Berita Nasional Terkini
Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Elite Gerindra, Kata Pengamat soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran
Gugus tugas sinkronisasi diisi elite Gerindra. Bagaimana kata pengamat soal komposisi kabinet Prabowo-Gibran nanti?
TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini ramai pembicaraan terkait tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran ini ramai disorot setelah anggota tim hanya terdiri dari elite Gerindra, bagaimana dengan komposisi kabinet Prabowo-Gibran.
Menurut pengamat, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran bukan cerminan komposisi kabinet Prabowo-Gibran.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran tidak mencerminkan komposisi dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan.
Baca juga: Ekonom Senior Ungkap Thomas Djiwandono Penuhi Bibit Bobot Bebet untuk Jadi Menkeu di Kabinet Prabowo
Baca juga: Alasan Kementerian Perumahan bisa Dipisah Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran, Ketua MPR Setuju
Baca juga: Inilah 1 Menteri Kesayangan Jokowi yang Diprediksi Lengser dan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Untuk diketahui, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran hanya berisikan elite Partai Gerindra.
Padahal, Prabowo memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berkat dukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari sejumlah partai politik (parpol) di parlemen seperti Partai Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Burhanuddin mengungkapkan, penghitungan proporsi politik dalam kabinet sudah ada rumusnya.
Pertama, dilihat dari sumbangsih elektoral dalam proses pemenangan.
“Di situ ada empat partai parlemen yang jelas membentuk Koalisi Indonesia Maju bersama beberapa partai non-parlemen.
Jadi ukurannya tegas yaitu mereka yang usung Pak Prabowo sejak kampanye,” ujar Burhanuddin dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Senin (3/6/2024).
Kedua, menurut Burhanuddin, berdasarkan kalkulasi kursi atau kekuatan di parlemen.
Terutama, bagi partai politik (parpol) yang bergabung setelah Pemilihan Umum (Pemilu) selesai dilaksanakan.

“Jadi itunganya bergantung kalkulasi apakah mereka punya kekuatan politik di parelemen atau tidak.
Misal, Nasdem, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) atau bahkan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) kalau misalnya masuk karena ketiganya tidak ikut berkeringat dalam proses pemenangan, mereka dihitung dari kekuatan partai mereka di parlemen,” katanya seperti dikutip Tribunkaltim.co dari kompas.com.
Baca juga: Kabar Thomas Djiwandono Gantikan Sri Mulyani, Sosok Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran yang Diharapkan
Oleh karena itu, Burhanuddin berpandangan bahwa komposisi kabinet Prabowo-Gibran bakal berbeda dengan komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi yang sejauh ini sudah terbentuk dan bekerja.
Bantah Titip Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Jokowi: Kalau Usul-usul Boleh |
![]() |
---|
Kursi Menteri Paling Sering Direshuffle Era Jokowi, Prediksi yang Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Sosok Teten Masduki 'Menteri Termiskin' Era Jokowi yang Diprediksi Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno: Banyak yang Lebih Berkeringat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.