Kiper Timnas Gagal PPDB

Setelah Gagal PPDB Balikpapan, Kiper Timnas Putri U-17 Edelweizz Pilih Sekolah di Samarinda Gratis

Edelweizz Auradiva sebelumya mencoba PPDB di Balikpapan 2024 tapi kini memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Tepian Samarinda

|
Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
Instagram@divaachmd23
Kiper Timnas Putri Indonesia U-17, Edelweizz Auradiva Achmad. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Edelweizz Auradiva Achmad adalah kiper sepak bola putri berbakat yang membela Timnas Indonesia U-17 asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Edelweizz Auradiva yang sebelumya mencoba Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2024 di Balikpapan dan tidak lolos, kini memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Tepian, Samarinda.

Ayahanda Edelweizz, Dedi Achmad, buka suara setelah sekian lama.

Menurutnya, sebelum berita terkait anaknya ini viral, Edelweizz sudah memutuskan bersekolah di Samarinda dari bulan lalu.

Kepada TribunKaltim.co, Dedi bercerita, tadinya putrinya sebenarnya ingin bersekolah di Balikpapan agar lebih dekat dengan tempat latihan.

"Awalnya saya hanya ingin mendaftarkan di sekolah terdekat dari rumah, agar bisa banyak waktu berlatih intens. Tetapi pilihannya adalah sekolah yang menurut dia terbaik," ujar Dedi Achmad kepada TribunKaltim.co, Minggu (14/7/2024).

Namun, kegagalan dalam PPDB Balikpapan 2024 membuatnya harus mencari alternatif lain.

Baca juga: Ketua PPDB Balikpapan 2024 Akui Paksa Calon Siswa Pilih Semua Sekolah di Jalur Zonasi

Dedi juga menjelaskan bahwa Edelweizz tidak mendaftar di tiga sekolah sekaligus pada hari terakhir pendaftaran PPDB.

Lanjut Dedi, pada hari terakhir pendaftaran, karena hanya mendaftar di satu sekolah kemudian gagal, barulah mencoba mendaftar online di sekolah lain.

Prestasi Edelweizz sebagai atlet sepak bola putri ternyata tidak menjadi jaminan dalam PPDB.

"Tapi sudah menjadi regulasi nilai piagam juara olahraga beregu harus dibagi, berbeda dengan juara perorangan," jelas Dedi Achmad.

Dia menyakini, putrinya bukan tidak mampu bersaing secara nilai akademik, tapi saat siswa lain fokus belajar menjelang ulangan atau ujian, Edelweizz tidak ikut belajar karena harus pemusatan latihan.

Pemusatan latihan yang diikuti di antaranya Tim U-15 Kaltim Piala ASWBI di Jakarta selama sebulan, TC Pra PON Kaltim dua bulan menuju Kalteng, dan lanjut TC Pelatda jangka panjang tujuh bulan menuju PON Aceh-Medan.

"Termasuk seleksi dan TC Timnas Indonesia U-17 Piala Asia hampir dua bulan di Jakarta dan Bali," imbuh Dedi.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Kunjungi Sekolah di Balikpapan, Soroti Permasalahan PPDB 2024

Edelweizz sendiri dikenal sebagai pemain muda berbakat yang telah bersaing di berbagai kompetisi nasional.

Dedi membeberkan, putrinya sudah bersaing di seluruh Kaltim, menjadi pemain termuda dengan usia 14 tahun di tim PON Kaltim senior.

Meskipun gagal PPDB di Balikpapan, Edelweizz tetap bersemangat melanjutkan pendidikan dan karier sepak bolanya.

Ia telah diterima di sebuah sekolah di Samarinda dengan beasiswa penuh.

"Masalah berarti selesai dan pasti ini yang terbaik pilihan dari Allah," jelas Dedi.

Perhatian dari anggota dewan yang mempertanyakan mengapa Edelweizz sekolah di Samarinda dan bukan di Balikpapan, menurut Dedi, adalah hal yang wajar.

Pasalnya, Dedi memaklumi bahwa tugas anggota dewan mengaspirasi wilayah warganya, dan menganggap tampungan keluhan susahnya daftar sekolah saat ini.

"Biarlah prestasi dia cukup untuk kebanggaan diri dan keluarganya, bukan berarti tidak mampu bersaing, mungkin saja 'dia hanya salah tempat'," pungkas Dedi.

Dalam berita sebelumnya yang dimuat TribunKaltim.co, Minggu 7 Juli 2024, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi turut berkomentar mengenai hal yang terjadi kepada Edelweiz Auradiva, kiper Timnas Putri U-17 asal Kota Balikpapan.

Diketahui, Edelweiz Auradiva ramai diperbincangkan setelah dinyatakan gagal saat mengikuti PPDB jalur prestasi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Balikpapan.

Mengenai hal ini, Yunus Nusi menyebutkan bahwa dirinya sempat kaget mendapatkan informasi mengenai Edelweiz Auradiva ini.

Pasalnya, pada waktu lalu, kiper Timnas U-17 ini salah satu yang direkomendasikannya.

"Saya juga kaget menerima berita ini dari pelatih termasuk dari media. Karena memang waktu itu saya merekomendasi anak ini karena anak ini juga pemain Timnas," ujarnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (7/7/2024).

Baca juga: Sekjen PSSI Kaget Kiper Timnas U-17 Edelweiz Auradiva Gagal Masuk SMK di Balikpapan

Padahal, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sangat apresiasi terhadap para pemain Timnas Indonesia.

Bahkan, Yunus menyebut juga terdapat ada beberapa pemain Timnas Indonesia yang kini sedang dalam proses untik menjadi pegawai negeri.

"Mereka pemain-pemain tersebutlah yang telah mengharumkan nama bangsa kita, telah memperjuangkan sepak bola Indonesia," tegasnya.

Dirinya pun mengaku tak mengerti, mengapa sekolah tersebut tidak menerima Edelweiz Auradiva sang kiper Timnas Putri U-17 asal Balikpapan untuk masuk dalam sekolah yang diinginkannya itu.

"Mungkin perlu belajar bagaimana berterima kasih kepada anak-anak bangsa yang telah memperjuangkan kepentingan bangsa," tuturnya.

Maka dari itu, Yunus yang juga selaku warga Kaltim sangat menyesalkan akan adanya perihal seperti ini terjadi di Benua Etam—julukan Kalimantan Timur.

Yunus mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) ataupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) bisa mengambil langkah dan juga mengevaluasi sekolah seperti ini.

"Ini tidak baik bagi anak-anak bangsa yang memperjuangkan nama harum bangsa ke depan," ujarnya.

Yunus pun mengharapkan hal seperti ini tidak pernah terulang kembali lagi dan bisa menjadi pelajaran berharga untuk ke depannya.

Dari informasi yang dihimpun TribunKaltim.co, kini Edelweizz Auradiva masuk ke sekolah di salah satu SMK yang ada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved