Berita Kaltim Terkini

Dinkes Kaltim Catat Ada 3.896 Kasus Positif DBD Sepanjang Tahun 2024 Ini, Terbanyak Berada di Kukar

Dinkes Kaltim catat ada 3.896 kasus positif DBD sepanjang tahun 2024 ini, terbanyak berada di Kutai Kartanegara.

Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
HO/Tribun
Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah dengue atau DBD. Dinkes Kaltim mencatat ada 3.896 kasus positif DBD sepanjang tahun 2024 ini, terbanyak berada di Kutai Kartanegara. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hingga pertengahan 2024 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat  ada sebanyak 12 warga yang meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin menjabarkan, 12 orang yang meninggal akibat DBD itu terdiri dari Kabupaten Paser 4 orang, Kabupaten Kutai Barat 3 orang, dan Berau 2 orang.

Sementara untuk Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kota Bontang masing-masing 1 orang meninggal dunia.

"Sementara Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur masih nihil," sebut dr. Jaya Mualimin.

Baca juga: Sepanjang Tahun Ini, Dinkes Kaltim Catat 12 Orang Meninggal Dunia karena DBD

Ia melanjutkan, sebagian besar kematian akibat DBD di Kaltim disebabkan oleh kurangnya kesadaran atau terlambatnya kedatangan para pasien ke pusat pelayanan kesehatan. 

"Datang sudah hari ketiga atau keempat setelah terjangkit DBD ataau saat sudah kritis dan tidak dapat tertolong," ungkapnya.

Sejauh ini dari hasil pendataan terakhir ada 3.896 kasus positif DBD di Provinsi Kalimantan Timur.

Dinkes mencatat kasus positif DBD terbanyak berada dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan 1.355 kasus, Kota Balikpapan 691 kasus, Kabupaten Kutai Timur 475 kasus, Kabupaten Kutai Barat 454 kasus, Kabupaten Paser 221 kasus, Kota Samarinda 203 kasus, PPU 198 kasus, Bontang 150 kasus, Berau 92 kasus dan Mahulu 27 kasus.

"Masyarakat memang harus memahami apabila terjangkit DBD pasti ada perburukan. Harus sesegera mungkin dibawa ke pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dari tim medis," ucapnya.

Baca juga: Dinkes Kaltim Ungkap Kondisi Terkini Mahulu Pasca Banjir, Catat 1 Orang Meninggal Dunia

Salah satu cara diagnosis tercepat dan akurat yang bisa dilakukan terhadap penderita DBD adalah dengan melakukan rapid test DBD di puskesmas terdekat.

"Diagnosa dini dapat menyelamatkan pengidap DBD," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved