Berita Nasional Terkini
PAN Disebut Dapat Jatah 4 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat: Sah Saja
Susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran masih menjadi perbincangan dan dinantikan pengumumannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran masih menjadi perbincangan dan dinantikan pengumumannya.
Banyak yang memprediksi isi susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran diisi 50 persen lebih dari kader Koalisi Indonesia Maju.
Partai Demokrat berpendapat sah-sah saja jika Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan jatah empat kursi menteri di kabinet Prabowo Subiant,.o pada pemerintahan mendatang.
Pendapat itu disampaikan oleh Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada Tribunnews.com, Kamis (23/5/2024).
Baca juga: Isran Noor Klaim Disuruh Pilih Jatah Menteri oleh Prabowo, Tapi Tolak Masuk Kabinet Seperti Khofifah
Menurutnya, PAN merupakan partai politik (parpol) yang telah berjuang untuk mengantarkan Prabowo dan Gibran menjadi presiden-wakil presiden.
"Sebagai parpol yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju dan telah berjuang dengan segenap daya dan upaya untuk sukses Pilpres yang mengantarkan Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, harapan ini berdasar dan sah-sah saja," kata dia.

Meski demikian, Kamhar juga mengatakan bahwa wajar jika parpol lain di Koalisi Indonesia Maju, yang juga telah sama-sama berjuang memiliki harapan yang sama, walaupun tetap menyerahkan sepenuhnya pada Prabowo.
"Namun meskipun demikian, terkait siapa-siapa saja dan berapa porsi dari tiap-tiap partai politik pada komposisi kabinet mendatang, diserahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo," tuturnya.
"Ini menjadi hak prerogatif Presiden. Kami taat asas," tambah Kamhar.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa PAN akan dapat empat menteri. Kabar itu disampaikan oleh Ketua DPP PAN Bima Arya.
Ia mengatakan bahwa ada empat kementerian yang akan diisi oleh kader PAN. Tiga di antaranya akan diisi oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Waketum PAN Yandri Susanto, dan Waketum Viva Yoga Mauladi.
Sementara itu Waketum PAN, Yandri Susanto, mengaku belum mengetahui adanya isu bahwa PAN akan mendapat jatah empat kursi menteri dalam Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagaimana diklaim Ketua DPP PAN Bima Arya.
Menurut Yandri dirinya juga belum berkomunikasi dengan Bima Arya mengenai isu tersebut.
"Saya belum komunikasi sama Kang Bima, dia dapat info dari mana juga saya belum tahu. Sumbernya dari mana saya juga belum tahu," kata Yandri kepada wartawan, Selasa (21/5).
“Termasuk jumlah kursi itu (entah) 4 apa 5 apa 3 apa berapa saya juga belum tahu,” tambahnya.
Sikap PAN Disorot
Beda sikap PAN dan Demokrat soal jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Saat ini, susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran masih menjadi perbincangan dan dinantikan pengumumannya.
Banyak yang memprediksi isi susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran diisi 50 persen lebih dari kader Koalisi Indonesia Maju.
Namun kini ditambah sejumlah partai politik (parpol) lain yang sebelumnya berbeda kubu dalam Pilpres 2024 telah menunjukkan dukungannya kepada Prabowo, yaitu Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran, Lebih dari Separuh Bakal Diisi Kader Koalisi Indonesia Maju
Kemudian, sempat muncul sinyal-sinyal bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga akan mendukung pemerintahan Prabowo yang mana hal ini ditentang oleh Partai Gelora.
Sikap PAN disorot soal jatah menteri yang seharusnya didapatkan partai politik di kabinet Prabowo-Gibran.

Termasuk PAN yang harapannya bisa dapat lebih dari 4 kursi menteri.
Menurut Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, pihaknya tidak terima apabila ada partai politik yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran langsung mendapat tiga kursi menteri.
Legislator Komisi IX DPR RI tersebut, mengatakan hal itu kurang tepat.
"Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga (kursi menteri)," kata Saleh kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, partai-partai yang baru bergabung ke pemerintahan itu tidak ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Itu kan enggak tepat, bener nggak? Atau misalnya ngotot lebih banyak dapat, itu nggak tepat."
"Kami mengerti urusan struktur kabinet, kemudian juga urusan berapa jumlah menteri masing masing partai, itu adalah urusan hak prerogatif presiden," ucapnya.
Sebelumnya, Saleh Partaonan Daulay juga mengatakan pihaknya memiliki harapan bisa mendapat lebih dari empat kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Pernyataan Saleh itu bukan tanpa alasan, menurutnya PAN menjadi partai yang paling loyal dengan Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, PAN bukan hanya pada Pilpres 2024 ini saja mendukung Prabowo, melainkan juga sejak Pilpres 2014 dan 2019.
"Karena gini, selama ini kan PAN sudah 3 periode nih kita dukungnya Pak Prabowo. Kita 2 periode kosong loh nggak dapat apa apa mendukung, kita berada di luar pemerintahan."
"Kemudian kita kan konsisten nih, paling loyal dengan Pak Prabowo," ujar Saleh saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Oleh sebab itu, ia menilai wajar apabila PAN memperoleh lebih dari empat kursi menteri.
Meski demikian, Saleh menyebut, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih
"Kalau PAN itu memang sudah harus dapat mestinya dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia wajar kalau misalnya dapat, persoalannya apakah 4,5,6 diserahkan ke Pak Prabowo."
"Itu ada di dalam konstitusi hak di dalam UUD 1945," ujar Saleh.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Kandidat Kuat Menko Polhukam di Kabinet Prabowo-Gibran
Sikap Demokrat

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kursi menteri pemerintahan selanjutnya kepada Prabowo.
Kendati demikian, AHY menegaskan pihaknya telah berkomitmen berjuang bersama Prabowo pada Pilpres 2024.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Pak Prabowo Subianto. Yang jelas kami Partai Demokrat telah memiliki komitmen, telah berjuang bersama," kata AHY kepada awak media di Bali, Rabu.
Ia menilai, Prabowo sebagai presiden terpilih tentu ingin mendapatkan dukungan penuh bukan hanya saat kampanye, melainkan juga ketika pemerintahannya berjalan nanti.
"Beliau tentu sangat berharap dukungan penuh, bukan hanya saat kampanye tetapi berjalannya pemerintahan nantinya agar sukses," ucap AHY.
Menurutnya, hal semacam itu telah disampaikan berkali-kali oleh Prabowo Subianto.
"Sehingga kami memilih untuk tidak memberikan beban apa pun, beban tambahan kepada Pak Prabowo," jelasnya.
Atas dasar itu, ia menyerahkan sepenuhnya urusan kabinet kepada Prabowo karena dirinyalah yang paling memahami kebutuhan kabinet ke depan seperti apa.
"Kami hanya bisa mempersiapkan kader-kader termasuk juga gagasan-gagasan yang bisa digunakan atau dijalankan dengan baik."
"Tentunya sesuai dengan kebutuhan dan juga prioritas yang akan beliau tentukan, 5 tahun ke depan," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kala Demokrat dan PAN Bicara soal Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.