Berita Kubar Terkini
Cegah DBD, Dinkes Kutai Barat Luncurkan Inovasi Program Baru Bernama Mende Bendeng Apik
Upaya mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kutai Barat (Kubar), Pemkab melalui Dinkes membuat inovasi program Mende Bedeng Apik
Penulis: Febriawan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Upaya mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kutai Barat (Kubar), Pemkab melalui Dinkes membuat inovasi program Mende Bedeng Apik.
Ini merupakan sebuah program pencegahan DBD dengan melibatkan peran aktif anak-anak.
Seperti dikatakan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kubar, Weda. Selasa (28/5/2024), program ini mulai dilakukan di tiga kecamatan di Kubar. Masing-masing Melak, Barong Tongkok dan Sekolaq Darat.
Baca juga: Musim Hujan Picu Kenaikan Kasus DBD di Kutai Barat, Dinkes Kubar Gencarkan Fogging
"Beberapa bulan ini sudah kita mulai lakukan program ini di tiga kecamatan. Dan ternyata hasilnya positif, ada penurunan angka DBD di ketiga kecamatan ini," kata Weda
Dijelaskan, melalui program tersebut, pemerintah daerah melibatkan peran aktif anak-anak untuk peduli kesehatan.
"Jadi kita libatkan peran anak-anak sekolah, mulai dari SD dan SMP. Juga pusat pengembangan anak, serta di gereja maupun masjid," jelasnya.
Dalam program ini, Dinkes Kubar menggerakkan peran anak-anak yang peduli kesehatan, untuk turut membantu mencegah DBD di Kutai Barat.
"Kita libatkan semua stakeholder yang ada, untuk sama-sama mengatasi, dan mencegah DBD di Kutai Barat," imbuhnya.
Baca juga: Awal Tahun 2024 DBD di Kaltim Ditangani dengan Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia
Weda mengatakan, untuk di tiga kecamatan yang telah dilakukan program pencegahan melalui inovasi Mende Bedeng Apik guna mencegah demam berdarah dengue melalui gerakan anak peduli kesehatan, penurunan kasus DBD.
Sementara di beberapa kecamatan lain, diakui ada kenaikan kasus. "Untuk di kecamatan lain, nanti juga akan kita lakukan dengan program ini," kata dia.
Selain melalui program baru ini, lanjutnya, Dinkes juga telah melakukan upaya pencegahan DBD. Di antaranya lewat penyemprotan atau fogging, hingga sosialisasi kepada masyarakat, mengenai cara-cara pencegahan DBD.
"Sosialisasi di antaranya kepada anak-anak. Melalui program baru ini. Jadi sekarang anak-anak tahu, di mana tempat-tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab DBD, dan bagaimana pencegahannya," imbuh dia. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
DPRD Kubar Tunda Paripurna Pengesahan APBD Perubahan 2025, Ternyata Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pelatihan Batik Motif Kutai Barat, Fokus ke Warga yang Belum Punya Pekerjaan |
![]() |
---|
Jelang HUT ke-80, Kodim 0912/Kutai Barat Gelar Bakti Sosial Khitanan Massal |
![]() |
---|
Kolaborasi PKK Kutai Barat dan PT BEK-TCM Hadirkan Solusi Nyata Atasi Stunting Anak |
![]() |
---|
TP PKK Kutai Barat Gandeng Perusahaan Tambang untuk Tekan Angka Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.