Berita Nasional Terkini
Tolak Tapera, Ribuan Buruh Bakal Demo Jokowi di Istana Negara pada Kamis 6 Juni 2024
Tolak Tapera, ribuan buruh bakal demo Jokowi di Istana Negara pada Kamis 6 Juni 2024.
“Terlebih bagi mereka yang harus berhenti kerja tak sampai 30 tahun, misal karena pensiun atau sebab lain,” pungkasnya.
Ekonom: Tak Bisa Disamakan dengan BPJS
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengungkapkan bahwa iuran wajib tersebut tidak bisa disamakan dengan iuran BPJS.
Ia menilai iuran BPJS lebih bisa dirasakan manfaatnya bagi semua kalangan.
Berbeda, dengan iuran Tapera yang dinilai tak tepat sasaran bagi kalangan yang sejatinya sudah memiliki hunian.
“BPJS ketika dia sakit langsung bisa berobat di fasilitas yang berkaitan dengan BPJS,” ujar dia seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Sementara itu, ia menilai iuran Tapera ini semacam investasi uang pekerja.
Di mana, peruntukkannya untuk kebutuhan kepemilikan hunian bagi peserta.
Oleh karenanya, peserta tentu akan memperhatikan pula hasil investasi yang dimiliki.
Menurutnya, hal tersebut berbeda dengan BPJS, di mana orang-orang tak begitu memperhatikan imbal hasil yang dimiliki.
Baca juga: Tolak Tapera, Serikat Buruh Siap Gelar Aksi Besar, Said Iqbal: Bikin Berat Kondisi Ekonomi Pekerja
“Kalau BPJS itu kita kan membayar insurance gitu, untuk sebuah ketidakpastian yang terjadi di depan,” imbuh Huda.
Di tambah, ia melihat saat ini masyarakat dihadapkan beberapa kasus investasi belakangan ini.
Sebut saja, dugaan investasi fiktif PT Taspen hingga investasi di saham gorengan yang terjadi pada kasus Jiwasraya.
“Jadi kita benahi dulu itu lah baru kita bicara tentang investasi di Tapera,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo turut buka suara terkait iuran wajib Tapera ini.
Ia mengatakan biasanya dalam kebijakan yang baru, masyarakat juga ikut berhitung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.