Pengendalian Banjir di Samarinda Dikebut, Pemkot Benahi Bottle Neck di Sungai Karang Asam Kecil

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tiga tahun belakangan ini, Kota Samarinda sudah mulai berubah secara signifikan.

Selain dengan munculnya proyek-proyek baru, persoalan banjir yang kerap dikenal sebagai momok di Ibu Kota Kaltim ini mulai tergerus.

Meski tak dapat menuntaskan secara sempurna, Pemkot Samarinda tak berhenti mengupayakan hal ini. Tak heran jika sejak dibawah kepemimpinan Walikota Samarinda Andi Harun seluruh titik drainase yang ada di Kota Samarinda untuk dibenahi.

Masyarakat Samarinda mengaku bahwa intensitas banjir memang berkurang tak seperti dulu. Seperti yang diungkapkan salah satu warga di kawasan Jalan Nusa Indah, Ade, mulai merasakan dampak dari program pengendalian banjir yang terus dikebut oleh pemerintah.

Baca juga: Pemkot Samarinda Memperketat Aturan Peredaran Miras, DPRD Minta Pengawasan Dilapangan

Meski berkurang, namun kadang kala saat intensitas hujan tinggi, tak jarang rumahnya masih berpotensi tergenang air.

"Untungnya yang masuk airnya sedikit aja. Gak kayak dulu," ungkapnya pada TribunKaltim.

Atas hal ini, Walikota Samarinda Andi Harun sebelumnya juga telah memastikan akan menyentuh kawasan Jalan Nusa Indah di Kelurahan Teluk Lerong Ilir ini.

Berdasarkan laporan yang ia terima, di kawasan tersebut masih memiliki bottle neck, yang perlu dibenahi untuk mengoptimalkan program pengendalian banjir yang digencarkan.

"Di sana ada kurang lebih 26 jembatan lama yang posisinya bertiang kayu, dan itu menjadi penghambat dan penyebab tertahannya atau sampah yang nyangkut," sebutnya baru-baru ini.

Sebab itu, Pemkot berkomitmen untuk mengganti jembatan-jembatan yang ada menjadi model baru. Sehingga dapat mengoptimalkan program pengendalian banjir di kawasan Sungai Karang Asam Kecil ini, agar tak ada lagi bottle neck.

"Kita akan identifikasi, agar di tahun 2025 nanti bisa kita bangun bertahap," tutupnya.(*)