Berita Nasional Terkini
Amien Rais Sudah Lama Prediksi Jokowi Sosok yang Terapkan Nepotisme, Singgung Jargon Revolusi Mental
Amien Rais sudah lama prediksi Jokowi sosok yang terapkan nepotisme, singgung jargon revolusi mental
TRIBUNKALTIM.CO - Politikus senior Amien Rais kembali menyindir Presiden Jokowi.
Mantan Ketua MPR ini mengatakan sejak lama sudah memprediksi Presiden Jokowi adalah tipe orang yang akan menerapkan nepotisme.
Amien Rais pun menyinggung jargon revolusi mental yang pernah digaungkan Jokowi.
Diketahui, Jokowi dinilai membangun dinasti politik usai Gibran Rakabuming menjadi Wapres, Bobby Nasution maju di Pilkada Sumut 2024, dan Kaesang berpotensi maju di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Akhirnya SYL Bongkar Soal Cara Setor Uang ke Firli Bahuri, Foto Viral di Gor Bulu Tangkis Terkuak
Baca juga: 3 Hasil Survei Terbaru Pilkada Sumut 2024, Terjawab Siapa Cagub Terkuat, Ada Pengaruh Besar Jokowi
Menurut Amien Rais, narasi nepotisme dan dinasti politik Jokowi yang baru ramai diperbincangkan setelah Gibran Rakabuming maju pilpres, sudah dia bicarakan sejak 5 tahun silam.
Amien Rais menyebut prediksinya itu sudah dia tulis dalam karya-karyanya melalui buku.
Hal tersebut Amien sampaikan usai bertemu Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam rangka mendukung amendemen UUD 1945 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).
"Di situ sudah ada yang sekarang diramaikan nepotisme, dinasti, itu sudah saya tulis semua.
Itu long time ago, 5 tahun lalu sudah saya bicara tentang itu.
Jadi bukan baru-baru sekarang," ujar Amien Rais.
"Jadi kekhawatiran saya bahwa nanti Jokowi itu tipenya itu akan ke nepotisme kampungan itu sudah saya prediksi," sambungnya.
Amien Rais memberi contoh terbaru Wali Kota Medan Bobby Nasution yang merupakan menantu Jokowi.
Kini, Bobby hampir dipastikan akan maju di Pilkada Sumut 2024 sebagai calon gubernur.
Menurut Amien Rais, Jokowi tidak memiliki fondasi moral dalam bernegara.
Dia turut menyentil revolusi mental yang pernah digaungkan Jokowi.
"Jokowi ini tidak ada pondasi moralnya.
Karena dia bilang revolusi mental, gundulmu!
Mental itu hanya ketika pertandingan sepak bola, tennis dan lain-lain itu mental harus menang.
Harus punya mental juara, jangan punya mental pecundang," jelas Amien.
Baca juga: Petugas Upacara 17 Agustus IKN Nusantara Diinapkan di Gedung Kantor Kemenko I, Kamar Mandi Ditambah
Baca juga: Terjawab Alasan Golkar dan Gerindra Berpeluang Banyak Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Amien Rais pun berkesimpulan bahwa presiden yang dipilih rakyat secara langsung belum tentu berkinerja baik.
Untuk itu, Amien Rais mempersilakan agar UUD 1945 dikembalikan ke naskah asli, supaya Presiden bisa kembali dipilih MPR.
Dia menegaskan UUD bukanlah kitab suci.
"Nah, jadi, sekarang ini silakan, itu bukan kitab suci undang-undang dasar itu, monggo.
Tetapi tentu kita ingatkan hati-hati loh, penguasa di bawah, di belakang konstitusi itu.
Kalau kemudian ternyata tidak menjalankan itu kemudian hanya jadi contradictio in terminis.
Sudah diperbagus tapi ternyata manusia itu masih kena 4 syndrome tadi, power, sex, money, and fame," imbuh Amien Rais.
Baca juga: Terang-terangan Amien Rais Sindir Borok dan Cawe-cawe Jokowi? Titip Harapan di Tangan Prabowo
Baca juga: Mengaku Naif, Amien Rais Ingin Presiden Dipilih MPR Lagi, Dulu Anggap Jutaan Rakyat Tak Bisa Disogok
Ingin Presiden Dipilih MPR Lagi
Politikus senior Amien Rais ingin mengembalikan aturan Presiden dipilih MPR.
Padahal, Amien Rais sendiri yang mengubah aturan tersebut saat masih menjabat sebagai
Ketua MPR periode 1999-2004.
Kini, Amien Rais meminta maaf karena pernah melakukan amendemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 untuk mengubah sistem pemilihan Presiden.
Dari sebelumnya oleh MPR menjadi dipilih oleh rakyat.
Amien mengaku saat itu dirinya terlalu naif karena melihat politik uang tidak akan terjadi jika rakyat memilih langsung presidennya.
"Jadi mengapa dulu saya selaku ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden, dan wakil presiden, itu karena penghitungan kami dulu perhitungannya agak naif.
Sekarang saya minta maaf," kata Amien ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta usai bertemu pimpinan MPR, Rabu (5/6/2024).
Amien lantas bercerita bahwa dahulu, ia berpikir dengan sistem one man one vote, tidak akan ada orang yang berani memainkan politik uang.
Sebab menurut dia, rakyat Indonesia begitu banyak sehingga politik dengan uang itu tidak bisa diterapkan.
Baca juga: Sekjen PBNU Minta Jangan Pilih Capres Didukung Amien Rais dan Abu Bakar Baasyir, Sekjen MUI Bereaksi
Baca juga: Hadiri Pembekalan Caleg Partai Ummat Kaltim, Amien Rais Ingatkan Komitmen Sejahterakan Rakyat
"Jadi dulu, itu kita mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote, mana mungkin ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin, perlu puluhan mungkin ratusan triliun.
Ternyata mungkin. Nah itu," ujar Amien.
Atas hal tersebut, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini mengaku tidak masalah jika MPR ingin mengubah UUD 1945, salah satunya mengembalikan sistem pemilihan presiden menjadi lewat MPR.
"Jadi sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak?" ucap dia.
Namun ia menekankan agar amendemen itu dilakukan mencermati kebutuhan zaman.
Amien menyepakati bahwa demokrasi dengan uang tidak boleh dibiarkan terus berlangsung di Indonesia.
"Saya doakan MPR sekarang ini bisa menunaikan tugasnya dan jadi lembaga tertinggi lagi," pungkas dia.
Bambang Soesatyo menjelaskan inti ucapan Amien Rais adalah mendukung sistem demokrasi tidak lagi dengan uang.
"Jadi intinya Pak Amien ingin demokrasi is king, tidak lagi cash is king," ujar Bamsoet.
"Ya ya ya, kira kira gitu," balas Amien yang berdiri di sampingnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amien Rais Sudah Cium Aroma Nepotisme Jokowi Sejak 5 Tahun Lalu"
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Menkeu Purbaya Ancam Cabut Dana MBG Rp 217 Triliun Jika tak Terserap hingga Oktober 2025 |
![]() |
---|
Cara Purbaya Hindari Laporan Asal Bapak Senang, Nyamar Jadi Warga Hubungi Layanan Pengaduan |
![]() |
---|
Jokowi Dibandingkan dengan SBY dan Megawati Imbas Dukungan untuk Prabowo-Gibran Dua Periode |
![]() |
---|
Purbaya Ingatkan BGN, Dana Makan Bergizi Gratis Harus Terserap Sebelum Oktober 2025 atau Dialihkan |
![]() |
---|
Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026 Resmi Ditetapkan 25 Hari, Simak Rinciannya di Sini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.