Ibu Kota Negara
Cara Luhut dan Basuki Yakinkan Investor IKN Nusantara di Kaltim, Pemodal Mau Untung Lebih 12 Persen?
Tengok cara Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Basuki yakinkan investor IKN Nusantara di Kaltim. Pemodal mau untung lebih 12 persen?
Ditambah, ada juga masyarakat Balikpapan dan Samarinda yang jarkanya tidak jauh dari IKN.
Sehingga luhut menegaskan, tidak ada masalah terkait populasi yang dapat membuat investor masih menahan diri.
“Gak ada masalah, saya kira IKN tuh enggak ada masalah.
Soal waktu aja, karena waktunya kan gak akan setahun selesai.” Kata Luhut ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (30/6/2024) pagi.
Baca juga: Luhut Pasang Badan Bela Jokowi yang Dituduh Sekjend PKS Tawarkan Kaesang, LBP: Sakit Jiwa Kayanya!
Imbal Hasil yang Diinginkan Investor
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya terus mendorong masuknya investasi asing di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Basuki menjelaskan, Otoritas IKN tengah mempercepat proses masuknya investasi asing yang saat ini telah ada beberapa surat terkait minat investasi alias letter of intent (LOL) agar segera dilakukan groundbreaking di Juli 2024 mendatang.
Dia bilang, para calon investor rata-rata mengincar imbal hasil investasi atau internal rate of return (IRR) yang cukup signifikan yakni di atas 12 persen.
“Kalau IRR biasanya sama saja mau asing mau nasional kalau IRR di atas 12 persen pasti menarik,” ungkap dia.
Ada yang Salah sejak Awal IKN
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai Ibu Kota Nusantara (IKN) melihat bahwa dari sejak awal pemerintah sudah salah membangun komunikasi.
Menurut Piter, pemindahan Ibu Kota bukan untuk mengejar investasi di pusat kota pemerintahan melainkan di kawasan sekitar IKN.
“IKN itu kan memang bukan ladang investasi harusnya yang dikomunikasikan itu sejak awal, kita ini mau bangun kota yang diharapkan ada investasi bukan di IKN tapi sekitarnya,” ucapnya kepada Tribun, Kamis (13/6/2024).
Dia menyampaikan bahwa IKN memiliki potensi investasi yang sangat besar untuk dikembangkan tetapi bukan hanya di satu titik.
Investor akan lebih tertarik melakukan investasi apabila apa yang direncanakan pemerintah sudah berwujud.
Baca juga: Beda Jumlah Anggaran IKN Nusantara dan Program Makan Siang Gratis di APBN Era Prabowo-Gibran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.