gratis bakal menjadi andalan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres terpilih.
Proyek Makan Siang Gratis ini banyak menjadi sorotan mengingat anggaran yang digelontorkan dipastikan tidak sedikit.
Selain itu, untuk proyek Makan Siang Gratis ini juga memerlukan ketersediaan pangan yang besar, akan seperti apa persiapannya.
Demi proyek Makan Siang Gratis ini, sebanyak 10.000 hektar lahan kering di 13 kabupaten di 7 provinsi seluruh Indonesia mulai tahun ini akan dikelola secara terpadu menjadi kawasan hortikultura.
Baca juga: Terjawab Prabowo Subianto Belum Susun Kabinet, Masih Fokus Rumuskan Program Makan Siang Gratis
Baca juga: Alasan KPK Bakal Monitor Anggaran Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Baca juga: Ekonom Senior Sebut Makan Siang Gratis Lebih Penting Ketimbang IKN Nusantara, Bukan Tanpa Alasan
Proyek tersebut salah satunya untuk menyambut program Makan Siang Gratis dalam hal penyediaan bahan baku pangan yang berkualitas
Sebanyak 13 kabupaten di 7 provinsi tersebut yaitu di Kabupaten Pakpak Bara, Dairi, Karo, Sumedang, Batang, Wonosobo, Sumenep, Gresik, Lumajang, Buleleng, Enrekang, Gowa, dan Ende.
Proyek Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) tersebut melibatkan Kementerian Pertanian menggandeng Asian Development Bank dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, kegiatan tersebut berupa pengelolaan kawasan hortikultura terpadu hulu hingga hilir.
"Selain mempersiapkan bahan baku untuk program Makan Siang Gratis, HDDAP diharapkan mampu mengungkit dan mengakselerasi pengembangan hortikultura nasional menjadi lebih maju dan mendunia," kata Prihasto usai "kick off" HDDAP di Surabaya, Kamis (16/5/2024).
HDDAP akan mengonsolidasikan 10.000 hektar lahan kering dan petani hortikultura secara berkelanjutan dalam wadah Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) untuk menghasilkan produk hortikultura berkualitas sesuai kebutuhan domestik, industri, dan ekspor.
Sebanyak 10.000 hektar lahan kering tersebut akan digunakan untuk pengembangan produk hortikultura seperti cabai, bawang merah, mangga, durian, manggis, jeruk, sayuran daun, tanaman obat, dan aneka buah lainnya.
"Penentuan lokasi di 13 kabupaten dari total 514 kabupaten di Indonesia ini telah melalui serangkaian proses perencanaan panjang dan melalui feasibility study," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

HDDAP menghadirkan model kemitraan bisnis yang saling menguntungkan antara KEP dan sektor swasta.
Di masing-masing daerah lokasi proyek ditarget akan berdiri satu KEP yang bankable.
Baca juga: Alasan Ekonom Senior sebut Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari Bangun IKN Nusantara
Hingga hari ini telah teridentifikasi 17 pihak swasta yang siap terlibat dalam kegiatan HDDAP diantaranya perbankan.
Keterlibatan perbankan dalam HDDAP berperan menyediakan skema dan layanan kredit usaha bagi petani melalui jaminan KEP untuk keberlanjutan usaha.
Kegiatan HDDAP yang efektif dimulai 2024 hingga 2028 ini diprediksi mampu menghasilkan dampak ekonomi bagi petani hortikultura dari efisiensi penggunaan input produksi, peningkatan produksi dan produktivitas serta peningkatan kualitas dan harga jual produk.
"Simulasi sederhana terhadap rencana pengembangan komoditas hortikultura di lokasi HDDAP diproyeksi akan meningkatkan keuntungan petani hingga Rp 1,4 triliun atau naik 99 persen.
Butuh 6-7 Ton Beras per Tahun
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyoroti program Makan Siang Gratis yang diusung Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Beredar kabar bahwa program tersebut membutuhkan 6,7 ton beras per tahun.
Menurut Bayu, jumlah tersebut cukup besar untuk kebutuhan program.
Baca juga: IKN Nusantara atau Makan Siang Gratis? Rocky Gerung Beber Potensi Pertengkaran Jokowi dan Prabowo
Bulog, kata dia, belum mendapatkan penugasan terkait hal tersebut.
"Tapi ini bukan hanya angka resmi, hanya membaca itu sekitar 6,7 juta ton (beras) kebutuhan per tahun.
Itu angkanya besar," kata Bayu dalam acara Halal Bihalal di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
"Tapi sekali lagi ini saya hanya menbaca dan menerima dari yang diberitakan, Bulog belum mendapatkan tugas dan belum dilibatkan secara resmi," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Bayu mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan kongkret pemerintah berikutnya terkait pengadaan beras untuk program tersebut.
Meski demikian, ia memprediksi stok ketersediaan beras nasional akan dialihkan yang sebelumnya dihitung dari suatu komunitas ke program makan siang.
"Kami pun tidak mau berspekulasi dan angkanya tadi juga angka yang sudah banyak beredar dari berbagai pembicaraan," ucap dia.
Baca juga: Sri Mulyani Dicecar Anggota Komisi XI DPR soal Anggaran Makan Siang Gratis, Jawaban Menkeu
Program Makan Siang Gratis butuh Rp 450 triliun Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo, menyebut biaya program Makan Siang Gratis untuk anak-anak akan mencapai Rp 450 triliun per tahun.
Nantinya, progam makan siang itu akan ditujukan bagi 82,9 juta anak-anak, termasuk yang masih belum sekolah.
"Tiap hari nih kita akan berikan makanan gratis untuk 82,9 juta jiwa minimal, minimal, dan saya bisa katakan bahwa dana untuk ini, program ini akan memakan dana 450 triliun rupiah setiap tahun," kata Hashim dikutip pada Jumat (22/12/2023).
Hashim juga memastikan dana program Makan Siang Gratis tidak akan mengambil dana dari anggaran program bantuan sosial (bansos).
Menurut Hashim, dana program Makan Siang Gratis akan menggunakan anggaran baru.
"Saya bisa katakan karena saya ikut tim pakar, dana ada dan bakal ada, dan ini bukan dari anggaran bansos, aliran bansos.
Yang Rp 500 triliun tahun depan itu tetap bansos, kita tidak akan ambil uang bansos untuk ini," tegas dia.
Baca juga: Sri Mulyani Tak Masuk 4 Kandidat Menkeu Era Prabowo-Gibran, Rocky Gerung Singgung Makan Siang Gratis
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Gaya Pemerintahannya Dicurigai akan Otoriter, Prabowo: Saya akan jadi Diri Sendiri, Saya yang Asli |
![]() |
---|
Beda Sikap Golkar dan PAN Soal Jatah Menteri Kabinet Prabowo-Gibran dan Alasan Demokrat Tak Khawatir |
![]() |
---|
Refly Harun Olok-olok NasDem dan PKB Gabung Prabowo-Gibran, Eks Relawan Anies Labeli Mualaf Oposisi |
![]() |
---|
PAN Ingatkan PKS Harus Mau Satu Visi Jika Ingin Bergabung ke Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.