Berita Nasional Terkini
Kursi Menteri Paling Sering Direshuffle Era Jokowi, Prediksi yang Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
Inilah kursi menteri yang paling sering kena reshuffle di era Jokowi dan prediksi yang menjabat di kabinet Prabowo-Gibran.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah kursi menteri yang paling sering kena reshuffle di era Jokowi dan prediksi yang menjabat di kabinet Prabowo-Gibran.
Di era Presiden Jokowi, tercatat ada 4 kursi Menteri yang paling sering kena reshuffle.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali melakukan perombakan atau reshuffle kabinet selama hampir dua periode kepemimpinan.
Sebagian kursi menteri era Jokowi, baik di Kabinet Indonesia Kerja (2014-2019) maupun Kabinet Indonesia Maju (2019-2024), pernah merasakan perombakan.
Baca juga: Kata Thomas Djiwandono soal Peluang Jadi Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran Usai Dikenalkan Sri Mulyani
Reshuffle terakhir berlangsung pada Rabu (21/2/2024), saat Presiden melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta.
AHY menggantikan posisi Hadi Tjahjanto, yang terlebih dahulu dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) pada hari yang sama.
Selama dua periode kepemimpinan Jokowi, ada beberapa kursi menteri yang paling sering "digoyang" reshuffle.
Lantas, mana saja kursi menteri era Jokowi yang paling sering terkena reshuffle?
Kursi menteri Jokowi paling sering di-reshuffle
Berdasarkan catatan Kompas.id, Kamis (22/2/2024), Presiden Jokowi telah mengganti 35 menteri dalam 15 kali pelantikan sejak awal periode kepemimpinannya.
Hadi Tjahjanto dan AHY menjadi menteri ke-34 dan ke-35 hasil perombakan kabinet pemerintahan Jokowi.
Dari sekitar 38 kementerian dan lembaga yang pernah ada di kabinet dalam 10 tahun terakhir, berikut kursi menteri yang paling sering mengalami perombakan seperti dilansir Kompas.com:

1. Menteri Perdagangan
Sejak 2014, Presiden Jokowi telah melantik enam orang untuk mengisi posisi Menteri Perdagangan (Mendag).
Di periode awal pemerintahan, Jokowi memilih Rachmat Gobel dari kalangan pebisnis sebagai Mendag.
Namun, pengusaha elektronik itu hanya bertahan seumur jagung dan diganti pada 2015.
Dilansir dari Kompas.com (16/6/2022), posisinya kemudian digantikan Thomas Lembong yang juga hanya menjabat selama satu tahun hingga 2016.
Periode 2016-2019 atau sampai akhir Kabinet Indonesia Kerja, kursi pemimpin Kementerian Perdagangan ini diisi oleh Enggartiasto Lukita, perwakilan dari Partai Nasdem.
Memasuki kabinet pemerintahan baru, Jokowi melantik Agus Suparmanto sebagai Mendag pada 2019.
Sayangnya, jabatan Agus harus berakhir pada 2020 seiring dengan masuknya Muhammad Lutfi dalam kabinet.
Namun, lagi-lagi, Lutfi yang sempat menjadi Mendag era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kembali diganti pada 2022, salah satunya karena lonjakan harga minyak goreng.
Zulkifli Hasan pun dilantik menjadi Mendag pada tahun yang sama dan tetap bertahan hingga saat ini.
2. Menteri Sosial
Menteri Sosial (Mensos) menjadi kursi menteri berikutnya yang paling sering diganti Jokowi sepanjang periode kepemimpinannya, yakni lima orang dalam empat kali pergantian.
Di awal periode Kabinet Indonesia Kerja, seperti dikutip Kompas.com (15/6/2022), Jokowi mengangkat Khofifah Indar Parawansa sebagai Mensos pertamanya.
Pada Januari 2018, kursi kementerian ini dirombak karena Khofifah mengundurkan diri untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
Posisi Mensos kemudian diisi oleh Idrus Marham, yang kembali diganti pada Agustus 2018 karena terjerat kasus korupsi PLTU Riau.
Jokowi akhirnya kembali melantik Mensos baru, yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita yang bertahan hingga akhir kabinet pada 2019.
Sementara itu, pada periode keduanya, Jokowi memilih Juliari Batubara untuk menduduki kursi Mensos.
Kendati demikian, Juliari yang tersandung kasus korupsi bantuan sosial (bansos) di tengah pandemi Covid-19 pun dicopot dan digantikan oleh Tri Rismaharini pada 2020.
Baca juga: PDIP Bakal Dapat Dukungan dari Pihak Luar Jika tak Bergabung dengan Kabinet Prabowo-Gibran
3. Menteri PANRB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) masuk dalam jajaran menteri yang paling sering kena reshuffle dengan total lima orang menteri.
Jokowi pertama kali mengumumkan dan melantik Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri PANRB pada Oktober 2014.
Namun, pada 2016, ia digantikan oleh Asman Abnur yang sama-sama memimpin Kementerian PANRB selama dua tahun.
Pada Agustus 2018, Jokowi melantik pensiunan perwira tinggi Polri, Syafruddin, yang menjabat sebagai Menteri PANRB hingga Kabinet Indonesia Kerja rampung.
Awal Kabinet Indonesia Maju, presiden memilih Tjahjo Kumolo sebagai tangan kanannya di Kementerian PANRB.
Menjabat hingga akhir hayat, Tjahjo Kumolo meninggal dunia setelah dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat pada 1 Juli 2022.
Usai beberapa kali menunjuk ad interim dan pelaksana tugas, Jokowi akhirnya melantik Abdullah Azwar Anas menjadi Mensos pada September 2022.
4. Menko Polhukam
Total lima orang sempat mengisi kursi Menko Polhukam dalam sepuluh tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Pada periode awal pemerintahan, Jokowi memilih eks Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menko Polhukam.
Namun, posisi Tedjo Edhy Purdijatno hanya bertahan selama satu tahun dan diganti pada 2015.
Posisinya digantikan Luhut Binsar Panjaitan yang juga hanya menjabat selama satu tahun hingga 2016.
Kursi Menko Polhukam selanjutnya diambil alih oleh Wiranto yang dilantik Jokowi pada 2016 dan menjabat hingga akhir Kabinet Indonesia Kerja.
Pada kabinet pemerintahan baru, Jokowi melantik Mahfud MD sebagai Menko Polhukam pada 2019.
Sosok Mahfud mengisi jabatan tersebut hingga mengundurkan diri karena mengikuti kontestasi Pemilu 2024 pada awal Februari lalu.
Jokowi lantas melantik Hadi Tjahjanto untuk menduduki jabatan Menko Polhukam di penghujung Kabinet Indonesia Maju.
5. Menteri ATR/BPN
Sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi, terhitung empat orang telah mengisi posisi Menteri ATR atau Kepala BPN.
Dilansir dari laman Kementerian ATR/BPN, Jokowi melantik Ferry Mursyidan Baldan pada Oktober 2014.
Baca juga: Terjawab Sudah Kenapa Isran Noor Menolak Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Alasannya
Dua tahun kemudian, pada Juli 2016, posisi Menteri ATR digantikan dengan sosok Sofyan Djalil yang memimpin hingga Oktober 2019.
Pada periode kedua kepemimpinannya, Jokowi kembali memilih Sofyan Djalil guna memimpin BPN.
Namun, presiden memutuskan untuk kembali melakukan reshuffle pada 2022 dengan mengganti Sofyan dengan Hadi Tjahjanto.
Posisi Hadi bertahan hingga Februari 2024, sebelumnya akhirnya diangkat menjadi Menko Polhukam, serta digantikan AHY.
61 Nama yang Diprediksi Mengisi Kabinet Prabowo-Gibran
Inilah daftar nama yang diprediksi mengisi kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul 61 Calon Menteri Prabowo Beredar, Ada Nama-nama Populer dan Orang Baru:
Menko Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Menko Bidang Pangan, Gizi & Pembangunan Manusia: Erick Thohir
Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup: Hatta Rajasa
Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan: Tito Karnavian
Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Wakil Menteri Pertahanan: M. Herindra
Menteri Sekretaris Negara: Ahmad Muzani
Wakil Menteri Sekretaris Negara: Nezar Patria
Menteri Sekretaris Kabinet: Rosan Roeslani
Menteri Dalam Negeri: Sufmi Dasco
Menteri Luar Negeri: Fadli Zon
Wakil Menteri Luar Negeri: Teuku Riefky Harsya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Joko Santoso
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Helmi Yahya
Menteri Agama: Yaqut Cholil Qoumas
Wakil Menteri Agama: Asep Saepudin Jahar
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yusril Ihza Mahendra
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Hotman Paris Hutapea
Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi: Arif Satria
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi: Ace Hasan Syadzily
Baca juga: PKS Minta Prabowo Tiru Jokowi, Tak Beri Jatah Menteri ke Partai Non-Parlemen, Sindir PSI dan Gelora?
Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Terawan
Wakil Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Benny Oktavianus
Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Rahayu Saraswati
Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Grace Natalie
Menteri Riset & Kepala BRIN: Dudung Abdurachman
Menteri Ketenagakerjaan: Ahmad Doli Kurnia Tanjung
Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Agus Jabo
Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
Wakil Menteri Perindustrian: Haris Rusly Moti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Rauf Purnama
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Oki Muraza
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Ridwan Kamil
Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas: Sri Mulyani Indrawati
Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas: Kartika Wirjoatmodjo
Menteri Investasi: Bahlil Lahadalia
Menteri Komunikasi, Informatika dan Digital: Budi Arie Setiadi
Wakil Menteri Komunikasi, Informatika dan Digital: Kailani
Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan
Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
Menteri Lingkungan Hidup: Budisatrio Djiwandono
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi: Bambang Eko S.
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Habiburokhman
Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko
Wakil Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Dedy Permadi
Menteri Tata Ruang, BPN dan Kehutanan: Agus Harimurti Yudhoyono
Wakil Menteri Tata Ruang, BPN dan Kehutanan: Raja Juli Antoni
Menteri BUMN: Sakti Wahyu Trenggono
Wakil Menteri BUMN: T. Helmi
Menteri Kelautan dan Perikanan: TB Heru Rahayu
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan: M. Riza Damanik
Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo
Wakil Menteri Muda Pemuda dan Olahraga: Arief Rosyid Hasan
Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional: Maruarar Sirait
Wakil Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional: Sudaryono
Menteri Sekretaris Pengendalian Pembangunan: Roberto Lumban Gaol
Kepala BIN: I Nyoman Cantiasa
Kepala Badan Pangan Nasional: Arief Prasetyo Adi
Kepala Badan Gizi Nasional: Dadan Hindayana
Kepala Badan Penerimaan Negara: Bambang Brodjonegoro
Kepala Staf Kepresidenan: Nusron Wahid
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.