Uji Coba Bus Trans Balikpapan

Komisi III DPRD Balikpapan Usulkan Tambahan Koridor Bus SAUM di Sekolah

Pemerintah Kota Balikpapan secara resmi menerima bantuan Bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) dari Kementerian Perhubungan

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
BUS BALIKPAPAN TRANS - Armada bus sarana angkutan umum massal (Saum) mulai diluncurkan secara resmi di Balaikota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (1/7/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan secara resmi menerima bantuan Bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) dari Kementerian Perhubungan.

Bantuan bus SAUM tersebut secara simbolis diluncurkan di Balai Kota Balikpapan pada Senin (1/7/2024) ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Wali Kota Balikpapan.

Acara ini dilanjutkan dengan uji coba pengoperasian Bus Balikpapan City Trans oleh Kemenhub beserta jajaran, Wali Kota Balikpapan, serta organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota  Balikpapan.

SUAM tersebut diberi nama Bus Balikpapan City Trans dan menjadi sistem transportasi massal pertama di kota ini yang menerapkan sistem by the service (BTS).

Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Padlianoor, menanggapi positif bantuan ini namun menyoroti efektivitas penggunaan SAUM di Balikpapan.

Baca juga: Desain Bus SAUM Sistem BTS Pakai Motif Khas Balikpapan, Mulai Beroperasi Agustus 2024

Baca juga: Dishub Balikpapan Bakal Buka 3 Koridor Bus SAUM, Tidak Ganggu Trayek Angkot

"Kami bersyukur mendapat bantuan ini, yang menunjukkan kinerja baik dari teman-teman di daerah. Namun, tinggal bagaimana pemanfaatannya," ujar Padlianoor.

Ia mencontohkan koridor Bus SAUM dari Batu Ampar ke Karingau yang masih belum maksimal penggunaannya.

Menurut Padlianoor, bus ini lebih cocok dimanfaatkan untuk mengangkut anak sekolah dan wisatawan di Balikpapan, terutama di kawasan Balikpapan Utara yang sering macet saat jam berangkat dan pulang sekolah.

"Di kawasan Strat I sampai IV sering macet karena banyak antar jemput. Jika ada 400 siswa dalam satu sekolah, berarti ada 400 kendaraan yang menyebabkan kemacetan. Maka, diperlukan tambahan koridor Bus SAUM di titik-titik sekolah," jelasnya.

Padlianoor juga menekankan pentingnya regulasi yang kuat untuk mendukung penggunaan Bus SAUM, seperti yang diterapkan di DKI Jakarta dengan aturan ganjil-genap.

"Kalau regulasi dan aturan kita tidak kuat, percuma saja ada bus tetap saja diantar oleh orangtuanya," tambahnya.

Ia berharap Dishub Balikpapan dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Balikpapan untuk memastikan program ini berjalan maksimal, baik dari sisi pemanfaatan maupun efektivitas.

Baca juga: Kajian Bus SAUM Sistem BTS di Balikpapan Tuntas, 22 Unit Ditargetkan Beroperasi pada Agustus

"Diharapkan program ini dapat berjalan maksimal, baik dari pemanfaatannya maupun efektivitasnya," tutup Padlianoor.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan transportasi massal di Balikpapan dapat lebih efisien dan mengurangi kemacetan, terutama di kawasan-kawasan yang padat saat jam sibuk.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved