Berita Nasional Terkini
Mahfud MD Kritik Tapera, tak Ada Jaminan dapat Rumah, Hitungan Matematisnya Tidak Masuk Akal
Mahfud MD kritik Tapera. Mantan Menkopolhukam menyoroti hitungan matematis Tapera yang tidak masuk akal karena tak ada jaminan dapat rumah.
TRIBUNKALTIM.CO - Kebijakan Pemerintah terkait Tabungan Perumahan Rakyat yang disingkat Tapera menuai kritik, kali ini dari Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD.
Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD ikut menyoroti skema Tapera yang menurutnya tidak masuk akal.
Dengan banyaknya keberatan dari masyarakat, menurut Mahfud MD, Pemerintah harus memperhatikan aspirasi publik terkait Tapera ini.
Menurut Mahfud MD, bila peserta tidak benar-benar mendapatkan rumah kebijakan ini dinilai tidak masuk akal.
Baca juga: Tapera tak Akan Ditunda, Moeldoko sebut IKN di Kaltim dan Makan Siang Gratis sudah Ada Anggarannya
Baca juga: Terjawab Besaran Gaji Komisioner dan Deputi Tapera, Jumlahnya Fantastis, Dinilai Beratkan Karyawan
Baca juga: Tapera Tuai Kritik, Ekonom sebut Tak Bisa Disamakan dengan Iuran BPJS, Cek Gaji Apa sudah Dipotong?
“Pemerintah perlu betul-betul mempertimbangkan suara publik tentang Tapera.
Kalau tidak ada kebijakan jaminan betul-betul akan mendapat rumah dari pemerintah bagi penabung, maka hitungan matematisnya memang tidak masuk akal,” ujarnya dikutip dari cuitan di akun X pribadinya, Kamis (30/5/2024).
Mahfud mencontohkan, orang dengan gaji Rp 5 juta per bulan bila diwajibkan menabung selama 30 tahun dengan potongan 3 persen per bulannya, maka akan terkumpul sekitar Rp 100 juta.
Menurutnya, saat ini membeli rumah seharga Rp 100 juta dinilai tidak bisa mendapatkan rumah, apalagi harus menunggu selama 30 tahun.
“Untuk orang yang gajinya di atas Rp 10 juta pun dalam 30 tahun akan terkumpul hanya sekitar Rp 225 juta.
Ini pun pada 30 tahun yang akan datang sulit dapat rumah, sekarang pun sulit dapat rumah dengan uang Rp 225 juta,” terangnya.
Tak sampai di situ, lanjut Mahfud, adapun bagi orang yang memiliki gaji Rp 15 juta lebih baik mereka dibiarkan mengambil kredit perumahan (KPR) secara mandiri lewat bank-bank pemerintah.
Menurutnya, ini akan lebih murah ketimbang menabung 3 persen per bulan dari gajinya.

“Apa ada kebijakan yang menjamin para penabung untuk betul-betul dapat rumah? Penjelasan tentang ini yang ditunggu publik,” jelas Mahfud seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.
Lebih lanjut, Mahfud menambahkan, tentunya potongan 3 persen untuk iuran Tapera memiliki bunga, namun akumulasi bunga tersebut dinilai kurang signifikan untuk membeli sebuah rumah.
Baca juga: Pengamat: Tapera Bisa Picu Kemiskinan Baru dan Ladang Baru untuk Korupsi
“Terlebih bagi mereka yang harus berhenti kerja tak sampai 30 tahun, misal karena pensiun atau sebab lain,” pungkasnya.
Ekonom: tak bisa Disamakan dengan BPJS
Terjawab PKH Tahap 3 2024 Kapan Cair? Cek NIK Penerima Online Via https://cekbansos.kemensos.go.id/ |
![]() |
---|
Kapan Gaji ke 13 Cair 2024? Cek Tanggal dan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 PNS Pensiunan PPPK TNI Polri |
![]() |
---|
Dikenalkan Sri Mulyani, Kans Thomas Djiwandono Jadi Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran? Ini Calon Lainnya |
![]() |
---|
Refly Harun Labeli Putusan MA Konyol dan Sontoloyo, Bukan Tanpa Alasan Kuat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.