Ibu Kota Negara

Jika Prabowo Menambah Jumlah Kementerian, Rumah Menteri di IKN Kurang, Ini Penjelasan PUPR

Jika Prabowo Subianto jadi menambah jumlah kementerian, rumah menteri di IKN kurang, ini penjelasan PUPR.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Dok Danis H Sumadilaga
RUMAH MENTERI - Penampakan rumah tapak jabatan menteri di IKN Nusantara. Jika Prabowo Subianto jadi menambah jumlah kementerian, rumah menteri di IKN kurang, ini penjelasan PUPR. 

Warga Sepaku menyebut daerah mereka memang sering banjir, lalu cepat surut dalam 1-2 jam

Namun sejak pembangunan di IKN masif pada 2022, banjir semakin parah dan belum surut setelah lebih dari lima jam. 

Kementerian PUPR membantah banjir dekat Ibu Kota Nusantara (IKN) terjadi karena adanya proyek Intake Sungai Sepaku.

"Daerah itu ada di daerah yang memang sedang kita normalisasi Sungai Sepaku itu," kata Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Menurutnya, daerah tersebut memang sudah rawan banjir.

Ditambah lagi curah hujan yang tinggi terjadi pada akhir Juni 2024 kemarin.

"Memang data menunjukkan curah hujan waktu itu biasanya hujan yang normal itu antara 30-50 milimeter per harinya, waktu itu 186 milimeter hari itu," lanjut Danis.

Baca juga: Hujan Terus di IKN, Lapangan Upacara Dijamin Bebas Banjir, Siap Tampung 8.000 Orang saat HUT RI

Sementara dikutip dari Kompas.id, banjir merendam puluhan rumah warga di Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (24/6/2024).

Permukiman itu terletak di sekitar Intake Sepaku, atau proyek penyediaan air bersih IKN.

Salah seorang warga bernama Jakiah berusia 58 tahun mengatakan, air sungai memang kerap meluap saat terjadi hujan deras.

Namun, banjir semakin parah setelah pembangunan Intake Sepaku.

Malah, air Sungai Sepaku kerap naik ke kebun warga kendati tidak hujan dan membuat banyak tanaman warga mati lantaran sering terendam air.

Menurut Jakiah, sebelum tahun 2022, banjir memang kerap terjadi di Kelurahan Sepaku.

Namun, katanya, saat itu air langsung surut dalam 1-2 jam saja.

Sayangnya, sejak pembangunan di IKN masif pada 2022, banjir semakin parah dan belum surut setelah lebih dari lima jam.

"Kami berharap pemerintah memberi perhatian," tutur Jakiah seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul Rumah Menteri di IKN Kurang Jika Prabowo Tambah Kementerian, PUPR Sebut Masih Banyak Lahan Kosong

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved