Berita Nasional Terkini
Respons Jokowi soal Tidak Diundang Rakernas PDIP dan Membantah Rencana Pertemuan dengan Megawati
Respons Jokowi soal tidak diundang Rakernas PDIP dan membantah rencana pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri.
TRIBUNKALTIM.CO - Respons Jokowi soal tidak diundang Rakernas PDIP dan membantah rencana pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri.
Hubungan Megawati Soekarnoputri dan PDIP dengan Presiden Joko Widodo memang sudah tak lagi harmonis.
Di acara-acara PDIP, Jokowi sudah tak lagi hadir.
Seperti HUT PDIP, dan yang akan datang Rakernas ke-V PDIP yang dipastikan tidak akan mengundang Jokowi.
Baca juga: Luka Mendalam Megawati, Jokowi tak Diundang Rakernas ke-V PDIP, Jelang Putusan Koalisi atau Oposisi
Presiden Joko Widodo membantah pertemuannya dengan Puan Maharani membahas soal rencana pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Demikian Presiden Jokowi saat ditanya apa isi perbincangan dengan Puan Maharani saat bertemu dalam acara World Water Forum, Bali, di posko pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/5/2024).
“Dengan Mbak Puan nggak ada (membahas pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri -red),” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat ditanya soal gesturenya bersama Puan Maharani yang terlihat akrab saat acara World Water Forum di Bali. Jokowi mengatakan, dirinya memang akrab dan memiliki hubungan yang baik dengan Puan Maharani.
“Sudah lama sekali saya akrab dan baik dengan Mbak Puan, ya sumringah masa enggak boleh,” kata Jokowi.
Lantas Presiden Jokowi ditanya apa yang dibahasnya saat bertemu dengan Puan Maharani di WWF Bali.
“Yang diobrolkan ya masalaah air namanya di World Water Forum,” ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga dikonfirmasi kenapa dirinya tidak diundang dalam Rakernas PDI Perjuangan.
Jokowi meminta perihal dirinya yang tidak diundang dalam Rakernas dikonfirmasi ke PDI Perjuangan.
“Ditanyakan yang mengundang, jangan saya,” ujar Jokowi.
Sikap PDIP lihat Puan Maharani bertemu Jokowi, Refly Harun ungkap sikap beda elite PDIP
PDIP akhirnya merespon pertemuan Presiden Jokowi dengan Puan Maharani.
Adapun Puan dan Jokowi bertemu dalam gala dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5/2024) malam kemarin.
Alhasil, banyak pihak menilai PDIP tak solid karena Puan Maharani bertemu Jokowi.
Sebelumnya, PDIP tak mengundang Jokowi ke acara Rakernas.
Baca juga: Puan Kembali Bertemu Jokowi, Refly Harun Bongkar Analisisnya Soal Petinggi PDIP Tak Solid Lagi
Terbaru, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menganggap pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Puan Maharani adalah hal yang lumrah meski hubungan Jokowi dan PDIP tidak baik-baik saja akibat Pemilihan Pilpres 2024.
Said mengingatkan, Jokowi dan Puan adalah tokoh yang menjadi representasi Indonesia saat ini sehingga wajar apabila mereka bertemu.
“Itulah kita, itulah wajah Indonesia, yang satu Bapak Jokowi sebagai Presiden RI, yang satu Ibu Puan Maharani sebagai Ketua DPR,” kata Said di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Said mengatakan, pertemuan antara Jokowi dan Puan adalah keniscayaan yang mesti diterima meski terdapat pro dan kontra.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, perbedaan apapun, tetap beliau berdua adalah lambang kita bersama,” ujar Said.
Adapun Puan dan Jokowi bertemu dalam gala dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5/2024) malam kemarin.
Puan menjadi tamu terakhir yang disambut langsung oleh Jokowi.
Saat berjabat tangan, keduanya pun saling melempar senyum.
Ini merupakan kali pertama Jokowi dan Puan bertemu sejak akhir 2023 lalu.
Baca juga: PKS Minta Prabowo Tiru Jokowi, Tak Beri Jatah Menteri ke Partai Non-Parlemen, Sindir PSI dan Gelora?
Puan sendiri mengaku pertemuan dengan Jokowi berlangsung hangat.
“Acaranya bagus, makannya enak, suasananya hangat dan GWK menjadi sangat spektakuler dan juga pertemuan yang ditunggu-tunggu yah," kata Puan kepada wartawan di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin.
Analisis Refly Harun
Pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga, saat ini kondisi internal PDIP tengah tidak solid.
Selanjutnya Refly Harun menunjukkan sejumlah sinyal adanya perbedaan suara antara Megawati Soekarnoputri, Ketua PDIP dan putrinya yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani.
Perbedaan sikap elite PDIP ini menurut Refly Harun bukan hanya pada Megawati dan Puan saja, tetapi juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
“Puan beda, Megawati beda, Hasto beda. Bahkan Puan datang ke Prabowo halal bihalal,
Megawati suaranya enggak jelas, tapi pakai amicus curiae (saat sidang sengketa Pemilu Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi),” ujar Refly dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Jumat (17/5/2024).
“Nah, dari situ kita enggak jelas, PDIP dan Megawati not a single message anymore.
Jadi kalau dulu PDIP itu single message, apa yang dikatakan Megawati itulah sikap PDIP, sekarang enggak lagi,” paparnya.
Baca juga: Abaikan Peringatan Refly Harun, Anies Beri Sinyal Kuat Maju Pilkada Jakarta Usai Dapat Energi Baru
Adapun Megawati sempat mengirimkan amicus curiae atau pernyataan sikap sebagai sahabat peradilan sebelum MK mengetuk palu putusan atas sengketa hasil Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.
Sementara, Puan sempat mengikuti acara buka bersama di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat bulan Ramadhan kemarin.
Bagi Refly Harun, perbedaan sikap kedua elite menjadi salah satu alasan mengapa kini PDIP terkesan tidak tegas, utamanya menyikapi pemerintahan ke depan.
Menurutnya, tidak solidnya sikap politik Megawati dan Puan juga menjadi penyebab gagalnya hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 bergulir di DPR.
Adapun Megawati sempat mengirimkan amicus curiae atau pernyataan sikap sebagai sahabat peradilan sebelum MK mengetuk palu putusan atas sengketa hasil Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.
Sementara, Puan sempat mengikuti acara buka bersama di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat bulan Ramadhan kemarin.
Bagi Refly Harun, perbedaan sikap kedua elite menjadi salah satu alasan mengapa kini PDIP terkesan tidak tegas, utamanya menyikapi pemerintahan ke depan.
Menurutnya, tidak solidnya sikap politik Megawati dan Puan juga menjadi penyebab gagalnya hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 bergulir di DPR.
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini, PDIP masih bergeming soal arah politik ke depan.
Belum diketahui apakah partai banteng akan merapat ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau menjadi oposisi.
Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, PDIP berbeda gerbong politik dengan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Mantu Jokowi Maju Pilkada Sumut 2024, Orang Dekat Bobby Nasution Ramaikan Pilkada Medan dan Binjai
Bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), keduanya mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Sementara, sampai saat ini pun Prabowo belum mendatangi PDIP.
Partai lain yang juga belum disambangi Prabowo yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Usai ditetapkan sebagai presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo telah mendatangi elite Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dari kunjungan itu, Nasdem dan PKB mengumumkan manuvernya.
Kedua partai yang semula mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 itu menyatakan siap bergabung ke pemerintahan ke depan. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dan Kompas.com dengan judul "PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.