Ibu Kota Negara

Otorita IKN Nusantara Targetkan Investasi Rp 100 T di 2024, Cek 10 Proyek Ground Breaking Tahap VI

Otorita targetkan investasi Rp 100 triliun ke IKN Nusantara di 2024, cek 10 proyek ground breaking tahap VI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com
Kantor Presiden, Istana Negara, dan Lapangan Upacara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN). (KOMPAS.com). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus menarik minat investasi swasta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Diketahui, 80 persen pembangunan IKN Nusantara direncanakan berasal dari sektor swasta.

Terbaru, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan bisa mendapatkan investasi dari swasta pada tahun ini sebesar Rp 100 triliun.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, hingga saat ini, sudah ada Rp 50 triliun dari investasi swasta yang masuk ke IKN pada tahun ini.

Baca juga: Mengingat Kembali Asal Usul IKN di Kaltim Diberi Nama Nusantara

"Jadi, memang kita menargetkan total investasi publik dan swasta di luar yang Kementerian PUPR ya, untuk hingga akhir tahun ini kira-kira Rp 100 triliun," kata Bambang Susantono ketika ditemui di Grand Hyatt Bali, Kawasan Wisata Nusa Dua BTDC, Bali, Minggu (19/5/2024).

"Dengan groundbreaking dan beberapa kegiatan yang kita lakukan kemarin, itu sudah sampai kira-kira Rp 50 triliun ya. Jadi sekitar itu," lanjutnya.

Saat ini, Bambang mengatakan pihaknya tengah mengupayakan beberapa investasi berikutnya sebesar Rp 50 triliun.

"Jadi, kami memang lagi sedang mencari, mencoba untuk mengupayakan lagi another Rp 50 triliun. Saya kira itu sangat mungkin karena memang yang KPBU, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, itu semua sedang berproses," tutur Bambang.

Harapannya, dalam hitungan bulan ke depan, sudah ada beberapa investasi dengan skala yang lebih besar.

Adapun dalam rangka mempercepat realisasi investasi, baik asing maupun lokal, Otorita IKN telah menggandeng Indonesia Investment Authority (INA).

Kedua pihak menjalin kemitraan strategis melalui penandatanganan Kerangka Kerja Sama atau Cooperation Framework (CF).

"Nantinya kecepatan dalam pembangunan di IKN Nusantara itu bisa terwujud dengan baik," ujar Bambang.

Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah merasa terhomat pihaknya dapat diajak bekerja sama dengan Otorita IKN.

Ridha paham bahwa dalam membangun Nusantara diperlukan modal yang besar.

"Tapi sebetulnya, lebih penting dari modal itu adalah bagaimana kita bisa membangunnya dengan bijaksana dan smart dan dengan hasil yang baik dan teknologi yang tinggi," kata Ridha.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved