Berita Kaltim Terkini

Segudang Kelebihan Kaltim yang Mampu Tarik Investor Tiongkok Kembangkan Ekonomi Hijau di Benua Etam

Segudang Kelebihan Kaltim yang Mampu Tarik Investor Tiongkok Kembangkan Ekonomi Hijau di Benua Etam

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Humas Pemprov Kaltim
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat memaparkan keunggulan perekonomian Kaltim guna menarik investor dalam pertemuan RCEP di Anhui, China, Jumat (21/6/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Segudang Kelebihan Kaltim yang Mampu Tarik Investor Tiongkok Kembangkan Ekonomi Hijau di Benua Etam Kalimantan Timur.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur mengajak investor Tiongkok untuk mengembangkan ekonomi hijau di Kaltim.

Sebagaimana diketahui, saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sedang melakukan transformasi ekonomi vertikal dan horizontal untuk melepaskan ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan.

Baca juga: Sambut IKN Nusantara di Kaltim, Pemkab Mahakam Ulu Dukung Ekonomi Hijau

"Kami mengundang investor negara sahabat untuk mengembangkan usaha disektor energi hijau," ucap Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam pertemuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Crown Plaza Hotel Tunxi, Anhui, China.

Terutama pengembangan kegiatan hilirisasi bahan galian dan produk pertanian, juga ekonomi kreatif sektor lain yang memberi nilai tambah tertinggi bagi Kalimantan Timur.

Untuk meyakinkan investor, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menjelaskan bahwa Kaltim juga sebagai produsen energi primer memiliki sumber daya alam yang melimpah terutama batu bara, minyak, gas dan kayu yang dapat mendukung keberlanjutan negara.

Terlebih untuk sumber daya alam Pemprov Kaltim menerapkan strategi pengelolaan sebelum dibawa atau dipasarkan keluar Kaltim.

"Tata kelola ini dapat memberikan nilai tambah (value) terhadap komoditi," tegasnya.

Baca juga: Dukung Pembangunan Indonesia Berkelanjutan, Bupati Paser Komitmen Wujudkan Ekonomi Hijau 

Akmal Malik menyebutkan terdapat beberapa investment project ready to offer (IPRO) yang mendukung kebijakan hilirisasi dan siap ditawarkan ke pasar global.

Seperti budidaya udang dan peternakan unggas terintegrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Infrastruktur penyediaan dan pengelolaan air, logistik dan pergudangan terintegrasi, infrastruktur energi terbarukan, pengelolaan limbah B3 untuk industri kimia, pembangunan Nusantara Convention Center dan managemen sampah Kota Balikpapan.

Pembangunan pabrik remah karet di Kutai Barat, pembangunan real estate dan properti, pengembangan hortikultura terintegrasi, pengembangan fasilitas bongkar muat pelabuhan di Kawasan Industri Buluminung Penajam Paser Utara.

"Hilirisasi kelapa sawit, industri fatty acid dan fatty amine di Bontang," urainya.

Baca juga: Dukung Ekonomi Hijau, bank bjb Tawarkan Sukuk Pemerintah ST011 dengan Penawaran Menarik

Ia merincikan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 8,02 persen dalam mendongkrak postur ekonomi Benua Etam.

Selain lapangan usaha yang mendominasi perekonomian, adapula pertambangan dan penggalian sebesar 43,19 persen, lapangan usaha industri pengolahan sebesar 17,73 persen, dan lapangan usaha konstruksi sebesar 10,31 persen.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved