Berita Nasional Terkini

Hasto Bongkar yang Dimaksud Maruf Amin Soal Ingin Jadi Anak Presiden, Sekjend PDIP: Itu Sindiran!

Hasto Kristiyanto bongkar yang dimaksud Maruf Amin soal ingin jadi anak Presiden, Sekjend PDIP: Itu sindiran!

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024). Hasto Kristiyanto bongkar yang dimaksud Maruf Amin soal ingin jadi anak Presiden, Sekjend PDIP: Itu sindiran! 

TRIBUNKALTIM.CO - Ucapan Wapres Maruf Amin soal ingin jadi anak Presiden jadi perbincangan.

Hal ini mendapat respons dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Orang kepercayaan Megawati ini menyakini peryataan Wapres KH Maruf Amin banyak dipahami secara luas masyarakat.

Terlebih, kata Hasto, sebagai bangsa timur tentu sangat memahami pesan yang disampaikan Wapres tersebut.

Baca juga: Usai Dikalahkan Gibran di Pilpres, Kini Anies Berpeluang Hadapi Kaesang di Pilkada Jakarta 2024

Baca juga: Wapres Maruf Amin Ceramah di Hadapan Jokowi, Sampaikan Pesan: Kendalikan Diri Sehabis Pemilu

Hal itu disampaikan Hasto saat diminta tanggapan perihal peryataan Wapres Maruf Amin yang menyebut 'Kalau bisa milih, bisa saja saya ingin jadi anak presiden'.

"Ya semua paham apa yang disampaikan oleh Pak Wapres Pak KH Maruf Amin ya itu kalau kita sebagai bangsa timur sangat memahami pernyataan tersebut," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini pun ditanya kembali soal peryataan Wapres tersebut apa ditunjukan orang terdekatnya.

Hasto pun tak mau berspekulasi soal peryataan Wapres tersebut.

Namun, dia meyakini bahwa arah yang disampaikan Wapres sudah jelas.

"Ya kita sudah tahu lah arahnya kemana," ujar Hasto.

Diketahui, orang terdekat Wapres Maruf Amin saat ini adalah Presiden Jokowi.

Hasto pun mengatakan, pihaknya justru khawatir terhadap budaya proses yang dipertontonkan pemimpin kepada masyarakat saat ini.

Baca juga: Putusan MA Dinilai Upaya Muluskan Kaesang di Pilkada 2024, Projo Ungkap Pembicaraan dengan Jokowi

Baca juga: Akhirnya Jokowi Berikan Kewenangan Ormas Kelola Tambang, Jatam Ungkap Bukan Barang Baru di Kaltim

"Jadi sekarang justru yang kita khawatirkan kan budaya proses yang seharusnya ditujukan oleh pemimpin tertinggi bangsa ini.

Ternyata justru sering di bypass melalui sebuah proses yang tidak mencerdaskan budaya meritokrasi, budaya mengukir prestasi itu merupakan sindiran," jelas Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin membuka Ijtima Ulama VIII Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Center, Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (29/5/2024).

Dalam sambutannya, Maruf Amin menyebut bila boleh memilih orang tua saat dilahirkan ke dunia, ia ingin menjadi anak presiden.

Awalnya Wapres mengungkapkan ada hal telah ditetapkan Allah SWT untuk manusia.

Satu di antaranya tidak bisa memilih di mana dilahirkan.

Maruf juga mengatakan manusia tidak bisa memilih siapa orang tuanya.

"Orang tidak bisa milih siapa bapaknya siapa ibunya. Apa bisa milih? Kalau bisa milih, bisa saja saya ingin jadi anak presiden."

Baca juga: Daftar Nama-nama yang Diprediksi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Pakar: Ada Jatah Jokowi

Baca juga: Samarinda dan IKN Nusantara jadi Tuan Rumah MTQ Nasional XXX, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir

"Tapi kan nggak bisa. Itu majbur (ditakdirkan Allah tanpa proses berikhtiar, tanpa ada pilihan)," ungkap Ma'ruf, dikutip dari kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.

Tetapi, manusia dalam memilih jalan hidup, lanjut Maruf, Allah tidak memaksa.

Hal itu agar manusia berikhtiar kepada Allah.

"Supaya datang kepada Tuhannya dengan ketaatan yang pilihannya sendiri, supaya datang kepada tuhannya dengan ketaatan yang berdasarkan kecintaan."

"Makanya disuruh milih, nah inilah istilahnya kita milih mau beriman apa tidak beriman kalau sudah beriman masuk surga kalau tidak beriman nah itu, ada yang dia pilih jalan surga ada yang pilih kamar belakang," tuturnya

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Ada Perintah Khusus dari Jokowi Usai Disambangi Tim Prabowo-Gibran

Baca juga: Nama Kaesang Muncul, Cek Hasil Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024, Putra Jokowi Jadi Cagub Terkuat?

Tausiyah di Depan Jokowi

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan tausyiah dalam acara buka bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) 

Dalam tausyiahnya KH Maruf Amin menyampaikan bahwa puasa kali iNi merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan diri, terutama usai Pemilu 2024.

"Mudah-mudahan kita semua sebagai bangsa bisa mengendalikan diri apalagi abis pemilu ini. Kalau gak bisa mengendalikan diri nah ini bisa mengganggu," ujar Ma'ruf.

Menurut Wapres, banyak orang yang menjadikan puasa hanya untuk menahan lapar dan haus. Sehingga tidak merasakan esensi atau dampak dari puasa tersebut.

"Karena itu puasa itu kalau tidak berdampak itu puasanya tidak punya nilai," katanya.

Wapres berharap dan mendoakan agar disisa waktu setiap umat muslim dapat terus memperbaiki dan meningkatkan ibadahanya. Sehingga dapat memperoleh hikmah dan pahala puasa.

Baca juga: Terbaru Survei Pilkada Sumut 2024, Bobby Nasution Melejit, Pesaing Mantu Jokowi: Ahok, Edy, Ijeck?

Baca juga: Terjawab Umur Kaesang, Putusan MA Karpet Merah Anak Jokowi di Pilkada 2024? Modus Sama Putusan MK

"Kita menjadi hamba Allah yang menjalankan syariahnya, dengan sesuai petunjuk Al Quran dan insyaallah kita semua menjadi ahli surga," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekjen PDIP Yakini Publik Paham Maksud Peryataan Wapres 'Ingin Jadi Anak Presiden'

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved