Ibu Kota Negara
Warga yang Tinggal di IKN Kaltim Takkan Bisa Mengakses Situs Dewasa dan Judi Online Via Starlink
Warga yang tinggal di IKN Nusantara di Kaltim takkan bisa mengakses situs dewasa dan judi online, begini alasannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Warga yang tinggal di IKN Nusantara di Kaltim takkan bisa mengakses situs dewasa dan judi online, begini alasannya.
Deputi Bidang Tranformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi memastikan telah memblokir akses konten negatif seperti Pornografi dan Judi Online.
Starlink sendiri sudah memiliki fitur buka atau blokir konten di dashboard masing-masing.
"Jadi saat kami menyetel Device Receiver-nya Starlink, kami bisa set untuk blokir konten," imbuh Ale, seperti dilansir video.kompas.com.
Baca juga: Benarkah Iuran Tapera untuk Biayai Makan Siang Gratis dan IKN di Kaltim? Begini Bantahan Moeldoko
Dengan demikian, warga IKN yang saat ini telah menikmati layanan dari PoC Starlink tidak bisa mengakses konten pronografi dan judi online.
Kelebihan dan Kekurangan Starlink
Apa saja kelebihan dan kekurangan layanan internet Starlink milik Elon Musk yang baru saja diresmikan di Denpasar Bali, Minggu (19/5/2024) kemarin?
Layanan internet Starlink milik Elon Musk ini juga terpasang di 10 titik di IKN Kalimantan Timur (Kaltim).
Rencananya, uji coba Starlink milik Elon Musk ini akan diumumkan saat groundbreaking IKN di Kaltim dalam waktu dekat.
Di IKN Kaltim, Starlink milik Elon Musk ini terpasang di 10 titik yakni di Kantor Desa Argo Mulyo, Kantor Desa Bukit Raya, Bandara VVIP atau Naratetama, Puskesmas Sepaku, RSUD Sepaku, RS Mayapada yang sedang dalam proses pembangunan, PSSI Training Center, Rest Area, dan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).
Peresmian layanan internet milik miiliarder bos Tesla, SpaceX, dan media sosial X itu didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Elon Musk dijadwalkan meluncurkan Starlink bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Jokowi berhalangan hadir.
“Daerah kita yang terpencil membutuhkan Starlink untuk memperluas layanan internet berkecepatan tinggi, terutama untuk membantu permasalahan di sektor kesehatan, pendidikan, dan kelautan,” kata Luhut, diberitakan AP News, Minggu (19/5/2024).
Peluncuran layanan internet berbasis satelit itu diadakan di klinik kesehatan, sesuai misi Starlink menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi dan terjangkau di daerah tertinggal dan terpencil.
Lalu, seperti apa kelebihan dan kekurangan layanan Starlink yang resmi beroperasi di Indonesia mulai hari ini?
Kelebihan Starlink
Layanan internet Starlink bekerja bekerja dengan cara yang berbeda dari internet melalui jaringan nirkabel berbasis darat seperti layanan internet 4G, 4G, dan 5G.
Dikutip dari Profolus (15/5/2024), Starlink menyediakan akses internet melalui satelit yang mengorbit rendah di luar angkasa.
Jaringan elektromagnetik dalam frekuensi gelombang radio dan gelombang mikro lalu disalurkan ke stasiun atau transreceiver di Bumi.
Dibandingkan jaringan internet nirkabel, teknologi ini memiliki beragam manfaat.
Berikut rincian kelebihan Starlink seperti dilansir Kompas.com:
1. Waktu perpindahan data lebih cepat Starlink memakai satelit LEO untuk cepat menyalurkan internet.
Baca juga: Starlink Sudah Terpasang di IKN Nusantara di Kaltim, Ini Manfaat yang Bakal Dirasakan Masyarakat
Satelit ini memiliki latensi atau waktu perpindahan data lebih kecil daripada satelit GEO karena posisinya lebih rendah.
Satelit GEO memiliki latensi sekitar 477 milidetik sedangkan satelit LEO memiliki latensi kurang dari 27 milidetik.
Artinya, Starlink dapat menyalurkan data yang lebih cepat dibandingkan layanan internet lain.
2. Transmisi data cepat
Starlink diklaim memiliki kecepatan transmisi data awal pada 100 Mbps untuk hilir dan 20Mbps untuk hulu.
Namun, akan dikembangkan menjadi 1Gbps untuk hilir
Kenyataannya, hasil uji menunjukkan Starlink memberikan kecepatan transmisi data lebih cepat dari yang dijanjikan, mencapai 222Mbps dan 24 Mbps.
3. Terminal Starlink mudah dipasang
Internet Starlink praktis digunakan, dengan cara merakit terminal persegi berukuran 30,5 cm, antena, dan kabel yang terkonteksi ke router WiFi.
Alat ini dapat dipasang di permukaan datar apapun termasuk tanah atau atap.
Kit milik Starlink dilengkapi panduan pemasangan dan instruksi unduh aplikasi Starlink untuk menyiapkan perangkat. Proses pemasangannya singkat kurang dari 30 menit.
4. Bisa menjangkau daerah terpencil
Starlink menyediakan layanan internet tanpa bergantung pada infrastruktur telekomunikasi fisik dan konvensional seperti kabel panjang.
Karena itu, layanan ini memungkinkan disediakan hingga daerah terpencil.
Starlink bahkan dapat bekerja saat jalur telekomunikasi putus dan mati listrik.
Baca juga: 32 Juta Pelanggan Pamasuka, Telkomsel Beri Jangkauan Sinyal di 3T dengan Starlink
Kekurangan Starlink
Meskipun memiliki sederet keunggulan, Starlink memiliki sejumlah kekurangan yang dapat memengaruhi layanan internetnya.
Berikut beberapa kekurangan Starlink.
1. Letak terminal internet wajib minim halangan
Terminal Starlink harus diposisikan di area dengan pemandangan langit tanpa halangan.
Perangkat ini tidak boleh ditempatkan di dekat pohon atau bangunan tinggi.
Starlink bekerja paling baik jika ditempatkan di tanah terbuka atau di atas atap.
Pasalnya, frekuensi jaringannya tidak akan dihalangi penghalang fisik maupun gangguan cuaca.
2. Lebih mahal dari layanan lain
Diberitakan Kompas.com, Jumat (17/5/2024), Starlink memiliki harga berlangganan yang lebih mahal daripada penyedia layanan internet asal Indonesia.
Biaya langganan provider internet lokal dengan kecepatan mencapai 250 Mbps berkisar Rp 400.000-Rp 500.000 per bulan.
Sementara langganan Starlink dibanderol Rp 750.000 per bulan.
3. Lebih cocok untuk wilayah terpencil
Starlink diciptakan untuk menjangkau wilayah terpencil.
Namun, layanan ini dikabarkan tidak tepat dipakai di daerah perkotaan karena wilayah yang padat dapat mengganggu sinyalnya.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/5/2024), Starlink menggunakan jaringan berfrekuensi tinggi sehingga performanya bisa menurun apabila banyak layanan lain memanfaatkan jaringan di frekuensi sama.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.