Berita Samarinda Terkini
Tak Mau Kalah dengan Balikpapan City Trans, Pemkot Samarinda Siapkan Bus Angkutan Publik
Seakan tidak mau kalah dengan Balikpapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pun kini bersiap menyediakan transportasi publik berupa bus.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Seakan tidak mau kalah dengan Balikpapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pun kini bersiap menyediakan transportasi publik berupa bus.
Ya, belakangan ini, Kaltim didorong untuk memiliki transportasi publik yang maju dan terintegrasi, seperti yang diterapkan di Jakarta yang menggunakan Bus Rapid Transit (BRT).
Saat ini, Kota Balikpapan memimpin penggunaan transportasi publik di Kaltim.
Bernama Balikpapan City Trans (BCT), Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melakukan uji coba sejak Senin (8/7/2024) dengan memilih skema layanan buy the service (BTS).
Baca juga: Berkaca pada Balikpapan, Kota Samarinda akan Siapkan 2 Skema Penerapan Bus Rapid Transit
Baca juga: Testimoni Warga Saat Pertama Kalinya Naik Bus Balikpapan City Trans
Tak ingin ketinggalan, Pemkot Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kini juga tengah menggodok dua skema pengadaan bus untuk merealisasikan transportasi publik di kota Tepian.
Kepala Dishub Samarinda Hotmarulitua Manalu menyebutkan, skema tersebut di antaranya yakni pemerintah membeli bus dan mengoperasikannya melalui operator swasta lain atau BUMD.
Kemudian, skema kedua yakni pemerintah menyewa bus dan membeli layanan dari operator swasta atau BTS.
"Tapi skema buy the service adalah yang disarankan sesuai dengan arahan dan regulasi pemerintah Kemenhub," ungkapnya.
Manalu menjelaskan, kajian pengadaan bus di Samarinda sebenarnya sudah dilakukan pihaknya sejak tahun 2023 lalu.
Dari kedua skema tersebut, pihaknya melihat beberapa moda transportasi yang mumpuni diterapkan di Ibu Kota Kaltim ini, diantaranya adalah bus listrik dan bus konvensional berbahan bakar fosil.
Lanjutnya, jika Samarinda menerapkan skema BTS, anggaran yang dibutuhkan adalah senilai Rp 34 miliar untuk bus listrik dan Rp 28 miliar untuk bus konvensional.
"Perbedaan biaya ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah pembelian bahan bakar itu tadi," sebut Manalu.
Namun jika dalam skema investasi pemerintah alias membeli bus, maka bus akan diatur menggunakan nomor kendaraan berwarna merah.
Hal ini tentu tidak bisa menggunakan BBM subsidi.
Baca juga: Gratis Selama 3 Bulan, Uji Coba Bus Balikpapan City Trans Dimulai Hari Ini, Info Rute dan Koridornya
Namun jika pada skema BTS, bus akan diatur memiliki plat kuning, dalam arti bisa menggunakan BBM subsidi.
"Sama juga berlaku untuk bus listrik. Tapi kalau dengan skema beli bus, perlu SPKLU non subsidi. Jika skema BTS, pembangunan SPKLU dilakukan oleh pihak ketiga dengan biaya listriknya bersubsidi," tuturnya.
Di samping itu, ketika menggunakan skema investasi, pemerintah perlu menganggarkan untuk perawatan dan operasional bus.
Sedangkan untuk skema BTS, segala perawatan kendaraan dilakukan oleh pihak swasta.
"Bahkan ketika kondisi bus tidak sesuai, maka bisa meminta unit baru dari pihak ketiga," ucap Manalu.
Manalu menyebut pihaknya telah menyusun tiga tahapan dari total tujuh trayek utama dan enam trayek feeder untuk tahap pertama.
Tahap pertama ini mengusulkan dua trayek utama, yaitu J1A dan J1B dengan rute Terminal Pasar Pagi - Terminal Lempake, termasuk dua trayek feeder.
"Estimasi anggaran yang diperlukan untuk tahap pertama ini sekitar Rp 101 miliar untuk bus listrik dan Rp 60 miliar untuk bus konvensional dengan skema investasi pemerintah," jelas Manalu.
Jika tahap pertama berhasil di tahun pertama, Manalu mengatakan maka trayek J2A-J2B (Terminal Pasar Pagi - Terminal Sungai Kunjang - Terminal Samarinda Seberang) dapat dilanjutkan di tahun selanjutnya.
Setelah itu, trayek J3A-J3B (Terminal Pasar Pagi - Terminal Sempaja Selatan) dan J4 (Terminal Lempake - Terminal Bandara APT Pranoto) dapat diterapkan di tahun selanjutnya.
Baca juga: Masih Gratis! Sederet Keunggulan Bus Balikpapan City Trans, Cara Naik, Lokasi Halte dan Info Rute
"Jadi total biaya untuk semua trayek dalam satu tahun dengan skema investasi pemerintah adalah Rp 313 miliar untuk bus listrik dan Rp 195 miliar untuk bus konvensional. Sedangkan dengan skema BTS, total biaya adalah 92 miliar untuk bus listrik. Untuk bus konvensional biayanya adalah Rp 77 miliar," tutupnya.
Balikpapan City Trans
Sarana angkutan umum massal (SAUM), yang diberi nama Balikpapan City Trans, resmi diliuncurkan.
Armada bus sarana angkutan umum massal (SAUM) mulai diluncurkan secara resmi di Balai Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (1/7/2024).
Bus Balikpapan City Trans berkapasitas sekitar 32 sampai 40 penumpang ini didominasi warna merah.
Dipadukan dengan biru dan kuning, lengkap dengan motif khas Balikpapan yakni batik kelubut.
Kehadiran Balikpapan City Trans menuai respon positif para pelajar.
Hal itu terlihat ketika para pelajar dirangkul dalam uji coba pengoperasian Bus Balikpapan City Trans.
Dengan rute uji coba mulai dari Halaman Balai Kota, menuju putaran Tugu Autralia Lapangan Merdeka, kemudian kembali ke Halaman
Balai Kota Balikpapan.
Siswi SMPN 14 Balikpapan Selatan, Adela Fariza tampak antusias lantaran menjadi salah satu penumpang pertama dalam uji coba Balikpapan City Trans.
Baca juga: Rute Bus Balikpapan City Trans Melayani 2 Koridor Masih Gratis, Fasilitas AC, CCTV dan Tap Machine
Menurutnya, hadirnya pelayanan transportasi massal di Balikpapan ini dapat meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi pada jam crowded, yakni pagi dan sore hari.
"Senang sih adanya Balikpapan City Trans ini, ditambah fasilitasnya yang bikin nyaman. Aku berasa semangat aja jadinya kalau pergi sekolah," kata Adela.
Demikian halnya dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud yang turut naik bus saat uji coba.
Ia mengaku siap memanfaatkan layanan transportasi massal tersebut jika lewat rumah jabatan.
Baca juga: Siap Gunakan Balikpapan City Trans, Walikota Rahmad Masud: Lihat Dulu Lewat Rumjab atau Tidak
"Lihat dulu, kalau nanti ada berhenti di depan rumah jabatan, saya pakai ini aja. Lebih enak lagi. Lebih nikmat, kita nggak capek, luas, nyaman, ber AC. Kalau perlu kasih musik nanti, musik religi tapi," tuturnya.
Sebagai informasi, Balikpapan City Trans ini menjadi program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pengembangan transportasi perkotaan.
Balikpapan menjadi kota pertama yang melaksanakan program tersebut.
Adapun pada tahap awal ini, penyediaan 17 unit bus Balikpapan Trans City yang menerapkan sistem by the service (BTS) ini ditargetkan mulai beroperasi, dan berlaku khalayak umum pada 8 Juli 2024.
Tiga koridor akan dibuka untuk menunjang pengoperasian uji coba pelayanan Balikpapan Trans City.
Di antaranya Koridor A meliputi Pelabuhan Semayang-Bandara SAMS Sepinggan. Kemudian koridor B mencakup Batu Ampar-Ahmad Yani-Jenderal Sudirman-MT Haryono.
Selanjutnya Koridor C merujuk Terminal Batu Ampar-Ahmad Yani.
Baca juga: Walikota Rahmad Masud Imbau ASN untuk Manfaatkan Bus Balikpapan City Trans
Bangun Halte
Rahmad Mas'ud mengatakan, dalam waktu dekat, beberapa halte akan dibangun dengan memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR).
Ia menambahkan, meski mempunyai anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), Rahmad Mas'ud ingin perusahaan yang ada di Balikpapan terlibat dalam hal pembangunan kota.
Kini, kata Rahmad Mas'ud, Pemkot Balikpapan memiliki tugas untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar bisa menggunakan Balikpapan City Trans.
Sejatinya, ia tidak memaksa warga untuk lekas beralih dari yang semula menggunakan transportasi pribadi menjadi penumpang transportasi massal.
"Artinya kita enggak bisa paksakan, yang paling penting adalah kita menyediakan fasilitas transportasi massal ini. Kalau warga itu merasa aman, nyaman, mereka akan beralih dengan sendirinya," tuturnya.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan untuk memanfaatkan pelayanan moda transportasi massal.
"Dimulai dari ASN dulu. Kalau bisa ASN enggak usah pakai mobil pribadi. Pakai ini aja, nanti itu akan memberi contoh kepada masyarakat," tandasnya.
Baca juga: SPBU di Graha Indah Balikpapan Bikin Meradang, Warga Minta Pertemuan dengan Pemiliknya
MoU Kemenhub
Peluncuran Bus SAUM ini dikemas dengan penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Wali Kota Balikpapan.
Dilanjutkan dengan uji coba pengoperasian Bus Balikpapan City Trans oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beserta jajarannya, Wali Kota Balikpapan serta organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan.
Ditandai secara simbolis dengan pemecahan kendi di depan armada bus.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan, ke depannya, pihaknya akan menambah satu koridor dan dua unit armada Balikpapan Trans City.
"Ke depan, kami tambah satu koridor lagi. Nanti kami akan melengkapi jumlah kendaraan lagi, kurang lebih dua unit sebagai
cadangannya," ujarnya.
Layanan transportasi publik ini berbasis aplikasi bertajuk Teman Bus, yang diharapkan menjadi bagian dari digitalisasi 4.0 smart city atau program yang mendukung cash less society.
Sementara ini, kata Irjen Pol Risyapudin, belum ada penetapan tarif khusus alias nol rupiah selama uji coba Balikpapan City Trans dilakukan.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Balikpapan Bulan Juli 2024 ke Semua Rute dan Harganya, Ada Parepare dan Makassar
Ia menambahkan, penetapan tarif mulai berlaku sampai ada keputusan dari Menteri Keuangan (Menkeu), dengan melihat kondisi masyarakat terkait tarif tersebut.
Namun, jika penetapan tarif diberlakukan, akan diterapkan sistem cashless atau pembayaran dengan kartu elektronik.
Pakai CCTV
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Suharto menguraikan, sistem pelayanan bus telah dilengkapi fasilitas untuk meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan penumpang.
Salah satunya dilengkapi pendingin udara, sampai CCTV yang mengarah ke pemudi, area penumpang dan sekitar bodi kendaraan.
"Armada bus juga akan termonitor melalui sistem IT. Sehingga nantinya, bus hanya akan berhenti pada halte yang ditetapkan dengan jarak 11 menit antar kendaraan," pungkasnya.
Rambah Sekolah
Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Padlianoor, menanggapi positif bantuan Bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) dari Kementerian Perhubungan untuk kota Balikpapan.
Baca juga: Komisi III DPRD Balikpapan Usulkan Tambahan Koridor Bus SAUM di Sekolah
Namun ia menyoroti efektivitas penggunaan SAUM di Balikpapan.
"Kami bersyukur mendapat bantuan ini, yang menunjukkan kinerja baik dari teman-teman di daerah.
Namun, tinggal bagaimana pemanfaatannya," ujar Padlianoor.
Ia mencontohkan koridor Bus SAUM dari Batu Ampar ke Karingau yang masih belum maksimal penggunaannya.
Menurut Padlianoor, bus ini lebih cocok dimanfaatkan untuk mengangkut anak sekolah dan wisatawan di Balikpapan, terutama di kawasan Balikpapan Utara yang sering macet saat jam berangkat dan pulang sekolah.
"Di kawasan Strat I sampai IV sering macet karena banyak antar jemput. Jika ada 400 siswa dalam satu sekolah, berarti ada 400 kendaraan yang menyebabkan kemacetan. Maka, diperlukan tambahan koridor Bus SAUM di titik-titik sekolah," jelasnya.
Padlianoor juga menekankan pentingnya regulasi yang kuat untuk mendukung penggunaan Bus SAUM, seperti yang diterapkan di DKI Jakarta dengan aturan ganjil-genap.
"Kalau regulasi dan aturan kita tidak kuat, percuma saja ada Bus tetap saja diantar oleh orangtuanya," tambahnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono Usulkan Penambahan Ruang Belajar
Ia berharap Dishub Balikpapan dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Balikpapan untuk memastikan program ini berjalan maksimal, baik dari sisi pemanfaatan maupun efektivitas.
"Diharapkan program ini dapat berjalan maksimal, baik dari pemanfaatannya maupun efektivitasnya," tutup Padlianoor.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan transportasi massal di Balikpapan dapat lebih efisien dan mengurangi kemacetan, terutama di kawasan-kawasan yang padat saat jam sibuk. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.