Berita Baikpapan Terkini

Dampak IKN di Balikpapan, Lonjakan Penduduk dan Defisit Air Bersiih Makin Parah, Apa Upaya Pemkot?

Lonjakan penduduk imbas IKN di Kaltim, defisit air bersih di Balikpapan makin meningkat, apa upaya Pemkot Balikpapan?

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
ILUSTRASI - Foto Keadaan Waduk Manggar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur kala musim kemarau, Kamis 10 Agustus 2023. Lonjakan penduduk imbas IKN di Kaltim, defisit air bersih di Balikpapan makin meningkat, apa upaya Pemkot Balikpapan? 

TRIBUNKALTIM.CO - Lonjakan penduduk imbas IKN di Kaltim, defisit air bersih di Balikpapan makin meningkat, apa upaya Pemkot Balikpapan?

Salah satu imbas adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur adalah lonjakan penduduk di kota Balikpapan.

Sebagai kota penyangga IKN dan terdekat dengan IKN di Penajam Paser Utara, Balikpapan jadi kota yang banyak didatangi warga baru.

Hal ini berimbas pada kebutuhan air bersih di Balikpapan.

Sebelum ada IKN pun, Balikpapan sudah sering mengalami krisis air.

Kini dengan adanya lonjakan jumlah penduduk, defisit air bersih di Balikpapan terus meningkat.

Lantas apa upaya Pemkot Balikpapan mengatasi masalah menahun yang kini makin meningkat?

Baca juga: DPRD Balikpapan Soroti Kinerja PDAM yang tak Membaik, Budiono: Malah Apeksi Habiskan Rp16 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana melakukan desalinasi air payau di kawasan Balikpapan Barat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitan dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Balikpapan, Murni mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mengatasi krisis air baku di Balikpapan.

Selain itu, mengingat semakin besarnya jumlah defisit air, terutama setelah perpindahan ibu kota nusantara (IKN) di Kaltim.

"Itu membuat lonjakan penduduk cukup tajam di Balikpapan, sehingga membuat kebutuhan air juga meningkat," ujar Murni, Senin (24/6/2024).

lihat fotoIlustrasi meteran air PDAM pada sambungan rumah warga.
Ilustrasi meteran air PDAM pada sambungan rumah warga.

Ia membeberkan, defisit air mulai terasa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Dengan adanya jumlah pendatang yang semakin besar, tumbuhnya kebutuhan hunian membuat kebutuhan air turut meningkat.

Murni menyampaikan bahwa pada tahun 2022 lalu, defisit air masih berkisar sekitar 600 liter per detik.

Kemudian menjadi 800 liter per detik pada 2023.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved