Berita Nasional Terkini

5 Tokoh Muda NU Bertemu Presiden Israel, Gus Yahya: Ada Organisasi yang Lobi, Didekati Satu-satu

5 cendekiawan NU bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya mengatakan ada organisasi yang melobi dan mendekati satu persatu.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com
TOKOH NU TEMUI PRESIDEN ISRAEL - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. 5 cendekiawan NU bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya mengatakan ada organisasi yang melobi dan mendekati satu persatu. 

Sebelumnya, kunjungan lima kader NU ke Israel menuai kontroversi karena dilakukan di tengah gempuran negara Zionis itu ke Palestina.

Kunjungan mereka pertama kali terungkap dari unggahan yang dikirim Zainul Maarif, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, di akun media sosial Instagramnya.

Dalam unggahan itu, Zainul menunjukkan foto para kader NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Foto di akun @zenmaarif diunggah dengan kata-kata 'berbincang langsung dengan presiden Israel'.

Gus Yahya mengungkapkan organisasi Rahim mendekati 5 kader NU satu per satu untuk diajak berangkat bertemu Presiden Israel.

"Menurut keterangan yang kami himpun, mereka memang dikonsolidasi.

Jadi memang ada yang mendekati mereka satu per satu untuk diajak berangkat," ujar Gus Yahya.

Dalam pendekatan tersebut, Gus Yahya menjelaskan, pelobi menjanjikan kepada lima pengurus badan otonom NU bahwa mereka berangkat ke Israel hanya untuk menjalin dialog dengan sejumlah pihak.

Janji pelobi tersebut juga tak menyertakan jadwal pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Namun demikian, setibanya mereka di Israel, ternyata mereka mesti menghadiri jadwal pertemuan dadakan dengan Isaac Herzog.

"Memang mereka di sana programnya adalah sekadar pertemuan-pertemuan intervene dialog di sana dengan berbagai pihak.

Katanya tanpa agenda pertemuan dengan presiden Israel sebelumnya, dan itu mendadak di sana," ungkap Gus Yahya.

Baca juga: Kejahatan Baru Israel, Larang Hewan Kurban Masuk Gaza, Warga Tak Bisa Berkurban di Idul Adha 2024

Menurut Gus Yahya, keberangkatan lima pengurus ini disebabkan karena mereka tidak mengetahui mengenai konstelasi dan peta politik internasional.

"Saya kira ini karena masalah ketidaktahuan teman-teman ini tentang konstelasi, peta, dan sebagainya, karena ya mungkin belum cukup umur atau bagaimana ya jadi hasilnya beda seperti yang diharapkan," ujarnya.

Terlepas dari itu semua, Gus Yahya menuding bahwa keberangkatan kelima pengurus tersebut merupakan imbas dari tidak sensitifnya pihak yang mendekati mereka.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved