Berita Balikpapan Terkini
Anggaran Revitalisasi Pasar Pandansari Balikpapan Terbatas, Butuh Rp16 Miliar
Hal ini merujuk dari banyaknya pedagang kaki lima (PKL) di luar area Pasar Pandansari hingga luar pagar yang terus bertambah
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Perdagangan (Disdag) terus berupaya melakukan penataan area Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini merujuk dari banyaknya pedagang kaki lima (PKL) di luar area Pasar Pandansari hingga luar pagar yang terus bertambah.
Belum lagi, adanya pedagang liar yang menguasai fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) sebagai tempat untuk berjualan.
Maka, penertiban dan pengamanan menjadi langkah tegas yang diambil pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan untuk membuat area Pasar Pandansari lebih tertata lagi.
Baca juga: DPRD Kota Balikpapan Minta Pedagang Pasar Pandansari Segera Ditertibkan
Dengan menegaskan kepada para pedagang, bahwa fasum dan fasos bukan merupakan arena yang tepat untuk berjualan. Mereka hanya boleh berjualan di lapak dalam pasar yang telah disediakan oleh pemerintah.
Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan lapak pasar yang berada di dalam pasar belum terisi secara maksimal.
"Kami memberikan layanan ini untuk kepentingan seluruh pedagang dan pembeli. Maka fasilitas ini perlu dimanfaatkan," ujarnya, Selasa (9/7/2024).
Haemusri menyampaikan, total lapak yang ada dapat menampung setidaknya 600 orang atau lapak.
Namun pedagang hanya menempati lapak di lantai 1, sementara di lantai 2 dan 3 masih kosong peminat. Dalam artian baru terisi sekitar 30 persen.
Baca juga: Persiapan Satpol PP Menjelang Penertiban Pasar Pandansari Balikpapan pada Juli 2024
Menurutnya, pemerintah harus mengambil kebijakan alternatif. Dengan menyediakan aksesibilitas untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
"Dengan menyediakan lahan parkir di lantai 2 dan lantai 3 itu alternatif lain. Tapi itu untuk jangka panjang, melihat kebutuhan anggaran yang tidak sedikit," kata Haemusri.
Ia menuturkan, dana yang tersedia cukup untuk membangun area khusus bagi pedagang ayam. Serta memenuhi permintaan pedagang untuk membuka akses pintu barat dan timur pasar.
"Kalau revitalisasi besar-besaran itu anggarannya sekitar Rp16 miliar, termasuk dengan membuat kantong-kantong parkir yang ada di lantai atas," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.