Berita Nasional Terkini

Fakta! Utang Negara Rp 8.000 Triliun Jadi Warisan Jokowi ke Pemerintah Prabowo dan Gibran

Fakta utang negara Rp 8.000 Triliun jadi warisan Jokowi ke pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jokowi dan Prabowo - Fakta utang negara Rp 8.000 Triliun jadi warisan Jokowi ke pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

TRIBUNKALTIM.CO - Fakta utang negara Rp 8.000 Triliun jadi warisan Jokowi ke pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Hal itu disorot para ekonom menyoroti besarnya utang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Utang tersebut tentu jadi warisan bagi pemerintahan selanjutnya.

Hal itu diungkapkan, Ekonom Universitas Paramadina, Handi Risca.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Di Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Dibentuk Kementerian Penerimaan Negara untuk Menunjang Program

Baca juga: Rekam Jejak Thomas Djiwandono yang Diisukan jadi Wamenkeu di Kabinet Prabowo-Gibran

Ia mengatakan utang pemerintah yang telah mencapai Rp 8.000 triliun akan menjadi beban pemerintahan selanjutnya.

"Hari ini pemerintah juga mewarisi suatu kondisi yang tidak mudah bagi pemerintahan baru," ujar Handi dalam Diskusi Publik INDEF, belum lama ini.

Bahkan, dirinya menduga bahwa utang tersebut akan semakin membengkak apabila digabung dengan utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga diperkirakan utang tersebut akan bertambah sekitar Rp 1.000 triliun.

Untuk itu, secara total utang utang yang harus ditanggung oleh pemerintahan selanjutnya akan mencapai sekitar Rp 9.000 triliun.

"Kalau ini tidak terjaga, artinya tiap tahun katakanlah tahun 2024 saja pemerintah baru itu membuka kembali kran utang sekitar Rp 460 triliun, jangan-jangan nanti ketika digabungkan dengan utang BUMN angkanya bisa saja mendekati Rp 1.000 triliun," katanya.

Oleh karena itu, kondisi tersebut tidaklah mudah bagi pemerintahan selanjutnya lantaran ada beban yang harus dibayarkan setiap tahunnya seperti pembayaran bunga utang yang nilainya sudah mencapai Rp 480 triliun.

Jika dibandingkan dengan belanja pemerintah, angka pembayaran bunga utang tersebut jauh lebih tinggi nilainya.

"Betapa tidak sehatnya APBN kita ini karena hanya habis untuk belanja utang, terutama bunga utang," terang Handi.

Baca juga: Terjawab Kapan Pelantikan Presiden 2024-2029, Cek Jadwal/Tanggal Prabowo-Gibran Resmi Bekerja

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan bahwa pembayaran bunga utang terus meningkat bahkan saat ini porsinya sudah 14 persen dari belanja APBN.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved