Kunjungi Berau Cocoa, Wamenaker RI Apresiasi PT Berau Coal

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia Afriansyah Noor melakukan kunjungan kerja ke PT Berau Coal

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Samir Paturusi
HO/BERAUCOAL
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia Afriansyah Noor mencicil hasil olahan coklat Berau Cocoa. / HO Berau Coal 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia Afriansyah Noor melakukan kunjungan kerja ke PT Berau Coal mendatangi Politeknik Sinar Mas Berau Coal dan Berau Cocoa.

Afriansyah mengapresiasi upaya PT Berau Coal dalam mengelola sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi, yaitu Politeknik Sinar Mas Berau Coal serta mengembangkan potensi Sumber Daya Alam Berkelanjutan (SDA), yakni Kakao melalui Berau Cocoa.

Politeknik Sinar Mas Berau Coal hadir menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi para pembelajar serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Berau yang unggul.

Menurut, Afriansyah hal ini telah sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempersiapkan SDM yang lebih berdaya saing di dunia kerja.

“Program yang dilakukan Berau Coal sudah sejalan dengan pemerintah. Politeknik Sinar Mas Berau Coal ini sangat berdampak pada dunia pendidikan, saya sudah mendatangi lab nya, workshop serta bertemu dengan mahasiswanya. hal ini merupakan pengembangan yang luar biasa,” ucapnya kepada Tribunkaltim.co.

Baca juga: Berau Coal Berkomitmen Kembangkan Talenta Lokal di Sekolah hingga Perguruan Tinggi

Baca juga: PT Berau Coal dan Polres Menindak Aktivitas Tambang Ilegal di Area Gunung Tabur, Amankan 3 Excavator

Dirinya berharap akan ada penambahan ataupun peningkatan fasilitas belajar yang lebih baik. Sehingga mahasiswa dapat belajar dengan lebih nyaman lagi.

Selain itu, Afriansyah juga mengapresiasi upaya yang dilakukan PT Berau Coal dalam mendukung kemandirian masyarakat.

Selain melalui pendidikan vokasi juga melalui bidang usaha lain, seperti kakao Berau.

''Berau ini terkenal dengan penghasil coklat sejak tahun 1970-an. Sehingga pertanian coklat memiliki potensi,'' ujarnya.

Dirinya berpesan, olahan cokelat Berau harus dikembangkan sampai menghasilkan produk-produk yang berkemasan menarik sesuai standar konsumsi kelas dunia sehingga memiliki daya saing di tingkat internasional.

''Terkadang, kalau kita keluar negeri oleh-olehnya cokelat, jangan-jangan cokelatnya dari Berau,'' tuturnya.

''Harapannya perekonomian di Berau bisa meningkat. Seperti yang kita kunjungi ini adalah Berau Coal yang sedang mengembangkan usahanya di bidang perkebunan kakao,'' sambungnya.

General Manager License and Corporate Communication PT Berau Coal, Yoyok Pramono mengatakan, PT Berau Coal mempunyai rencana untuk memaksimalkan potensi alam terbarukan bersama masyarakat Berau, salah satunya adalah Kakao.

''Kita ingin mengembalikan kepada kondisi alam, meski tidak bisa sepenuhnya sempurna,'' ujarnya.

Upayanya, antara lain dengan mengubah lahan bekas pertambangan menjadi lahan produktif, termasuk perkebunan kakao.

Selain itu, Yoyok menjelaskan tanaman endemik Berau juga akan ditanam.

''Nanti kita juga akan menanam tanaman jenis lain yang endemi khusus yang tumbuh di Berau. Misalnya pepohonan seperti meranti, ulin dan sebagainya,'' ungkapnya.

Yoyok berharap, melalui kakao dapat memberikan dampak yang positif untuk kesejahteraan, khususnya mengembangkan kegiatan usaha masyarakat.

''Kami berterima kasih atas kunjungan pak Wamenaker yang sangat bermakna untuk kami. Harapannya kami juga bisa mendapat dukungan dari pemerintah pusat untuk pengembangan usaha yang dilakukan disini,'' ucapnya.

Terpisah, salah satu petani kakao binaan PT Berau Coal, Rokhdi mengatakan pembinaan oleh PT Berau Coal sudah sangat membantunya. Sejak dahulu Kabupaten Berau sudah terkenal sebagai penghasil komoditas Kakao yang populer.

''Kami para petani merasa terbantu dari segi pemasaran yang dibantu oleh pihak ketiga dalam hal ini PT Berau Coal melalui Berau Cocoa,'' ujar Rokhdi.

Baca juga: PT Berau Coal Terima Penghargaan Gold, Buah dari Program Pemberdayaan Integratif Petani Kakao

Pria asal Kampung Rantau Panjang tersebut, mengatakan, dahulu pemasaran kakao hanya di Tawau, Malaysia atau di Ujung Pandang atau Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, sekarang di dalam Kabupaten Berau sendiri sudah memiliki pembeli dan mengelola langsung yaitu, Berau Cocoa.

''Dengan adanya Berau Cocoa ini para petani kakao tidak kesulitan lagi dalam pemasaran atau pembeli. Kita bisa jual langsung ke Berau Cocoa ini,'' tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved