Berita Nasional Terkini

Mengapa Tanggal 20 Mei 1908 Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan salah satu hari penting di Indonesia yang diperingati setiap tahun pada 20 Mei.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
disperdagin.surabaya.go.id
HARI KEBANGKITAN NASIONAL - Ilustrasi. Mengapa tanggal 20 Mei 1908 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan salah satu hari penting di Indonesia yang diperingati setiap tahun pada 20 Mei.

Hari Kebangkitan Nasional 2024 akan jatuh pada hari Senin, 20 Mei besok.

Meskipun Hari Kebangkitan Nasional atau yang biasa disingkat Harkitnas ini adalah hari nasional, Harkitnas tidak masuk ke tanggal merah atau hari libur.

Melansir situs Kominfo, dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional 2024 yang ke-116, dengan ini disampaikan bahwa tema peringatan Harkitnas tahun ini adalah “Bangkit Untuk Indonesia Emas".

Tema ini dipilih agar Harkitnas 2024 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas.

Lalu, mengapa Hari Kebangkitan Nasional selalu diperingati setiap tanggal 20 Mei?

Untuk mengetahuinya, simak informasi berikut.

Latar Belakang Lahirnya Hari Kebangkitan Nasional

Melansir dari situs Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20 di Nusantara (kini Indonesia).

Dimana saat itu rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai orang Indonesia.

Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Untuk mengejar keuntungan ekonomi dan menguasai administrasi wilayah, Belanda menerapkan sistem pemerintahan kolonial pada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki kesamaan identitas politik.

Pada awal abad ke-20, Belanda menetapkan batas-batas teritorial di Hindia Belanda, yang menjadi cikal bakal Indonesia modern.

Pada paruh pertama abad ke-20, muncul sejumlah organisasi kepemimpinan yang baru.

Melalui kebijakan Politik Etis, Belanda membantu menciptakan sekelompok orang Indonesia yang terpelajar.

Perubahan yang mendalam pada orang-orang Indonesia ini sering disebut sebagai "Kebangkitan Nasional Indonesia".

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved