Berita Nasional Terkini

Usai Nobar Sama Anies, Sandiaga Uno Tak Ambisi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Singgung Soal Keringat

Usai nobar sama Anies Baswedan, Sandiaga Uno tak ambisi masuk kabinet Prabowo-Gibran, singgung soal keringat

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Politikus PPP Sandiaga Uno mengaku siap bila kembali berduet dengan Anies baswedan di Pilkada Jakarta. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sandiaga Uno mejawab peluangnya masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Diketahui, sampai saat ini Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming belum mengumumkan susunan kabinet mereka.

Sandiaga Uno pun seperti tak berharap diajak Prabowo Subianto masuk ke dalam kabinet di pemerintahan ke depan.

Hal ini diungkapkan Sandiaga Uno usai nonton bareng dengan Anies Baswedan, di Epicentrum XXI, Jakarta, Minggu (16/6/2024).

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengaku belum ada tawaran untuk masuk ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan.

Baca juga: Bukan dengan Kaesang, Anies Bakal Balik ke Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta 2024, Nobar Bareng JK

Baca juga: 5 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024, Elektabilitas Cagub Terkuat di Jawa Tengah Tak Stabil

Sandiaga pun berpandangan, tokoh-tokoh yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lebih berhak untuk mendapatkan kursi di kabinet mendatang.

"Tentunya yang lebih berhak yang berkeringat adalah yang pihak-pihak yang berjuang untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Sandiaga di Epicentrum XXI, Jakarta, Minggu (16/6/2024).

Sandiaga mengingatkan, pada Pilpres 2024 lalu ia masuk dalam barisan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Belum ada tawaran (masuk kabinet), tapi saya sebagai pendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, saat itu kan," kata dia.

Di samping itu, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif ini mengaku belum mendengar kabar akan adannya perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

"Saya belum dengar itu. Saya baca dari media.

Tapi kan kita sebagai pembantu presiden siap di-reshuffle kapan pun," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyatakan, partainya siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran demi pembangunan Indonesia yang lebih baik ke depan.

"Ya iya tentu kalau untuk membangun Indonesia kan harus bersama nanti ke depannya," ujar Mardiono saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, 15 April 2024 lalu.

Baca juga: 3 Bakal Calon Bupati Terkuat Hasil Survei Pilkada Jember 2024, Duo Petahana Bersaing Ketat

Baca juga: Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024, Momen saat Nobar Disorot, Ada Sandiaga Uno

Mardiono juga mengungkit-ungkit Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terbentuk jauh sebelum kontestasi Pemilu 2024 dimulai. KIB saat itu diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP.

Hanya saja, KIB pecah karena Golkar-PAN mendukung Prabowo, sementara PPP mengusung Ganjar.

Maka dari itu, Mardiono menegaskan komunikasi PPP dengan PAN dan Golkar selaku pendukung Prabowo sebenarnya tidak pernah terputus.

Dorong PPP Dukung Prabowo-Gibran

Menurut Sandiaga Uno, mendorong PPP agar merapat ke kabinet Prabowo-Gibran bukan untuk mendapatkan posisi.

Diakui Sandiaga Uno, dirinya juga belum dapat tawaran menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Namun hal tersebut tak mempengaruhinya.

Ia mengaku tetap menyarankan PPP bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Sandiaga Uno dukungan tak membuat PPP mematok harus mendapat jabat kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

"Walaupun saya secara pribadi sudah menyampaikan saran saya untuk PPP mendukung pemerintah.

Tapi sebaiknya menurut saya meskipun mendukung pemerintah tapi tidak mematok-matok jabatan karena kan berkontribusi untuk pemerintah, mendukung tidak mesti diartikan untuk mendapat posisi," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Dorong PPP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno: Mendukung Tidak Harus Dapat Posisi

Baca juga: Peluang Anies-Cak Imin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Ternyata Sangat Besar, Pengamat Ungkap Alasannya

Menparekraf itu menambahkan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

 Sandiaga mengaku sadar diri sebab di Pilpres 2024 PPP berbeda sikap politik.

Adapun PPP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

"Oh enggak, nggak ada penawaran itu dan kita mestinya dari PPP karena kita pendukung Pak Ganjar sebelumnya," ucapnya.

Sandiaga Uno pun meminta maaf kepada seluruh kader PPP, atas kegagalan partai berlambang Kakbah itu lolos ke DPR RI periode 2024-2029.

Sandiaga Uno mengaku bisa merasakan kepedihan yang dialami seluruh kader PPP.

"Prihatin dan saya juga melihat rekan-rekan di daerah yang telah berjuang luar biasa ini menghasilkan keprihatinan dan kepedihan yang sama," kata Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan, kepindahannya dari Gerindra ke PPP untuk mengerek suara partai pimpinan Mardiono itu.

Namun, PPP pada akhirnya tidak lolos ke Parlemen.

"Jadi saya memang perpindahan ke PPP ini tadinya difokuskan untuk bisa mengangkat suara PPP, belum bisa terwujudkan," ujarnya.

"Saya juga mohon maaf mungkin kalau ada kurang optimalnya dari kinerja selama berkampanye bersama PPP," imbuhnya.

Kendati demikian, Sandiaga meyakini PPP akan kembali mewarnai DPR RI di Pemilu selanjutnya.

Baca juga: Belum Ditawari Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Ingin PPP Merapat ke Presiden Terpilih

Baca juga: Menanti Calon Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran, Sosok yang Diharapkan Pengusaha, Ekonom atan Bankir?

Berdasarkan hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, PPP hanya memperoleh 5.878.777 suara atau setara 3,87 persen suara nasional pada Pileg 2024.

Perolehan suara itu membuat PPP untuk kali pertama tidak lolos ke Senayan untuk periode 2024-2029 karena tidak memenuhi kriteria ambang batas parlemen sebesar 4 persen sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Pemilu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved